Bab 20. Aku si buruk rupa

48 19 44
                                    

Aku si buruk rupa

WARNING!!!

JANGAN PLAGIAT CERITA INI!!

JANGAN BACA KALAU UNTUK DIPLAGIAT!

➷➷➷➷

Happy Reading -!
.
.
.

Aku hanya wanita buruk rupa, yang tak pantas tuk dicintai.
-Delisa

Walaupun kamu buruk rupa, bagiku kamu tetap seperti bidadari. Aku selalu suka kamu apa adanya, bagaimana pun penampilanmu.
-Arka

--------------------------------------------

"Kalian kenapa?" tanya seseorang tiba tiba yang membuat mereka terkejut, dan melihat kalau yang tadi bertanya itu adalah Delisa, gadis yang barusan mereka bicarakan.

"Panjang umur lo, Sa. Baru saja kita omongin tadi,"

"Lo sudah selesai, Sa?" Delisa mengangguk pelan.

Delisa menatap mereka semua bingung. "Kalian semua kenapa?".

"Kita nungguin lo, kita takut ada apa apa sama lo," jawab Kaila.

"Loh? Kenapa? Gue kan ngga apa apa," balas Delisa.

"Ya takutnya lo dibully lagi sama gengnya Jennifer," Ucapan itu membuat Delisa terdiam.

Sesaat kemudian ia tersenyum lalu menggeleng pelan. "Gue ngga apa apa, kalian ngga usah khawatir sama gue,".

"Syukurlah," Mereka pun mengelus dada lega melihat keadaan Delisa baik baik saja.

Mereka semua pun tak menyadari kalau ada luka memar di pipi Delisa kecuali Kaila. Kaila menyadari itu, awalnya terlihat samar samar baginya, tetapi iya yakin kalau itu adalah bekas luka memar.

Kaila menghampiri Delisa. "Lo baik baik saja kan?".

Delisa mengangguk. "Iya, gue baik baik saja kok,".

"Tapi, kenapa pipi lo memar?" Pertanyaan Kaila tadi sontak membuat Delisa terkejut, bagaimana bisa Kaila mengetahui itu? Padahal ia sudah berusaha menutupi luka itu dengan bedak, tapi kenapa masih terlihat oleh Kaila?

"Ohh itu, itu tadi habis kejedot pintu," alibi Delisa asal. Padahal Delisa pun berusaha untuk terlihat tenang, supaya Kaila tidak curiga padanya. Aslinya mah Delisa mati matian untuk tidak membuat mereka semua curiga.

Kaila hanya menganggut anggut mengerti. "Ohh gitu, hati hati kalau jalan, Sa,".

"Iya, Kai," Delisa menghela nafas lega, akhirnya sahabatnya yang satu ini bisa percaya dengan alibinya, dan tidak curiga lagi padanya.

"Tringg tringg" Bel sekolah pun berbunyi, suara yang mampu membuat para murid bergemetar, suara itu suara bel masuk yang sangat di benci oleh para murid, tanpa terkecuali.

"Ayo kita ke kelas," ajak Delisa kepada teman temannya.

Delisa, Arka, Kaila, dan yang lainnya pun berjalan memasuki kelas, begitupun dengan Rangga, Dafka dan Acha.

*Flasback On*

Saat Delisa hendak sampai di toilet, ia dijegat oleh 5 orang didepannya, 5 orang itu yang tak lain adalah Jennifer dan antek anteknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dělísa On - Going (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang