Delima kecelakaan part O2
.
.Menjadi ketua kelas itu, tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Ada banyak tugas, yang harus dilakukan oleh ketua kelas. Jadi jangan remehkan apa yang kalian lihat itu mudah.
-Delisa--------------------------------------
Kaila, Kiara dan Acha sedang asik mengobrol. Sedangkan Delima dan Delisa hanya diam sambil memerhatikan mereka.Kaila menyadari kalau ada yang tidak beres diantara Delima dan Delisa.
"Kalian berdua lagi ada masalah?" tanya Kaila sambil melirik kearah Delima dan Delisa.
Sontak Delisa dan Delima saling melirik lalu menggeleng berbarengan.
"Engga!" seru Delisa dan Delima bareng.
Kaila menyipitkan mata curiga yang membuat Delisa dan Delima gelagapan.
"E-engga kok, itu itu," ujar Delima berbata bata.
"Itu apa?" tanya Kaila lagi
"Kita tadi cuma ada──" ucap Delima terpotong karna ada suara bell masuk.
"Tringg" (Anggap aja itu suara bell).
"Ada apa?" tanya Kaila.
"Eh udah ada bell masuk, gue masuk duluan ya, ayok kak," elak Delisa sambil menarik tangan Delima, sedangkan Delima hanya diam saja sambil mengikuti dari belakang menuju ke kelas.
"Woy! Woy jelasin dulu njir!" teriak Kaila kepada Delisa dan Delima.
"Udah lah, mending kita masuk kelas," ujar Acha yang diangguki oleh Kiara. Kaila akhirnya mengalah juga walaupun ia masih sangat penasaran.
Kaila, Kiara dan Acha meninggalkan tempat itu dan berjalan menuju ke kelas.
*Di Sisi Lain
Ada seorang pemuda tampan sedang berjalan. Pemuda itu berjalan sambil membawa tasnya. Lalu ia menghampiri teman temannya.
"Hello bro," sapa pemuda tampan itu.
Sontak ketiga pemuda itu langsung menolehkan kepalanya. Mereka langsung bangkit dan menghampiri pemuda itu.
"Heyyo wassap bro," ucap teman pemuda itu.
"Akhirnya bos Arka datang juga," ujar salah satu temannya.
Pemuda tampan tadi yang dipanggil Arka. Hanya dapat tersenyum mendengar perkataan temannya.
"Tau nih bos, kita capek nungguinnya," timpal temannya yang lainnya.
"Alay lu, Dafka," ejek Arka sambil menoyor pelan kepala Dafka. Ya! Nama pemuda tadi adalah, Dafka. Teman Arka yang ketiga.
"Sakit tau bos," balas Dafka dengan lebay. Melihat Dafka mengerucutkan bibirnya. Membuat semuanya jijik dan ingin muntah.
"Huek, jijik tau ga Daf," ujar teman Arka yang lain, yang disetujui oleh semuanya.
"Raden, lu hamil ya?" tanya Dafka polos melihat Raden ingin muntah.
"Lu kira gw berlobang apa? Enak aja gw dikata hamil," balas pemuda yang bernama, Raden. Raden tak terima dengan perkataan Dafka.
"Ya, gw kira lu hamil," balas Dafka lagi.
Raden hanya menghela nafas sambil mengelus dadanya. Ia mengucapkan kalimat istighfar sebanyaknya melihat Dafka.
"Ka, bawa pulang gih," ujar Raden putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dělísa On - Going (Tahap Revisi)
Ficção AdolescenteWAJIB FOLLOW DULU SEBELUM BACA !! DILARANG PLAGIAT!!! DILARANG BACA UNTUK PLAGIAT!!! PLAGIAT? SAYA TERROR KAMU!!! Sedang tahap perevisian di beberapa bab **************** Delisa kecil terdiam seketika, dia menatap kearah anak laki laki itu dan b...