XXVII. Rindu

929 121 17
                                    

Seminggu telah berlalu setelah Zhou Zishu di marahi oleh Ling Yushi. Sekarang sang selir kedua mempunyai rutinitas baru. Dia di hukum untuk menyulam sebuah kain sutra yang nantinya akan diberikan kepada selir Ling sebagai tanda permintaan maaf. Zhou Zishu menolak saat tau bahwa hukuman yang diberikan selir pertama sedikit merendahkannya. Namun mengingat posisi ia sebagai selir tanpa gelar bangsawan, membuat dirinya susah untuk mendapatkan pembelaan.

Bagaimana dengan keadaan sang penguasa Jhuwen ?.
Zhou Zishu hanya diberitahu oleh Liu Qianqiao bahwa kaisar sedang melakukan pengobatan diluar istana. Karena itu suasana istana menjadi sedikit sepi. Bai Fengjiu juga ikut menemani Wen Kexing memulihkan luka akibat jatuh saat pertandingan balap kuda. Sekarang yang tertinggal hanya Ling Yushi dan Zhou Zishu sebagai wakil kerajaan.

Suara langkah kaki berbunyi dengan keras menuju paviliun. Terlihat beberapa orang yang menemani sang pelayan pribadi selir pertama.
"Qiao Louhan, pelayan pribadi ya mulia selir Ling datang atas perintah. Tolong buka pintu!" teriak Qiao Louhan sambil mengetuk pintu utama yang tertutup rapat.

Beberapa saat kemudian pintu tersebut terbuka dengan pelan. Liu Qianqiao keluar, lalu berkata "Ada keperluan apa kalian datang kemari ?".

"Ya mulia selir Ling ingin mengetahui sejauh mana perkembangan tugas selir Zhou?. Sudah lima hari berlalu, bukankah seharusnya sudah selesai?" tanya Qiao Louhan dengan wajah meremehkan.

"Ya mulia selir Zhou telah melakukan semuanya sesuai dengan perintah selir Ling. Ketika sudah selesai, kami akan segera mengantarkannya kepada ya mulia" ucap Liu Qianqiao dengan suara yang sedikit kuat.

"Baiklah. Aku akan kembali 2 hari lagi. Jika belum selesai, hukuman akan ditambahkan pada tuan mu" ancam Qiao Louhan lalu berjalan pergi menjauh.

Melihat keadaan sudah tenang, Liu Qianqiao pun menutup pintu lalu kembali masuk ke dalam. Belum sempat duduk, Zhou Zishu langsung bertanya padanya "Apa dia sudah pergi ?".

Liu Qianqiao mengangguk pelan.

"Andai saja menyulam sama mudahnya seperti kita sedang marah. Bukankah pekerjaan ini
akan selesai dengan cepat?" tanya Zhou Zishu dengan wajah suram.

Liu Qianqiao tersenyum kecil, lalu menjawab "Tentu, ini akan cepat selesai. Tetapi jika melakukan pekerjaan dengan amarah pasti hasilnya tidaklah indah. Ya mulia jangan khawatir, aku disini untuk membantu".

"Ya, kau benar Qianqiao. Kau sangatlah membantu. Namun semua pekerjaan ini sebenarnya kau yang membuat. Aku pikir, aku hanya bisa mengacaukannya saja"

"Wajar jika ya mulia tidak bisa menyulam dengan baik. Wanita saja masih banyak yang belum pandai menyulam. Jadi ya mulia jangan berkecil hati" kata Liu Qianqiao menenangkan sang selir.

-----👑-----

2 hari berlalu dengan cepat. Pakaian yang diinginkan Ling Yushi akhirnya telah selesai. Zhou Zishu dan Liu Qianqiao sangat senang saat melihat hasil pekerjaan mereka. Berharap Ling Yushi menyukai dan memaafkan Zhou Zishu.

"Ya mulia, hanfu ini sangatlah indah. Selir Ling pasti menyukainya" puji Liu Qianqiao.

"Kau benar Qianqiao. Aku berharap selir Ling senang menerima pakaian ini" sahut Zhou Zishu.

Dengan hati yang senang, mereka berdua pergi menemui Ling Yushi. Namun sebelum mereka sampai, tampak rombongan prajurit berjalan beriringan. Untuk itu, mereka berdua berhenti sejenak menunggu.

"Ya mulia, sepertinya kaisar telah kembali" kata Liu Qianqiao yang melihat Wen Kexing di belakang rombongan tersebut.

"Benarkah?!" tanya Zhou Zishu dengan wajah kegirangan.

Rombongan tersebut semakin mendekati mereka berdua. Zhou Zishu pun berusaha untuk merapat agar tidak menganggu mereka berjalan. Namun tidak disangka - sangka, rombongan tersebut malah berhenti tepat di depan mereka.

Belum sempat bertanya, Wen Kexing berjalan mendekati Zhou Zishu.
"Zishu..." panggil Wen Kexing dengan senyum kecil.

Jantung Zhou Zishu berdetak dengan kencang. Pipi memanas dan raut wajah yang masih terkejut. Zhou Zishu menjawab "Ya mulia sudah kembali. Maafkan hamba karena tidak membantu sama sekali".

Sengaja menundukkan kepala, Zhou Zishu berusaha menyembunyikan wajahnya yang merona.

"Aku sangat merindukan mu. Bisakah kau datang ke paviliun utama ?" pinta Wen Kexing sambil menyentuh pipi Zhou Zishu dengan ujung jari.

"Tetapi ya mulia, hamba..." Zhou Zishu mengingat hal yang sebelumnya dia akan lakukan.

"Hamba yang akan memberikan ini kepada ya mulia selir Ling. Sekarang ya mulia pergilah. Kaisar jauh lebih penting" tawar Liu Qianqiao.

Zhou Zishu tersenyum malu memandang pelayannya. Lalu dia dan kaisar pergi ke paviliun bersama para prajurit.

Namun tanpa mereka orang sadari bahwa permaisuri sedang tertinggal di belakang diantara mereka. Memandang Wen Kexing dan Zhou Zishu saling berpegang tangan.

"Ya mulia..." panggil Xuan Nu dengan pelan.

Bai Fengjiu hanya terdiam mendengar sang pelayan memanggilnya.

"Sebaiknya kita bergegas ke paviliun sekarang. Ya mulia pasti sangat lelah. Aku akan segera mempersiapkan semuanya" ucap Xuan Nu kepada sang permaisuri.

Bai Fengjiu pun hanya pergi berjalan tanpa mengucapkan apa - apa. Bisa dipastikan jika sang permaisuri merasa cemburu kepada Zhou Zishu.

-----👑-----

"Bagaimana kabar mu, Zhou Zishu ?. Apakah ada hal yang kau tanyakan padaku ?" tanya Wen Kexing sambil mempersilahkan sang selir pertama untuk duduk.

"Ya mulia... aku..." ucap Zhou Zishu gugup.

Wen Kexing tertawa kecil melihat kelakuan sang selir.

"Sepertinya kau tidak nyaman dengan ku. Apa sebaiknya aku sedikit menjauh ?" tawar sang kaisar.

"Tidak!. Tidak perlu ya mulia. Aku hanya sedikit gugup"

Wen Kexing tersenyum melihat kelakuan Zhou Zishu.

Dengan perlahan mata Zhou Zishu melihat Wen Kexing yang sekarang berada di depan wajahnya.
"Apa ya mulia baik - baik saja ?. Seharusnya hamba lebih dahulu mengambil anak tersebut. Namun hamba terlambat. Maafkan hamba ya mulia.."kata Zhou Zishu dengan wajah bersalah.

"Jangan katakan itu. Aku menyuruhmu kemari bukan untuk meminta maaf. Yang terjadi bukanlah kesalahan selir ku. Jadi, jangan meminta maaf lagi" balas Wen Kexing menenangin.

"Terima kasih ya mulia karena telah berbuat baik pada hamba. Diri ini akan senantiasa membalas kebaikan ya mulia"

"Melihat dirimu seperti ini, membuat aku semakin sedih. Sungguh bodohnya aku di masa lalu telah berbuat jahat kepada mu, Zhou Zishu"

Bisa dipastikan untuk beberapa saat ke depan. Kedua orang ini akan melalui percakapan yang panjang. Berusaha saling mengenal satu sama lain. Memperbaiki kesalahan di masa lalu dan mulai menjalin hubungan yang tulus di masa depan.

Jika terus berlanjut, akan ada hal besar menanti. Harapan mendapatkan seorang putra mahkota akan segera terjadi. Semoga saja tidak ada yang tersakiti.
Ya, semoga...

TBC
.
.
.
Holaaaaaaaaaaaaaaa ♥️
Maapkeun author yang baru saja selesai hibernasi 🦉
Yang sudah menunggu min Kyi gaje
Thank you muaacchh
Sampai jumpa lagi di chapter selanjutnya...

Jangan lupa Vote & Follow wattpad saya yak ➡ Fujoscikk
Dan follow juga ig author ID : fujoscikk
Agar author semakin semangat 💪

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang