XI. Hancur 🔥

3.1K 324 141
                                    

Ket :
Sebelum membaca harap atur posisi terlebih dahulu
Karena chapter ini mengandung adegan 🔞🐧
Maaf jika ada bagian yang tidak sesuai dengan keinginan kalian
Karena saya juga belum pernah Wikwik ಥ⌣ಥ
Selamat membaca !

-----👑-----


Han Ying dan Qin Jiaoxiao telah berusaha untuk menyelamatkan tuan Lie. Namun semua itu sia - sia, sang tabib yang mereka temui tidak dapat membantu. Pada akhirnya tuan Lie wafat setelah beberapa saat mengatakan keinginan terakhirnya. Takdir sudah mempermainkan Zhou Zishu. Semua orang yang dimilikinya telah menghilang termasuk orang tua, para orang Zhou dan masa depannya. Sekarang Zhou Zishu hanya boneka mainan kaisar Wen.

"Aku ingin membawa paman ke desa. Dia harus dikuburkan di sebelah nyonya Lie" kata Qin Jiaoxiao kepada Han Ying.

Han Ying mengangguk menjawab pertanyaan Qin Jiaoxiao. Di dalam lubuk hatinya tersimpan banyak penyesalan. Dia menyalahkan dirinya karena tidak bisa menyelamatkan Zhou Zishu dan tuan Lie. Untuk pertama kalinya dia merasa gagal dan untuk pertama kalinya juga dia mengecewakan orang yang ia cintai.

-----👑-----

"Lepaskan aku, biarkan aku masuk!"

"Maafkan kami nyonya tetapi ini adalah perintah yang mulia untuk melarang siapa pun untuk masuk ke dalam paviliun"

"Apa kau tidak mendengar teriakan itu ? Kau tau, kaisar bisa membunuhnya. Jadi biarkan aku masuk sekarang !"

"Maaf nyonya, tolong jangan lakukan ini"

"Yang mulia tolong biarkan aku masuk ! Wen Kexing !!!"

.
.
.

Suara teriakan Luo Fumeng terdengar oleh Wen Kexing. Namun dia tidak mengubrisnya, malahan tetap melanjutkan kegiatan menghukum calon selir kedua Jhuwen.
"Aku tanya padamu lagi, apa mata - mata Jinzhou telah menidurimu ?" tanya Wen Kexing sambil membelai wajah Zhou Zishu.

"Ti...tidak yang mulia, itu tidak mungkin" jawab Zhou Zishu sambil menggelengkan kepalanya.

"Ah...aku lupa, seharusnya aku tidak perlu bertanya. Karena diriku sama sekali tidak percaya padamu. Bagaimana jika kau membuktikan jawabanmu itu ?"

"Kumohon yang mulia, jangan lakukan itu. Aku bersumpah aku ahhhhhkkkk....."

Tangan kiri Wen Kexing menjambak kuat rambut panjang Zhou Zishu sedangkan tangan kanannya bergerak memilin puting kecil itu sampai berubah menjadi kemerahan. Semua dilakukannya dengan sangat kasar dan lama.

"Uhhh...ya mulia mmhhh" desah Zhou Zishu dengan wajah penuh air mata.

Mencoba mendekati wajah basah itu "Bagaimana, kau suka ? Cihh, mulut ini mengatakan tidak tetapi tubuhmu menginginkannya !"

Menekan bagian kecil itu lebih kuat "Cup cup cup tidak lelah menangis ? Kita bahkan belum sampai bagian inti. Tuan Zhou..."

Zhou Zishu menggigit bibirnya lalu menutup mata dan berdoa dalam hati "Aku tidak tau apa kesalahanku di kehidupan sebelumnya. Tetapi dewa, kumohon cabutlah nyawaku ini sekarang juga. Aku sungguh putus asa!"

Setelah puas, Wen Kexing lalu melepaskan tangannya dari tubuh Zhou Zishu. Kemudian membuka bajunya sampai tuntas. Sekarang terlihatlah kaisar yang bertelanjang dada dengan otot - otot membentuk abs. Lalu tangan itu membuka paksa kedua kaki Zhou Zishu dengan kasar, katanya "Bukankah lubang ini sudah pernah memakan? Jadi kita tidak perlu pelumas"

Pikiran Zhou Zishu pun menjadi kacau, ucapan kaisar sama sekali tidak dijawab. Dengan sedikit keberanian ia membuka mata. Terlihat sangat kaisar membuka bagian bawahnya di depan hadapannya. Benda itu sangat panjang dan besar juga sedikit percum keluar diatasnya. Bersiap mengarahkannya untuk menusuk Zhou Zishu.

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang