XXVIII. Perjodohan

1.3K 143 21
                                    

"Maafkan hamba ya mulia. Hamba hanya bisa membuat kekacauan. Tolong hukum hamba ya mulia" teriak Zhou Zishu dengan suara gemetaran.

Wen Kexing menatap bingung "Apa yang kau bicarakan selir Zhou ?. Berlatih pedang tidaklah buruk. Kau bisa berlatih lagi saat sembuh nanti, tetapi tidak di luar paviliun. Aku akan menyuruh prajurit mempersiapkan tempat khusus berlatih di belakang paviliun".

"Ya mulia, aku.. aku hiks....terima kasih ya mulia..." Zhou Zishu menangis dalam bahagia.

Sikap Wen Kexing sangat berubah drastis dari pertemuan pertama mereka. Zhou Zishu tidak menduga, suaminya itu mendukung dia untuk berlatih pedang. Mungkin saja yang dikatakan oleh Liu Qianqiao adalah benar. "Hubungan suami - istri yang baik akan membuat aku bahagia".

"Berhentilah menangis. Kau terlihat lucu sekarang" kata Wen Kexing dengan tatapan mengejek.

Zhou Zishu membalas dengan senyum penuh air mata.

Ketika hendak mengantarkan Wen Kexing keluar dari paviliun, Zhou Zishu tidak sengaja melihat Zhang Ji mengintip dari salah satu pohon di samping paviliun. Dia tertegun tetapi langsung mengabaikannya. Sang selir terlalu fokus melihat langkah kaisar.

Di pertengahan jalan, Wen Kexing berhenti lalu berkata pada Zhou Zishu "Kesehatan adalah hal yang paling penting. Cepatlah sembuh, aku ingin kau ikut meramaikan hari lahir Jhuwen. Dan berlatihlah dengan giat !".

"Baik ya mulia. Aku akan melakukan yang terbaik" jawab Zhou Zishu dengan wajah memerah.

Tampaknya selir kedua mulai terpesona dengan ketampanan kaisar Jhuwen. Dia tidak tau kapan hati ini bergetar melihat Wen Kexing. Perasaan haru bercampur sayang melekat menjadi satu. Dalam hati berdoa, semoga saja keadaan baik ini tetap berlanjut. Berharap tidak hanya berbunga tetapi juga berbuah lebat.


-----👑-----

Beberapa hari berlalu....

Hari lahir Jhuwen telah tiba. Suasana istana berubah menjadi ramai dari pada biasanya. Segala sisi istana di hiasi oleh kain berwarna emas. Makanan dan minuman telah di persiapkan dengan beraneka ragam. Para tamu penting dan bangsawan kerajaan pun mulai berdatangan.

"Ya mulia, rombongan kerajaan Hulian telah tiba" ucap kasim kepada Wen Kexing.

"Bawa mereka masuk. Persiapkan pelayanan yang terbaik. Untuk saat ini, aku belum bisa menemuinya. Suruhlah mereka untuk menunggu!" titah Wen Kexing sambil melihat ke bawah dari balik tirai jendela.

"Baik ya mulia"

Wen Kexing telah menyuruh Zhang Ji mengirim undangan ke istana lain. Ada 3 kerajaan yang selama ini menjalin kerja sama.
Yang pertama : Kerajaan Hulian
(Yu Jiu)
Yang kedua : Kerajaan Muesan
(Cheng Xan)
Yang Ketiga : Kerajaan Su Tibian)
(Cao Naolin)

Kerajaan Hulian dan Su Tibian di pastikan hadir pada hari Jhuwen. Tetapi tidak dengan kerajaan Muesan.
Sebenarnya Wen Kexing tidak terlalu yakin untuk memberikan undangan pada kerajaan Muesan. Ini disebabkan hubungan mereka berdua yang kurang akur. Masalah terjadi beberapa tahun lalu, di saat Wen Xiang berumur 3 tahun. Kaisar Cheng Xan meminta bantuan pada Wen Kexing agar memberikan beberapa warga Jhuwen sebagai pasukan kerajaan Muesan. Namun Wen Kexing menolak permintaan kaisar Cheng Xan. Dia beranggapan bahwa hal tersebut hanya akan membuat warga Jhuwen menjadi tidak percaya padanya. Kaisar Wen bisa memberikan bantuan apa saja, kecuali warga Jhuwen. Wen Kexing tidak ingin orang Jhuwen menjadi alat bagi kerajaan lain.

Sebab itu, kecil kemungkinan untuk dia datang ke Jhuwen. Apalagi ini bukanlah tahun pertama kaisar Cheng Xan menolak. Sepertinya kaisar Muesan masih sakit hati pada Jhuwen.

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang