"Lo tuh ngapain sih bisa berantem sama dia? Ini pasti lo duluan 'kan yang mulai?"
"Kok kamu jadi nyalahin aku sih Jo? Udah jelas jelas kamu lihat sendiri kan dia yang dorong aku sampe jatuh kayak tadi?"
"Tapi dia gak mungkin ngelakuin itu kalo gak ada yang mancing. Ini pasti lo udah ngomong macem-macem sama dia sampe dia semarah itu sama lo, iya kan?"
Naya berdecih, awalnya ia menyentuh kepalanya yang pura-pura sakit itu. Namun kini wanita itu malah melipat kedua tangan di depan dadanya, sambil tersenyum simpul.
"Iya aku sengaja mancing amarah dia, pengen liat aja dia kalau marah kayak apa. Dan ternyata gak ada apa-apanya, aku pikir dia akan ngelawan ternyata lemah. Dia malah bertahan gak ngelawan. Loser!"
Joshua dibuat tersentak, lalu mendekatkan dirinya kepada Naya dengan kedua mata menajam kepada wanita tersebut.
"Apa maksud lo?"
"Em, apa ya? Kayaknya menurutku dia lemah, padahal waktu itu dia brutal banget ngehajar cowok berantem di lapangan, aku pikir aku juga bakal di hajar habis-habisan ternyata dia lemah. Gak ada apa-apanya, cih." ujar Naya malah terkekeh merasa lucu.
Membuat Joshua jadi mengepal tangan dibawah, lalu mengguncangkan tubuh Naya pada kedua pundaknya siap akan kembali meledak.
Membuat Naya agak tersentak dengan perlakuan pemuda itu di hadapannya. "Jadi maksud lo, Cindy sama sekali gak menyerang balik? Dia gak bikin lo luka sama sekali?"
Naya mengangguk dengan mudahnya.
"Hu'um, begitulah kira-kira kejadiannya. Aku tadi sengaja sih jatuh sendiri pas kamu liat kita berantem tadi. Biar kamu marah aja sama dia, hahaha. Ih lucu banget tau gak sih tadi tuh."Naya malah semakin tertawa melihat ekspresi Joshua yang baginya terlihat mudah di bodohi itu. Sampai-sampai tanpa sadar Joshua mendorong bahu Naya, membuat wanita itu hampir saja terhuyung.
Naya tersentak begitu saja. "Joshua! Kamu kok kasar sih sama aku? Kamu gak pernah loh kayak gini sebelumnya!"
Joshua kini menajamkan kedua matanya, seketika gumpalan emosi itu berkumpul di ubun-ubunnya hendak akan keluar memunculkan ledakannya.
"Gue bakal lebih kasar lagi kalo lo masih ngusik kehidupan gue! Kalo lo gak mau gue kasarin, lo bisa pergi jangan pernah menampakkan mukak lo lagi di depan gue! Ngerti!"
Naya terdiam mendengar itu, namun tak lama wanita itu kembali menyahut.
"Segitu pedulinya kamu sama dia?"
"IYA! GUE JUGA SAYANG SAMA DIA! BAHKAN GUE JATUH CINTA SAMA DIA DAN GARA-GARA MULUT GUE YANG JAHAT KITA JADI SEMAKIN JAUH! PUAS LO SEKARANG???"
Naya yang dibentak seperti itu hanya memejamkan kedua matanya, menarik nafas lalu dihembuskannya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Get Her : Joshua Want U ✔
RomanceTidak pernah terlintas di benak saya sedikitpun bahwa seorang calon Fashion Designer, akan memiliki kisah dengan seorang Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, dimana dia dulu adalah Guru PPL saya di SMK. Karena bagi saya, tidak ada namanya seorang murid...