Bab 13. Arka Cemburu?

76 58 51
                                    

Arka cemburu?
.

.

Kenapa dengan Arka ini? Aku hanya dekat dengan kakak kelas saja, dia cemburu. Benar benar aneh.
-Delisa

. . . . . . . .

Mungkin menurutmu ini aneh, tetapi menurutku itu tidak. Tidak ada orang yang tidak suka, bahkan saudara kandung sekalipun. Mungkin kamu tidak suka padanya, tapi bagaimana dengan dia? Tidak ada persahabatan yang murni, akan ada satu orang yang mencintai lebih dari seorang sahabat.
-Arka

---------------------------------------------


"Dia siapa?" tanya Arka dingin. Ia tak suka gadisnya tersenyum senyum melihat HP nya. Pasti tadi pesan dari gebetannya. Arka tak suka itu, gadisnya hanya miliknya saja!.

"Oh itu, dia kakak kelas di sekolah kita. Lo kenal kak Aaron kan? Yang jadi ketua osis itu," ujar Delisa. Arka menyipitkan matanya. Ia seperti kenal dengan nama itu.

"Aaron?" tanya Arka ulang. Delisa mengangguk.

"Aaron Ezra Chalendra?" tanya Arka. Delisa mengangguk lagi.

Delisa juga sebenarnya bingung. Kenapa Arka malah menyebut nama lengkap ketos itu.

"Iya, kenapa si?" tanya Delisa balik.

"Gue cemburu," jawab Arka singkat.

"Cemburu kenapa? Gue hanya menganggap nya sebagai kakak," tanya Delisa bingung.

"Tapi gue cemburu, Delisa. Bisa saja kan dia suka sama lo?" tanya Arka semakin menjadi.

"Ayolah, Arka. Gue sama dia sudah seperti adik - kakak, bagaimana mungkin dia bisa suka gue?" timpal Delisa kesal. Arka ini cemburu nya aneh

"Tapi, tetap saja Sa. Dia bukan kakak kandung lo. Kalau dia beneran suka sama lo gimana?" balas Arka tak terima. Ia tak terima miliknya di rebut oleh orang lain. Delisa miliknya! Hanya miliknya saja!.

"Oh come on, Arka. Gue gak ada hubungan apa apa sama dia," ujar Delisa bertambah kesal.

"Tetap gue cemburu!" ujar Arka dengan dingin. Sontak Delisa kembali merasakan aura pembunuh dari Arka.

"Arka! Gue gak suka di tentang gini. Lo gak ada hak ngatur ngatur hidup gue. Mau gue sama siapa saja itu urusan gue, bukan urusan lo!" omel Delisa karena kesal. Ia kesal karena Arka telah mengatur ngatur dirinya. Ibu nya bukan, ayah nya bukan, kakak nya bukan, apalagi pacarnya.

"Ada! Gue ada hak sama lo," balas Arka kesal. Arka tak terima Delisa bilang kalau dirinya, tak punya hak untuk Delisa.

"Hak apa? Kita gak ada hubungan apa apa. Lo siapa gue emangnya? Ibu bukan, ayah bukan, kakak bukan, apalagi pacar," timpal Delisa semakin kesal.

"Gue? Siapa lo?" tanya Arka mengulang pertanyaan Delisa tadi. Delisa mengangguk pelan.

"Gue kan calon pacar lo, masa gue gak di akuin si," lanjut Arka.

"Mimpi lo! Gue gak mau jadi pacar lo," balas Delisa.

"Gue gak mimpi. Mungkin sekarang lo gak mau sama gue. Tapi lihat nanti, lo bakal suka dan luluh sama gue," timpal Arka dengan pede nya. Sepertinya pede dari Dafka menular pada Arka. Mungkin karena Arka sering bergaul dengan Dafka, mangkanya dia tertular virus pede Dafka.

"Gak! Lo kira gue sama seperti gadis lain? No ya, gue beda dari gadis lain. Bukan seperti gadis gadis penggemar lo. So, jangan samakan gue sama mereka!" tegas Delisa. Delisa kira Arka melihat nya seperti gadis gadis fans club dirinya begitu? No! Delisa berbeda dari penggemar nya Arka yang centil dan tak tahu malu itu.

Dělísa On - Going (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang