XX. Tidak Terduga

1.3K 152 21
                                    

"Berapa lama lagi waktu yang di perlukan untuk sampai ke Jhuwen ?" tanya Wen Kexing yang sedang beristirahat di tenda tengah hutan.

"Jika waktu istirahat di percepat, kemungkinan rombongan akan sampai pada esok tengah hari. Sebaliknya, jika waktu istirahat seperti pada biasanya, maka rombongan Jhuwen akan menghabiskan waktu 1 hari 1 malam dalam perjalanan. Perbandingan keduanya berbeda setengah hari ya mulia" jelas Zhang Ji.

Wen Kexing terdiam sejenak, lalu memandang langit gelap malam menutupi bintang. Zhang Ji yang berada di samping melihat wajah sang kaisar seperti memikirkan seseorang.

Mencoba membantu "Apakah ada yang bisa hamba lakukan, ya mulia?"

Wen Kexing menoleh dan berkata "Zhang Ji, apa kau berpikir bahwa Beiyuan akan mengatakan hal aneh pada Zishu?"

"Hah?!"

"Sudahlah, lupakan! Percepat perjalan ini!!" kata Wen Kexing mengakhiri pembicaraan.

"Apa ya mulia sedang mengkhawatirkan selir Zhou ?" gumam Zhang Ji.

-----👑-----

Keadaan istana semakin sunyi dan dingin. Namun Zhou Zishu dan Jing Beiyuan masih saja berbicara. Bisa di pastikan jika pagi esok mereka berdua akan terlambat bangun.

"Tapi tunggu dulu. Ada satu hal lagi yang di sukai ya mulia. Hampir saja aku melupakannya. Dengarkan baik - baik, ya mulia tipe orang yang serius dalam setiap tindakannya. Karena itu untuk soal urusan ranjang, sebaiknya kau harus kuat dan mendominasi. Mari memuaskan ya mulia dengan lebih, lebih dan lebih"

"....."

"Hei!... Ada apa dengan wajah itu?. Kau tidak percaya?!" tanya Jing Beiyuan sambil menyentuh ujung hidung Zhou Zishu.

Menatap tajam Jing Beiyuan dan menjauh. "Bukankah itu tidak masuk akal. Untuk apa aku percaya?" jawab Zhou Zishu memalingkan wajah.

Sesaat setelah mendengar ucapan tersebut, Beiyuan tertawa lepas.
"Hahaha. Aku hanya bercanda. Kau terlalu serius selir Zhou"

Zhou Zishu menatap kembali.

"Aku sudah mengetahui identitas dirimu dari Penyihir Agung. Termasuk konflik sebelum kau menjadi selir kedua Jhuwen. Karena itu, aku datang ke sini untuk membantu" ucap Jing Beiyuan lagi sambil mengangkat tangan sebahu.

"Jadi selama ini kau menyembunyikannya dari ku?" tanya Zhou Zishu sinis.

"Ini tidak termasuk pertemuan di toko buku. Jujur, aku tidak tau bahwa kau adalah selir Zhou" jawab Jing Beiyuan menyakinkan.

"Aku mengerti. Terima kasih tuan Jing" ucap Zhou Zishu membuat Jing Beiyuan menjadi bingung.

"Mengapa berterima kasih ?"

"Aku pikir setelah menikah, orang - orang istana tidak menerima baik diriku. Namun ternyata aku salah. Maafkan diriku yang selalu memandang jahat Jhuwen" wajah Zhou Zishu tertunduk lemah.

"Jangan meminta maaf. Selir Zhou sama sekali tidak bersalah. Jika sedari awal ya mulia mendengarkan ucapan ku, kemungkinan kau tidak akan kabur dari istana"

Mendengar ucapan Jing Beiyuan yang barusan, membuat Zhou Zishu berpikir bahwa ada sesuatu yang tidak ia ketahui.
"Apakah ada sesuatu yang belum tuan Jing katakan padaku ? tanya Zhou Zishu pelan.

"Ada, aku akan katakan pada mu sekarang. Awal berita tentang seorang Zhou yang masih hidup menyebar di Jhuwen. Kaisar memerintahkan seluruh pasukan untuk mencari. Namun semua itu percuma. Selir Zhou memang hebat dalam bersembunyi" puji Jing Beiyuan.

Zhou Zishu malu.

"Karena itu ya mulia membutuhkan bantuan penyihir agung. Sebenarnya saat itu, aku hendak datang untuk melihat. Tapi si Wu Xi jelek, hehe maaf, penyihir agung melarang!. Berdasarkan cerita dari penyihir, selir Zhou kabur dari istana untuk kedua kalinya. Namun setelah itu di temukan kembali oleh kaisar. Sangat di sayangkan ayah angkat selir Zhou telah tewas di tangan ya mulia. Kemudian selir Zhou berniat kabur lagi dari istana tetapi usaha tersebut tidak berhasil. Malahan membuat Liu Haikuan terkena hukuman. Beberapa bulan berlalu, selir Zhou menikah dan bertemu dengan Jing Beiyuan" jelas Jing Beiyuan di akhiri dengan senyum lebar.

Mendengarkan kisah hidupnya sendiri, membuat Zhou Zishu menjadi semakin malu. Dia merasa bahwa selama ini dia hanyalah beban bagi Jhuwen. Rasa bersalah Zhou Zishu semakin menjadi - jadi.

"Aku menceritakan ini bukan untuk membuat mu menjadi sedih. Justru aku kagum pada selir Zhou bisa tetap tegar sampai sekarang. Saat mendengar bahwa ayah angkat mu telah dibunuh, aku sangatlah marah. Namun tetap saja, diri ini sama sekali tidak berhak atas semua itu. Tolong maafkan ya mulia kaisar. Dia sebenarnya adalah anak yang baik dan pintar. Akan tetapi begitu banyak beban yang dia tanggung selama ini membuat karakter dari kaisar sangat kejam" kata Beiyuan sambil menggenggam tangan Zhou Zishu.

Zhou Zishu mengangguk, menandakan bahwa ia mengerti maksud dari ucapan Jing Beiyuan.

"Esok hari sebelum malam tiba. Aku akan kembali pulang ke rumah. Si Penyihir jelek mungkin akan marah besar jika aku sangat lama di Jhuwen. Tetapi sebelum itu, akan aku beritahu sesuatu tentang rahasia istana. Percaya tidak percaya, itu semua tergantung pada mu selir Zhou. Yang jelas, aku Jing Beiyuan adalah pihak kaisar Wen Kexing. Aku percaya bahwa kau adalah orang yang akan melahirkan penerus bagi Jhuwen dan akan mengubah kaisar Wen Kexing seperti dahulu. Ingat..., kau adalah orang yang di telah di ramalkan oleh penyihir. Kau sangatlah berharga selir Zhou Zishu" Jing Beiyuan memeluk Zhou Zishu dengan erat.

"Terima kasih untuk semuanya tuan Jing. Aku senang telah bertemu dengan mu" balas Zhou Zishu.

-----👑-----

Pagi telah tiba, para pelayan istana sibuk mempersiapkan sarapan. Tampak permaisuri yang sedari tadi sudah duduk di meja menunggu makanan siap di sajikan. Zhou Zishu yang melihat itu segera menghampiri.

"Selamat pagi ya mulia permaisuri" sapa Zhou Zishu kepada Bai Fengjiu.

"Selamat pagi juga selir Zhou" tersenyum kecil.

"Apa aku datang terlalu cepat?"

"Sama sekali tidak. Sepertinya selir Ling tidak ikut sarapan. Putri Xiang terkena demam"

"Demam?" Zhou Zishu khawatir.

"Jangan khawatir, tabib istana akan menangani Xiang. Bagaimana dengan tuan muda Jing?" tanya Bai Fengjiu sambil melirik sekeliling.

"Itu...aku tidak tahu ya mulia. Mungkin saja ia sedang sibuk sekarang" jawab Zhou Zishu menipu.

"Aku harus bagaimana! Mengapa seorang adik kaisar bisa terlambat bangun? Dan yang paling buruk, sekarang dia sedang tidur di kamar ku!!!". batin Zhou Zishu.

Pagi ini hanya Bai Fengjiu dan Zhou Zishu yang sarapan di meja makan istana. Beberapa saat telah berlalu. Tiba - tiba seorang prajurit datang menghadap dan berkata "Izinkan saya melaporkan sesuatu kepada ya mulia"

"Katakan!" ucap Bai Fengjiu.

"Di depan pintu istana sudah ada Penyihir Agung. Dia datang untuk menjemput tuan Jing kembali pulang bersama" jelas prajurit tersebut.

"Katakan padanya, untuk masuk ke dalam istana terlebih dahulu. Setelah itu, perintahkan salah satu prajurit untuk mencari tuan Jing" titah Bai Fengjiu.

"Baik ya mulia" jawab prajurit lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Mendengar ucapan Bai Fengjiu barusan membuat Zhou Zishu sedikit panik. Mulutnya tidak lagi mengunyah makanan. Dia takut jika Jing Beiyuan di temukan dalam kamarnya. Hal itu mungkin akan menimbulkan prasangka buruk pada orang - orang yang ada di istana.

"Selir Zhou ?"

"...."

"Selir Zhou, ada apa?"

"Tidak ya mulia!!"

Tbc
.
.
.
Ho'oh tenan ~~~

Jangan lupa Vote & Follow wattpad saya yak ➡ Fujoscikk
Dan follow juga ig author ID : fujoscikk
Agar author semakin semangat 💪

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang