16 : First Kiss

986 41 4
                                    

Ahreum berguling diatas kasurnya bosan, setelah ia menyelesaikan promosi lagu debutnya beberapa minggu yang lalu kini ia hampir bisa dikatakan menganggur. Sesekali ia memiliki jadwal untuk datang di acara besar SM entertainment seperti pembukaan Global SM Audition atau Coex Atrium, namun diluar itu ia tidak memiliki banyak kegiatan.

Ini jelas sangat berbeda dengan bayangan tentang karirnya, ia kira setelah debut semua akan menjadi lebih mudah, ia akan bertambah sibuk pergi kesana kemari untuk tampil diatas panggung. Kenyataannya walaupun lagu debutnya bisa dibilang sukses dan single digital nya didownload banyak orang, ia tidak serta merta berubah menjadi selebriti papan atas.

Wanita itu melirik ponsel yang ada di genggaman tangannya, menimbang-nimbang untuk menghubungi Leo. Sudah seharian penuh pria itu menghilang begitu saja, hari-hari sebelumnya juga keduanya belum sempat berbicara banyak. Kekasihnya itu begitu sibuk mempersiapkan album baru VIXX hingga ia harus mengalah, bagaimanapun Ahreum mengerti kalau album VIXX kali ini harus sukses dan meledak di pasaran untuk menunjukkan pada semua orang jika skandal aneh seperti Perish Leo tidak akan mempengaruhi produktivitas dan kualitas musik VIXX.

Lebih dari siapapun di dunia ini, Leo memerlukan kesuksesan itu. Dan sebagai seorang kekasih yang baik, Ahreum hanya bisa diam-diam mendukungnya dari belakang.

Akhirnya Ahreum membulatkan tekadnya dan menelfon Leo. Jantungnya melewati beberapa detakan ketika nada sambungnya digantikan dengan suara Leo hanya setelah 2 kali berbunyi, seakan-akan Leo menunggu panggilan tersebut.

"Alexandra." Panggil Leo.

Senyuman kecil langsung terbentuk di bibir Ahreum ketika mendengar suara Leo yang terdengar ceria, hal yang jarang ia dengar akhir-akhir ini.

"Alexandra,kau disana?"panggil Leo lagi.

Ahreum tersentak dari fikirannya dan baru sadar jika sejak tadi ia hanya terdiam,"Ehm..Iya...iya...aku masih disini."

Terdengar suara gelak tawa Leo,"Ada apa?"

Mendengar tawa itu, semburat merah muncul di pipi Ahreum. Entah mengapa ia merasa malu tiba-tiba terdiam seperti orang bisu hanya karena mendengar suara Leo,"Tidak ada apa-apa sebenarnya...Apa aku mengganggumu?"

"Tidak...tidak lagi. Bahkan mungkin dari sekarang kau tidak bisa menggangguku lagi." ujar Leo penuh misteri.

Mau tak mau dahi Ahreum berkerut penasaran,"Kenapa?"

"Album VIXX sudah selesai. Kini kami hanya perlu melakukan jacket-photoshoot dan menentukan title song kali ini. Go Sinwoo bilang Jellyfish sudah menentukan tanggal comeback VIXX bulan depan." celoteh Leo riang.

"Kau serius?Ini luar biasa! Chukkaeyo sunbaenim." kata Ahreum. Secara tidak sadar ia ikut bersemangat mendengar hal itu.

Tawa Leo lagi-lagi mengalun merdu memenuhi telinga Ahreum,"Terima kasih Alexandra."

Keheningan terjadi diantara keduanya, tetapi bukannya merasa kaku atau aneh keduanya malah merasa tenang. Jantung keduanya tidak berdetak hebat, namun ada rasa lega tersendiri ketika mereka mendengar suara satu sama lain.

"Alexandra..."

"Iya?Ada apa sunbaenim?"

"Sepuluh menit lagi aku akan sampai di depan rumahmu, bersiaplah." Kata Leo.

Mata Ahreum membulat mendengar hal itu,"Untuk apa?"

"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Pakailah baju yang hangat."lanjut Leo.

Walaupun masih bingung Ahreum mengiyakan perintah itu,"Baiklah."

"See you really soon."

Sepanjang sepuluh menit itu, cengiran lebar tidak meninggalkan wajah Ahreum. Ia sibuk memilih pakaian terbaiknya sambil memikirkan berbagai macam skenario di dalam otaknya. Ide tentang akan menemui Leo saja sudah membuatnya senang, ia tidak sadar kalau efek kehadiran Leo akan begitu mempengaruhi dirinya.

Secretive EtoileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang