XVI. Keputusan

1.6K 183 17
                                    

Ketakutan melanda hati seorang Luo Fumeng. Dia tidak menyangka Zhou Zishu akan kabur untuk kedua kalinya. Pikiran berkecamuk dengan berbagai rencana untuk menyelamatkan calon selir Jhuwen dari sang kaisar.

Dengan langkah tertatih, Lou Fumeng berjalan nampak gelisah. Sungguh, betapa terkejutnya ia melihat Zhou Zishu ditahan di aula.
"Zhou Zishu..." lirih Lou Fumeng dalam hati.

~👑~

"Jika ya mulia berkenan, tolong jawab pertanyaan hamba. Apakah ya mulia akan menghukum berat tuan Zhou Zishu ?"

"Mengapa kau bertanya hal ini? Apa kau sangat mengkhawatirkannya?. Simpan perasaan itu dalam - dalam Liu Haikuan. Baiklah, akan aku menjawab pertanyaan mu. Ini adalah kedua kalinya calon selir kedua Jhuwen mencoba untuk melarikan diri. Aku berharap ini terakhir kali kau berniat untuk melarikan diri. Karena setelah ini aku akan menghukum lebih kejam lagi. Sekarang aku tidak peduli pada penerus. Tindakan ini adalah penghinaan bagi kaisar Jhuwen. Aku membuat mu sadar bahwa kaisar Wen Kexing bukanlah manusia jahat. Tetapi manusia separuh iblis !!!"

"Ya mulia, tunggu....! Tolong jangan hukum tuan Zhou. Ini adalah kesalahan ku. Aku yang pantas untuk menerima hukuman" ucap Lou Fumeng sedikit keras sambil berjalan mendekati Zhou Zishu.

"Bibi, tolong pergilah !" perintah Wen Kexing mengabaikan ucapan ibu angkatnya itu.

Masih bertahan ditempat, Lou Fumeng berkata kembali "Hukum saja aku ya mulia, kumohon..."

"Diam!!!"
Teriakan Wen Kexing membuat seluruh orang yang berada di aula menjadi ketakutan.

"Jangan lakukan ini bibi, aku tidak ingin mendengar mu memohon hanya karena dia!. Apa kau tidak tau, orang ini telah mencoba untuk kabur untuk kedua kalinya. Dan apakah menurut bibi pantas untuk tidak menghukumnya ?" ucap Wen Kexing dengan nada yang sedikit mulai melemah.

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan dari ya mulia. Tetapi apa ya mulia tidak pernah tahu, apa alasan tuan Zhou melakukan ini?. Aku percaya bahwa Zhou Zishu adalah pilihan yang tepat untuk menjadi seorang ibu bagi putra mahkota Jhuwen. Memberikan pengampunan bukanlah hal sulit bagi orang yang akan ayah bagi anaknya. Ya mulia, aku tau bahwa di dalam hati mu masih tersimpan kata 'maaf'. Mohon beri pengampunan bagi calon selir kedua Jhuwen..." ucap Lou Fumeng sambil memegang tangan Zhou Zishu.

Pikiran Wen Kexing menjadi sedikit tergoncang. Apa yang di katakan oleh sang bibi berbanding terbalik dari rencana untuk menghukum Zhou Zishu. Dia ingin sekali memerintahkan para prajurit untuk membawa mereka berdua ke penjara bawah tanah. Kemudian mereka berdua meninggal karena kelaparan. Tetapi sesuatu dalam hati nurani menyuruh untuk mengampuni.

"Aku benci ketika kau datang. Bibi, aku peringatkan bahwa ini terakhir kalinya kau membela Zhou Zishu. Baiklah, sudah aku putuskan untuk tidak menghukum berat kalian berdua. Tetapi sanksi tetap berjalan. Untuk Liu Haikuan, aku akan memindahkan kau ke perbatasan. Kau akan berkerja sebagai prajurit pemantau perbatasan selama satu musim penuh. Setelah itu kau akan memberi kembali jabatan sebagai kasim Jhuwen. Tidak ada orang dapat di percaya selain kau dan ayah mu. Tetapi itu bukan berarti aku akan mempercayai sepenuhnya. Untuk selir Zhou, aku harap kau lebih penurut sekarang. Karena kalau tidak, kalian harus membayar pengampunan ini! " jelas Wen Kexing menatap tajam kedua orang ini.

Liu Haikuan bergerak sujud menghadap sang kaisar. "Hamba berterima kasih karena kebaikan ya mulia. Untuk kesekian kalinya, hamba meminta maaf".

"Aku harap kau melakukan yang terbaik, kakak" ucap Wen Kexing sambil meninggalkan aula utama.

~👑~

2 hari telah berlalu, Liu Haikuan pergi ke perbatasan sesuai perintah sang kaisar. Adapun Zhou Zishu tengah di persiapkan untuk acara pelantikan selir kedua Jhuwen.

Pria muda Zhou sudah tidak lagi meronta kabur dari istana. Hal tersebut menjadi lebih baik, masalah tidak akan melanda. Namun tidak dengan hati. Hampir setiap waktu dia menangis. Dia bahkan sempat berkhayal untuk menghibur hati. Seandainya ia bukan pria yang diramalkan, mungkin sampai hari ini sang ayah masih tetap hidup.

Liu Qianqiao mendekati Zhou Zishu "Tuan, nyonya Lou memerintahkan anda untuk mempersiapkan diri sebelum malam tiba".

Menoleh menghadap gadis pelayan "Haruskah aku merias wajah ini seperti wanita? Tidak ada hal yang harus dipersiapkan. Aku hanya perlu memakai pakaian untuk pengantin".

"Tuan, hamba tidak bermaksud seperti itu. Tetapi sekarang tuan adalah sang pengantin wanita. Pelayan ini akan berusaha merias wajah tuan dengan sempurna. Kumohon percayalah tuan..."

"Terserah padamu, lagi pula aku bisa apa?" Zhou Zishu pasrah.

~👑~

"Menurut mu, manakah yang sesuai untuk aku malam ini ?" tanya Ling Yushi kepada pelayan pribadinya.

"Ini tampaknya sangat mewah tetapi yang satu ini juga berciri khas. Tunggu, mengapa semua terlihat sangat bagus? Aku bingung ya mulia, aku tidak dapat memilih huh.." desah Qiao Louhan.

"Tidak perlu bingung, lagi pula ini hanya acara penobatan biasa. Setelah melahirkan dia akan dibuang kembali ke desa. Aku akan memilih yang ini saja, tampak bersinar namun sederhana" ucapnya sambil menyentuh hanfu ungu halus.

"Ya mulia sangat terampil. Aku juga suka dengan yang itu" puji Qiao Louhan.

"Cepat bantu aku untuk memakainya!"

"Baik! "

Beberapa saat setelah itu, masuklah pelayan luar paviliun menghadap "Ya mulia, permaisuri Bai datang untuk bertemu sekarang"

"Permaisuri? Suruh ia masuk!" titah Ling Yushi.

Bai Fengjiu melangkah pelan mendekati Ling Yushi. Mata itu tertuju lepas melihat pakaian indah yang dikenakan oleh orang di depannya tersebut.
"Sangat indah, terlihat sempurna" puji Bai Fengjiu.

"Terimakasih atas pujian ya mulia" ucap Ling Yushi sambil memberi hormat.

"Selir Ling, aku ingin engkau ikut membantu agar acara ini berjalan dengan baik. Aku sedikit khawatir pada Zhou Zishu. Ku harap kau mau melakukannya" pinta sang permaisuri.

Ling Yushi sedikit kebingungan atas permintaan Bai Fengjiu. Dia ingin mengatakan sesuatu hal agar dapat menolak permintaan tersebut. Namun saat ia memberanikan diri, mulutnya seakan tertahan oleh sesuatu. Beberapa detik berlalu, dengan terpaksa Ling Yushi berkata "baik ya mulia".

~👑~

"Apa semua telah berjalan sesuai rencana? "

"Semua telah terlaksana sesuai perintah anda"

....

Tbc

.
.
.

Aktif kembali ~~~~

Jangan lupa Vote & Follow wattpad saya yak ➡ Fujoscikk
Dan follow juga ig author ID : fujoscikk
Agar semakin semangat 💪

Min Kyi juga minta maaf
Jika ada ketikan yang salah (typo)
Dan pengucapan yang aneh menurut kalian.

Thank You ❤
Sampai nanti, Bye 🙋🏼‍♀🌈

Queen of Omega (WenZhou) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang