XIII. Sadar

2.3K 271 18
                                    

"Sebenarnya aku telah mendengar kabar bahwa kau telah kembali tanpa ayahmu. Tetapi karena ada masalah sedikit terkait dengan selir baru Jhuwen, aku mengabaikan semua" ucap Wen Kexing kepada Liu Haikuan yang sedang berdiri di ruang kerja pribadi kaisar.

"Tidak masalah ya mulia. Hal itu jauh lebih penting di bandingkan dengan kedatangan hamba" jawab Liu Haikuan tertunduk memberi hormat.

"Jadi apa benar ayahmu sakit dan kau disuruh untuk menggantikannya ?"

"Benar ya mulia"

"Kau bersedia atau kau hanya ingin membalas kebaikan ayahmu ?"

"Hamba bersedia menjadi kasim baru Jhuwen sekaligus bersyukur menjadi pengganti ayah hamba"

Dengan senyum kecil katanya "Sudah tidak terkejut lagi melihat kau sangat bijaksana kakak. Tidak perlu tegang berhadapan dengan ku. Bukankah kita ini adalah teman ? Dan aku lebih muda dari kau ?"

Wajah yang sedari tertunduk, kini menatap seseorang hormat di depannya. "Ya mulia, dahulu dengan sekarang itu berbeda. Jika hamba masih memperlakukan kau seperti adik, bagaimana tanggapan petinggi kepadaku ?"

"Mereka tidak ada disini. Untuk apa peduli dengan sikap yang terhormat. Sekarang hanya ada kita berdua. Kau harus memperlakukan kaisar ini seperti adik pada masa lalu dan kau juga sudah lama tidak memarahi adik nakal" sindirya dengan wajah yang berpura - pura kesal.

Di masa lalu mereka berdua adalah kakak adik yang sangat dekat. Sifat Liu Haikuan yang sedari kecil sangat tegas membuat dirinya bisa menjadi kakak yang baik untuk Wen Kexing. Sang kaisar Ruyu tidak ingin anaknya berteman dengan orang banyak. Walaupun banyak anak pejabat yang berasal dari kerajaan Jhuwen. Sebab itu dia mempercayai Wen Kexing kepada anak kasimnya yaitu Liu Haikuan.

Namun setelah Wen Kexing menginjak usia 13 tahun, Liu Haikuan pergi keluar Jhuwen. Ibunya telah wafat, sebab itu dia harus menjaga adiknya yaitu Liu Qianqiao. Dengan berat hati Wen Kexing merelakan kepergian teman sekaligus orang yang disebutnya sebagai kakak. Setelah itu mereka berdua tidak pernah bertemu kembali.

Seiring bertambah tahun Wen Kexing telah berubah menjadi pria seperti ayahnya. Alasan ini juga yang membuat Liu Haikuan enggan berjumpa dengan Wen Kexing. Dia tidak ingin sang penerus Jhuwen akan menjadi pribadi lemah yang selalu bergantung padanya.

Tetapi sekarang dia tidak punya pilihan selain menjadi kasim Jhuwen yang baru untuk mengantikan sang ayah. Sesuai dugaan, Wen Kexing kembali membahas masa lalu bersama dirinya. Liu Haikuan mencoba untuk tidak terpancing dengan sikap sang kaisar. Dia tidak ingin bersenang diatas penderitaan para pelayan Jhuwen. Jika kaisar sangat kejam dengan semua orang, dia juga harus diperlakukan sama seperti yang lainnya.

"Baik, baik. Aku berhenti sekarang. Aku hanya ingin mengetahui bagaimana pandangan kakak Liu kepada aku. Tidak menyangka kau sudah berubah. Yah...memang harus seperti ini. Karena aku sendiri juga telah banyak berubah. Tetapi walaupun begitu, sekarang kakak Liu akan menjadi kasim baru Jhuwen. Jadi, dukunglah aku seperti ayahmu yang selalu mendukung Jhuwen." ucap Wen Kexing kembali melanjutkan perkataan yang sempat berhenti.

"Ya mulia tidak perlu ragu akan hal tersebut. Hamba akan melakukan yang terbaik untuk Jhuwen. Tetapi sebelum kembali, kasim baru ini ingin meminta persetujuan kepada kaisar"

Alis Wen Kexing berkerut memandang Liu Haikuan "Katakan"

"Hamba telah membawa adik perempuan ke dalam istana Jhuwen. Nyonya Luo mengirim permintaan untuk menjadikannya sebagai pelayan pribadi untuk calon selir kedua Jhuwen. Jika ya mulia tidak berkenan, kiranya beritahukan kepada saya sekarang" pinta Liu Haikuan dengan mata yang kosong.

"Seharusnya kau tidak perlu memberitahukan ini kepadaku. Jika ibu angkat telah mengurus, maka itu akan menjadi tanggung jawabnya" sambil berjalan pelan menuju rak buku - buku dan membelakangi Liu Haikuan.

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang