Perpisahan Sementara
.
.Memang sulit untukku menerima perpisahan ini. Karena, bukan hanya diriku, tapi semua orang juga tak ingin ada perpisahan. Tapi aku yakin, kalau suatu hari nanti kita berjodoh, kita pasti akan dipertemukan lagi oleh takdir.
-Delisa--------------------------------------
Kini Delisa, Arka dan mama Arka sedang diperjalanan untuk mengantarkan Delisa kerumahnya.Saat hampir tiba dirumahnya, Delisa berhenti yang membuat Arka serta sang mama berhenti juga.
"Ada apa nak?" tanya mama Arka melihat Delisa berhenti padahal rumahnya masih jauh.
"Kalian anterin Delisa nya sampai sini aja. Lebih baik Tante, sama Arka pulang," ucap Delisa yang membuat mama serta Arka bingung
"Memangnya kenapa?" tanya Arka bingung.
"Tidak ada, kalian mending pulang aja. Delisa sendiri aja gapapa, lagipula udah hampir sampe," jawab Delisa.
"Gapapa kamu jalan sendiri?" tanya mama Arka khawatir takutnya Delisa berbohong atau ada yang disembunyikan.
"Iya tan, rumah Delisa ada disana," ujar Delisa sambil menunjuk ke rumahnya, mama serta Arka mengangguk.
"Yaudah tante sama Arka pulang dulu ya cantik," pamit mama Arka kepada Delisa.
"Delisa, aku pulang dulu ya. Kalau kita bertemu lagi berarti kita berjodoh," pamit Arka kepada Delisa, Arka menatap sendu kepada Delisa.
Sang mama menjitak kepala anaknya "Jodoh jodoh, masih kecil udah ngomongin jodoh aja. Sekolah yang bener," omel sang mama sambil menjitak kepala Arka, Arka mengaduh kesakitan.
"Ihh mama sakit tau, Arka udah besar bukan anak kecil lagi. Lagipula bener kan Delisa jodoh Arka, mama sewot aja lagi," cibir Arka sambil mengelus elus kepalanya yang berdenyut akibat jitakan dari sang mama tercinta.
"Dibilangin ngeyel, mama kutuk jadi kodok mau?" tanya sang mama geram kepada anaknya.
Mendengar perkataan mamanya, Arka menggeleng cepat dan berkata "Gak, gamau. Enak aja Arka yang ganteng dikutuk jadi kodok, kan ga lucu ma," ucap Arka tak terima.
Sang mama menghela nafas panjang sambil menahan emosinya "Kamu itu 11 12 dengan papamu, sama sama narsis. Udah ayo pulang, Nanti besok kita main lagi," ujar mama Arka, yang disetujui oleh Delisa.
"Iya Arka, kamu pulang aja. Nanti besok kita main lagi," timpal Delisa yang diangguki oleh mama Arka.
"Yaudah deh, dadah Delisa," pamit Arka tak lupa dengan kiss bye nya untuk Delisa.
Delisa tersenyum manis "Dadah tante, dadah Arka," balas Delisa.
Delisa berjalan sampai kerumahnya.
****************
Saat tiba dirumahnya, ia langsung membuka pintu dan masuk kedalam.Ia berjalan pelan takut ketahuan oleh sang ayah, tetapi ia terkejut oleh bentakan sang ayah.
"Delisa!" bentak sang ayah kepada Delisa yang membuat anak itu menunduk ketakutan.
Sang ayah geram karena anaknya hanya diam saja lalu ia bertanya "Darimana aja kamu?" tanya sang ayah dingin, Delisa hanya diam saja. Delisa merasa takut bahkan untuk menatap mata ayahnya saja.
"AYAH TANYA! DARIMANA AJA KAMU DELISA?!" tanya sang ayah dengan nada tinggi, kaki serta seluruh badan Delisa gemetar ketakutan. Ia lalu mendongak dan menatap takut kepada ayahnya.
"A-ayah, de-li-sa h-habis m-a-i-n y-yah," ucap Delisa terbata bata.
"Main?! Kamu lupa larangan dari ayah?! Berani banget ngelanggar, dasar anak pembawa sial!" bentak sang ayah yang membuat Delisa semakin ketakutan.
Delisa kembali mengingat larangan dari ayahnya.
*Flashback On
"Delisa," panggil sang ayah.
"Ada apa yah?" tanya Delisa kepada sang ayah.
"Ini larangan buat kamu," jawab sang ayah sambil mengambil kertas dan memberinya kepada Delisa.
Delisa membuka kertas itu yang isinya adalah...
Larangan untuk Delisa ::
O1. Tidak boleh membantah kepada ayah serta bunda.
O2. Tidak boleh mengganggu kakakmu, Delima.
O3. Tidak boleh manja!.
O4. Wajib membantu bibi pembantu untuk membersihkan rumah ini!.
O5. Tidak boleh keluar rumah mau siang, pagi, sore ataupun malam.
O6. Harus mengalah pada kakakmu, Delima.
O7. Tidak boleh menyentuh barang milik Delima, ayah serta bunda.
O8. Bila Delima menyukai salah satu barangmu, kamu harus memberinya barang itu! Jangan sampai tidak!.
O9. Jangan membuat Delima menangis.
1O. Kamu tidak boleh pakai atau meminjam barang Delima kecuali barang bekas milik Delima.
note : bila kamu melanggarnya, ayah akan kasih hukuman! Supaya kamu jera!.Begitulah kira kira isi kertasnya, Delisa meremas kepalan tangannya. Ia tersenyum miris, disitu tertulis hanya Delima, Delima dan Delima saja!. ayahnya hanya peduli pada Delima saja.
𝘯𝘰𝘵𝘦 : 𝘣𝘪𝘭𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢, 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘩𝘶𝘬𝘶𝘮𝘢𝘯! 𝘚𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘫𝘦𝘳𝘢!.*Flashback Off
Delisa kembali mengingat apa kesalahannya, ia telah melanggar peraturan yang nomor 5.
O5. Tidak boleh keluar rumah mau siang, pagi, sore ataupun malam.
O5. Tidak boleh keluar rumah mah siang, pagi, sore ataupun malam.
O5. Tidak boleh keluar rumah mau siang, pagi, sore ataupun malam.
O5. Tidak boleh keluar rumah mau siang, pagi sore ataupun malam.Delisa merasa kalau ayahnya akan memberikan hukuman untuknya, dan hukuman itu pasti menyakitkan. Bodoh, Delisa kamu bodoh maki Delisa didalam hati kepada dirinya sendiri
Bersambung...
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Haii, ketemu lagi dengan saya sang author. Gimana seru ga ceritanya? Mau membaca chapter berikutnya? Vote, like serta comment dulu dong.Nanti kalau banyak vote, like sama comment nya saya lanjutin ceritanya.
Sampai jumpa di chapter berikutnya👋🏻☺️.
Jangan copas novel ini, ini murni hasil buatan saya sendiri!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/292398995-288-k561679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dělísa On - Going (Tahap Revisi)
Teen FictionWAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA !! DILARANG PLAGIAT!!! DILARANG BACA UNTUK PLAGIAT!!! PLAGIAT? SAYA TERROR KAMU!!! Sedang tahap perevisian di beberapa bab **************** Delisa kecil terdiam seketika, dia menatap kearah anak laki laki itu dan b...