11. Aju Nice! (II)

532 86 296
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini kedua orang itu sudah berada di sebuah Cafetaria yang berada di kawasan tengah kota.
Setelah keduanya menentukan akan duduk di mana, berlangsung dengan itu juga setelah duduk pelayan pun menghampiri keduanya untuk bertanya pesanannya sambil menyodorkan List Menu.

"Pak Joshua duluan." kata Cindy sambil menyodorkan list menu ke hadapan pemuda tersebut.

Namun pemuda itu malah berdehem, dan agak memajukan tubuhnya berbisik kepada sang gadis.

"Kalau di luar jangan panggil saya Pak, panggil aja Mas."

"Mana bisa gitu Pak? Saya gak terbiasa."

Joshua melebarkan kedua matanya semakin merasa agak malu dan tak nyaman, apalagi pelayan itu masih berdiri menunggu pesanan. Joshua terpaksa tersenyum kaku meringis tak enak.

Kemudian ia segera memilih menu, lalu di berikannya list menu tersebut kepada Cindy. Setelah menentukan menu apa yang ingin di pesan, sang pelayan pun menawarkan pilihan lain kepada Cindy.

"Gak mau yang paket couple-nya Mbak? Lebih hemat dengan paket untuk pasangan loh."

Joshua yang mendengar itu melebarkan kedua matanya tanpa sadar, namun sang gadis malah terlihat biasa saja sambil menolaknya dengan halus.

"Tidak perlu, terimakasih."

Pelayan itu pun pergi menyiapkan segala pesanan keduanya. Joshua memandangi sang gadis dan merasa, bukankah baru saja ia mendengar bahwa sang gadis berkata terimakasih dengan sopannya?

"Ternyata kamu masih memiliki sopan santun ya. Kenapa kalau di sekolah tidak kamu tunjukkan?" tanya Joshua yang duduk berhadapan dengan sang gadis.

Cindy pun memandangi wajah ganteng di depannya dengan tenang sambil menjawab.

"Saya pikir bertindak seperti itu masih di perlukan jika saya berada di luar sekolah."

"Tapi saya tidak pernah tau kamu yang seperti ini di sekolah. Kenapa kamu gak pernah ramah sama teman-teman dan gurumu?" kata Joshua, namun karena dirasa Cindy tidak akan menjawab pertanyaannya, lantas Joshua pun kembali menyahut.

"Ah, maaf. Lagi-lagi saya bertanya hal yang sepertinya tidak akan kamu jawab. Maafkan saya."

"Saya hanya tidak ingin memiliki seseorang yang dapat di andalkan dan di percaya. Terakhir saya begitu, saya di tinggalkan."

Joshua terdiam mendengarkannya. Pemuda tersebut jadi menatap lekat wajah cantik di depan sana. Seperti menelisik raut wajah dibalik pandangan yang sama sekali tidak bisa terbaca itu.

Namun Joshua mengerti akan satu hal, Cindy takut di tinggalkan. Maka dari itu ia selalu berusaha untuk tidak memiliki urusan dengan banyak orang, agar ketika dirinya bergantung dan percaya, ia tidak akan dikhianati kembali.

To Get Her : Joshua Want U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang