Chapter 3
Dengan sedikit malas-malasan Ahreum menyeret kakinya ke arah halte bis yang entah mengapa hari ini rasanya sedikit lebih jauh daripada biasanya.Jin yang berjalan disebelahnya hanya bisa tersenyum mengerti,bagaimana rasanya seharian penuh latihan sudah ia rasakan bertahun-tahun sampai akhirnya ia bisa terbiasa.Pria itu sedikit bersimpati pada Ahreum yang sudah terlihat begitu kelelahan bahkan saat wanita itu baru menjalani masa trainee nya selama sebulan.
“Mau kubawakan tasnya?”tanya Jin sambil menunjuk tas ransel di pundak Ahreum yang berisi baju ganti dan perlengkapan mandi.
Ahreum menggeleng lemah,”Tidak usah,kau juga punya tas sendiri untuk dibawa.”
Penolakan itu tidak berarti apapun bagi Jin,pria itu malah langsung meraih tas itu dan melepaskannya dari pundak Ahreum.Ketika ransel itu berpindah tangan Ahreum langsung merasakan kelegaan yang luar biasa di pundaknya yang dari tadi terasa sangat kaku.
“Pasti kau kelelahan,kasihan.”kata Jin sambil mengacak pelan rambut Ahreum setelah menyampirkan tas wanita itu di pundaknya.
“Aku sama sekali tidak ada keluhan tentang latihan dance ataupun menyanyi,demi tuhan! Tapi para trainee sialan itu benar-benar membuatku kesal!”seru Ahreum sambil mengepalkan tangannya penuh dendam.
Masih teringat jelas di kepala Ahreum bagaimana para trainee itu benar-benar berusaha untuk membuktikan ucapan mereka dulu.Mereka semua bekerja sama untuk mengerjai Ahreum di setiap kesempatan yang mereka miliki.Sudah tidak terhitung lagi berapa kali Ahreum ‘tidak sengaja’ tersengkat kakinya atau ‘tidak sengaja’ bersenggolan cukup keras dengan trainee lain saat latihan dance.
Teror itu tidak berhenti sampai ketidak sengajaan saja,beberapa trainee bahkan mulai usil pada barang-barang Ahreum.Bukan satu kali Ahreum menemukan baju gantinya basah kuyup dengan air berbau busuk,hanya Tuhan yang tau air apa yang mereka pakai.Bahkan Ahreum kehilangan sepatunya hampir setiap minggu dan tidak pernah ia temukan lagi.
“Bagaimana kau tahan diperlakukan seperti ini selama 4 tahun?Aku saja sudah tidak tahan!”kata Ahreum.Jin bisa melihat kobaran emosi di dalam kedua mata wanita itu.
“Mereka akan lelah sendiri nanti.Aku hanya mengalami bully seperti itu selama setahun lebih,setelah itu mereka juga akan kesal sendiri dengan kekeras kepalaanku.”kata Jin.
Mata Ahreum membulat,”Aku harus mengalami ini selama setahun lebih?”
Jin tersenyum lembut dan meraih pundak Ahreum untuk merangkul erat wanita itu,”Manhi himdeuro.Tapi inilah saat kita membuktikan pada mereka kalau kita tidak seperti yang mereka katakan.”
Sebesar keinginannya untuk mempercayai apa yang dikatakan Jin,Ahreum tetap saja merasa sedikit putus asa.Kepalanya menunduk dalam,terbayang akan masa-masa suram yang menunggunya kedepannya.
“Aku tidak yakin kalau ini akan membantumu tapi kau bisa memanggilku kapan saja.Saat kau butuh bantuan atau hanya perlu seseorang untuk mendengar masalahmu,aku selalu siap.”kata Jin,membuat kepala Ahreum terangkat.Kecemasan sedikit menghilang dari kedua mata tersebut.
“Oppa,gomapta.”kata Ahreum tulus.
~~~
Ketika masuk ke dalam apartemennya Ahreum mendapati kedua orang tuanya sedang duduk berangkulan di depan TV.Hal yang sangat jarang sebenarnya,biasanya ketika Ahreum pulang hampir tengah malam seperti ini kedua orang tuanya sudah tertidur atau masih di lokasi shooting.
“Oh,Ahreum ah!Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatmu!”teriak Jinri kegirangan.
“Heumm…”jawab Ahreum sebelum berjalan masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya cukup keras,membuat kedua orangtuanya tersentak kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretive Etoile
FanfictionIni adalah sekuel dari Love Jinx,namun jika kalian ingin membaca cerita ini tanpa lebih dahulu membaca Love Jinx kalian tetap bisa membaca ceritanya karena cerita ini pada dasarnya memiliki fokus karakter yang berbeda.tetapi sebagai pengarang tentu...