XXVII. Khawatir (2)

1.2K 152 19
                                    

*notice*
Spoiler dikit ygy...
Untuk readers yang menunggu konflik bakalan sedikit lama
Karena nih cerita mungkin aja sampai seasons 2
Jujur, panjang bet dah 🗿
Sok² kayak novel legend
Anjay, selebeuw ~~~~
Padahal ngarangnya cuma satu malam
Tapi kok bisa sampai banyak bener chapternya
Author aja bangong
Yaudah langsung aja, cikicrottt !

-----👑-----

"Sepertinya kau sangat sibuk Zhang Ji ?" tanya Wen Kexing sambil berjalan mendekati pengawal pribadinya itu.

Zhang Ji terkejut. Bersamaan dengan itu, dia tidak sengaja menjatuhkan saleb yang ia ingin berikan kepada Zhou Zishu. Namun hal tersebut tidak terjadi. Jantung Zhang Ji tidak tahan berlama - lama melihat wajah sang selir.

"Maafkan hamba ya mulia. Setelah ini saya akan kembali bekerja" ucap Zhang Ji sambil mengambil saleb itu kembali.

"Adakah sesuatu yang tidak aku ketahui ?. Kau terlihat mencurigakan !" kata Wen Kexing tanpa basa - basi.

Ketakutan melanda Zhang Ji. Dia terdiam kaku melihat Wen Kexing. Sejujurnya dia ingin berkata jujur pada sang kaisar, akan tetapi semua itu tidaklah mungkin. Wen Kexing akan murka mendengar selir kedua sakit karena ulahnya.

"Baiklah, jika kau tidak ingin menjawab. Setelah ini aku akan pergi ke tempat selir Zhou berada" berjalan santai membelakangi Zhang Ji.

"Ya mulia, tolong maafkan hamba !. Ini adalah kesalahan hamba yang tidak bisa menjaga ya mulia selir Zhou dengan baik" Zhang Ji sujud berlutut menghadap Wen Kexing.

"Apa maksudmu ?"

"Kaki selir Zhou tengah terluka karena jatuh saat berlatih pedang. Ini adalah kesalahan hamba. Tolong jangan limpahan amarah ya mulia pada selir Zhou" ucap Zhang Ji dengan berani.

Langkah Wen Kexing terhenti. Ternyata dugaan dia adalah salah. Saat pertama kali melihat Zhang Ji kembali dari paviliun, dia menjadi sedikit emosi. Sang kaisar mengira bahwa Zhou Zishu tengah merayu pengawal pribadinya itu. Apalagi wajah Zhang Ji terlihat merona dengan senyum sedikit melebar.

"Segera siapkan rencana jadwal besok. Aku akan kembali ke paviliun utama sebentar lagi" titah Wen Kexing dengan wajah yang sedikit tenang.

"Baik ya mulia".

-----👑-----

Bai Fengjiu tidak kembali ke istana malam ini. Dia senantiasa menunggu kepulangan sang ibu dari dermaga. Sekarang hati permaisuri sangatlah kacau. Dia ingin meluapkan semua amarah dan kekhwatiranya dengan tuntas.

"Ya mulia, nyonya Bai telah kembali" Xuan Nu membisikan pelan pada Bai Fengjiu.

Dengan nada khawatir, sang ibu bertanya "Ada apa dengan permaisuri ?. Hari sudah malam dan kau belum kembali. Bagaimana jika ya mulia kaisar mencari keberadaan mu ?".

Wajah kusut dan mata layu, Bai Fengjiu menjawab "Ya mulia tidak akan mencariku ibu. Sepertinya dia mulai melupakan aku".

"Apa yang kau katakan ?!. Seorang permaisuri tidak boleh berkata seperti itu !" Nyonya Bai memberi pelukan pada Bai Fengjiu.

"Bagaimana aku tidak berkata seperti itu. Sudah hampir setahun aku tidak tidur dengan ya mulia. Apa karena aku tidak subur ?. Membuat tubuh ini tidak nikmat di hadapan kaisar" air mata mulai membanjiri wajah Bai Fengjiu.

"Anakku...kau adalah wanita terhormat Jhuwen. Aku sudah mempertaruhkan semuanya demi kehidupan mu. Tetapi kesuburan bukanlah kuasaku. Namun itu bukan alasan untuk membuat kesengsaraan. Bukankah kita sudah merencanakan semua ini ?. Kau hanya perlu menunggu nak..." jelas Nyonya Bai meghapus air mata permaisuri.

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang