17 : Deviationist

924 40 11
                                    

"Wow...Jadi ini yang mereka bilang Namsan Tower?" gumam Ahreum sambil melihat menara tinggi yang menjulang tepat di depan matanya.

Selagi Ahreum mengagumi menara itu, Leo malah fokus memandang wanita itu.Bahkan diantara ratusan atau bahkan ribuan lampu yang menerangi lingkungan sekitar menara itu, Ahreum tetap yang paling bersinar di matanya. Rambut coklat wanita itu ikut berkilau karena pantulan cahaya, dan Leo bahkan tidak akan protes jika matanya silau akan hal itu.

"Sunbaenim, apa kau yakin kita bisa kesini?Aku takut jika seseorang mengenalimu."ujar Ahreum untuk pertama kalinya sejak sampai disana melihat Leo yang sedang berdiri disebelahnya.

Leo tersenyum kecil,"Tidak masalah.Lagipula tempat ini akan tutup satu jam lagi,kurasa tidak akan ada terlalu banyak orang diatas."

"Tapi bagaimana ka-"

Akhirnya Leo tidak tahan juga untuk tidak meraih sisi rambut coklat Ahreum,tangannya mengelus lembut rambut itu hingga kalimat Ahreum terpotong karena kaget,"Jangan terlalu difikirkan.Just enjoy this moment."

Wanita itu mengaku kalah. Tenggorokannya tercekat hingga bernafas pun terasa sulit, semua hanya karena tatapan mata Leo yang begitu terfokus pada dirinya dan juga tangan Leo yang masih menggantung di rambutnya. Tiba-tiba saja ia merasa seperti seorang putri raja yang begitu dipuja oleh seorang pangeran.

Perlahan tangan Ahreum meraih tangan Leo yang masih menggantung diatas rambutnya dan menurunkannya pelan. Ia mulai merasa jika ia tidak melakukan tindakan sendiri, ia akan mati karena kehabisan nafas. Terkadang Ahreum benci hal itu, ia bahkan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri ketika sudah berhadapan dengan Leo.

"Sebaiknya kita cepat naik sebelum benar-benar ditutup."ajak Ahreum sambil menyembunyikan semburat merah yang mulai menjalar di pipinya yang putih dengan topi yang ia pakai.

Usaha Ahreum sia-sia tentu saja, Leo bisa melihat jelas rona merah muda di pipi wanita itu. Bahkan wanita itu mulai bertingkah sedikit aneh, misalnya tangan dan kakinya bergerak secara bersamaan dengan arah yang seragam. Dan semuanya terlihat begitu manis dan lucu di mata Leo.

Pria itu menahan senyumnya sembari mengikuti wanita itu masuk kedalam Namsan Tower. Sebenarnya Leo juga tidak pernah masuk ke tempat itu, selama ini ia sering melewati menara tertinggi di Seoul itu namun tidak sekalipun ia memiliki keinginan untuk sekedar melihat apa yang ada di dalamnya. Label tempat itu sebagai tempat favorit untuk pasangan kekasih sudah cukup menguapkan segala keinginannya untuk datang ke tempat itu.

Tentu saja itu dulu, sebelum Ahreum memutar balikkan dunianya. Bahkan sampai beberapa bulan yang lalu ia tidak menyukai kehadiran tiba-tiba wanita itu yang seenaknya saja mengambil waktu eksklusifnya untuk belajar mengkomposisi lagu dengan Sung Sikyung, namun dalam beberapa minggu wanita itu sudah berubah menjadi orang yang paling bisa mempengaruhi suasana hati dan dirinya.

Dan kini ia tidak bisa lagi kehilangan Ahreum, tidak ketika seluruh dunianya sudah berotasi dengan Ahreum sebagai pusatnya.

"Kau fikir ini lelucon Jung Taekwoon?"

Hwang Sejoon, CEO dari Jellyfish Entertainment mondar mandir di depan Leo yang sedang duduk tepat di depannya yang dipisahkan oleh sebuah meja besar. Sejak Leo masuk kedalam ruangan itu, tidak satu katapun keluar dari mulut pria itu bahkan ketika Hwang Sejoon sudah mencecarnya dengan berbagai kalimat.

"Aku berbaik hati membiarkanmu istirahat berbulan-bulan untuk masa penyembuhanmu dari operasi maupun rumor Perish Leo itu dan kau malah menggunakannya untuk bermain-main dengan wanita?"kata Hwang Sejoon penuh emosi.

Ketika sekali lagi Leo hanya diam menunduk, Hwang Sejoon tidak tahan lagi."Jawab aku!"

Untuk pertama kalinya Leo mengangkat kepalanya untuk melihat CEO-nya yang sedang memicingkan matanya marah. Pria itu menghela nafas panjang sebelum menjawab,"Aku minta maaf, semua terjadi diluar dugaanku."

Secretive EtoileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang