33

357 25 2
                                    

^^

Chanyeol berkali-kali melihat jam tangannya, pakaiannya sudah rapi, dia memilih parfum paling lembut yang ia punya, karena Baekhyun tidak suka wangi yang terlalu kuat, sudah lebih dari 1 jam tapi tidak kunjung henti melihat diri dalam kaca.

Wajar.

Bertemu lagi dengan orang yang selama ini hanya dirindukan memang membuat diri ini memastikan bahwa yang dilihat pertama kali adalah versi yang terbaik dari beberapa tahun kebelakang.

Beberapa waktu lalu Baekhyun sudah mengabari jika ia sudah mendarat dengan aman dan sedang mengurus koper dan segala macamnya.

Chanyeol berdiri tegang di tengah keramaian menatap lurus pada rambut pink yang sudah terlihat mencolok dari kejauhan.

“pink?.” Chanyeol mencoba menajamkan pandangannya.

Benar, itu dia, cintanya.

Senyum Chanyeol perlahan merekah saat jarak mereka berdua semakin menipis.

“Hai, Chanyeol.” Chanyeol selalu suka dengan perbedaan tinggi mereka, Baekhyun terlihat sangat mungil dan lucu saat harus mengangkat jauh wajahnya untuk menatap wajah Chanyeol.

“yuk.” tanpa kata Chanyeol mengambil alih koper yang semula ada di tangan Baekhyun.

Baekhyun berjalan riang di samping Chanyeol, rambut pink nya terlihat sangat lembut begerak kesana kemari.

“kenapa pink?.” tanya Chanyeol sambil memakai sabuk pengaman dan bersiap untuk menyetir.

“biar fresh aja, suka?.” Chanyeol tersenyum dan memberikan jawaban singkat “suka.”

Baekhyun mengalihkan pandangannya pada sisa-sisa salju yang perlahan mencair bertebaran di jalan.

“ke apartemen kamu?.”

“nanti kita main kesana, sekarang ke tempat kamu tinggal selama disini dulu ya, buat taruh koper.”

“emang aku gak tinggal di apartemen kamu?.”

“jangan, ada Kai.”

“emang kenapa kalau ada dia?.”

“nanti dia ganggu.”

“emang kita mau ngapain sampe takut di gang—.” aahh shit teriak Baekhyun dalam hati.

“ngobrol, kita kan mau ngobrol serius.”

“iya.”

Canggung.

Siapa yang tidak? Jika bertahun-tahun tidak bertemu.

Ponsel Chanyeol berbunyi pertanda ada yang menelfon.

“lagi dimana?.” itu Alin, Chanyeol sengaja menggunakan loudspeaker karena dirinya sedang menyetir.

“baru balik dari bandara.”

“kok ga bilang?.”

“gak perlu soalnya.”

“ngapain ke bandara?.”

“ada urusan, udah dulu ya.” click.

Sebenarnya Baekhyun bersyukur Chanyeol tidak menjawab apa keperluannya pergi ke bandara, bayangkan saja jika dia menjawab “menjemput teman.” tidak sanggup rasanya mendengar hal itu.

Katakanlah Baekhyun berlebihan, tapi nyatanya memang begitu, dirinya masih tidak bisa jika dianggap hanya teman.

“Chan, kalo ke apartemen kamu nya besok aja boleh? Aku mau istirahat dulu, biar nanti ketemu Kai juga ada tenaga.”

Be(LIE)ve ( CHANBAEK - YAOI) 🔞🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang