28

272 23 1
                                    

^^

Selang satu hari setelah "insiden" dalam mobil, tidak ada lagi yang terjadi diantara mereka, hanya sentuhan lembut, kecupan ringan dan pelukan hangat yang perlahan masuk dan mulai mewarnai titik kosong dihidup keduanya.

"kamu yakin gak mau ikut Kai kuliah diluar?"

"yakin, disini juga ada kok pendidikan yang bagus lagi pula ada perusahaan ayah yang mau tidak mau harus aku yang mengurus nya"

"Luhan jadi pergi juga?"

"tujuan kedua Kai keluar negeri memang untuk menemani Luhan, tapi Kyungsoo seperti nya punya pandangan yang berbeda, dia akan mengurusnya"

Sambil bercengkrama, tangan Chanyeol tak henti menyusun berbagai berkas keperluan kuliah, dia sadar tidak bisa hanya berfokus pada satu hal, masa depan nya tidak bisa dipertaruhkan, apalagi ada Baekhyun, si cantiknya yang harus ia bahagiakan.

"apa tidak mau mencari pekerjaan baru?"

"mengusir? Kamu yang nyuruh aku tinggal disini"

Chanyeol hanya tertawa melihat tingkah Baekhyun yang menunjukkan wajah sebal.

"nggak gitu, kamu mau diem-diem aja disini, makan, tidur, main handphone, juga gak papa kok, cuma gak sayang sama gelar kamu? Pinter-pinter gini kok dianggurin aja"

Benar juga, memang ada pikiran sekelebat yang sering muncul dalam dirinya, rindu akan bekerja di lapangan, mengejar banyak penjahat, terutama gembong narkoba yang selalu jadi sasaran utama nya, tapi dia tidak bisa lagi masuk dalam lingkaran itu, lalu apa yang sekiranya cocok?

"akademi Kepolisian?"

"akademi?"

"iya sayang, pengalaman kamu yang enggak main-main bisa jadi modal kamu melamar di sana, posisi seleksi kepolisian mungkin?"

Baekhyun diam sesaat membayangkan dirinya harus bertemu dengan banyak murid lalu melakukan seleksi, dan rasanya itu ide yang tidak buruk.

"kamu gak papa aku kerja di akademi?"

"aku malah seneng, kamu jadi punya kegiatan yang tidak membuang potensi kamu"

Baekhyun tersenyum manis menatap seseorang yang bisakah ia sebut sebagai 'lelakinya?' membereskan berkas dengan penuh semangat, pikiran Baekhyun terlempar ke beberapa bulan lalu saat Chanyeol membagikan secercah asa nya, doa Baekhyun selalu sama, apapun jalan yang dia ambil, semua akan berjalan sesuai keinginannya, karna Baekhyun tidak sanggup melihat anak kecil ini patah hati lagi.

"aku anter ya? Aku yang nyetir kamu duduk manis aja disamping aku"

Chanyeol tidak menjawab perkataan Baekhyun yang lebih condong ke pernyataan bukan pertanyaan, jangan dibantah nanti moodnya berantakan, Chanyeol hanya tersenyum sambil membenahi berkas terakhir yang masuk ke dalam tas nya.

^^

Getaran dari ponsel disamping ranjang nya tidak berhenti, mata yang masih setengah mengantuk harus ia tahan karna jadwal kerja yang cukup padat, bukan hanya itu, deretan pesan memenuhi kolom notifikasinya membuat ia memaksa lebih mata nya untuk terbuka lebar.

Luhan

Luhan

Luhan

Dan lagi-lagi Luhan.

Pesan diponsel nya penuh dengan Luhan, ditegakkan badannya dan bersender di sisi susunan bantal.

"ada apa, hm?" daripada membalas pesan, Sehun memilih menelfon langsung tanpa berbasa-basi.

"kenapa menelfon?"

"memang tidak boleh?"

"boleh, apa detektif baru bangun? Suaramu terdengar berbeda"

Be(LIE)ve ( CHANBAEK - YAOI) 🔞🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang