Tidak pernah terlintas di benak saya sedikitpun bahwa seorang calon Fashion Designer, akan memiliki kisah dengan seorang Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, dimana dia dulu adalah Guru PPL saya di SMK. Karena bagi saya, tidak ada namanya seorang murid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Cindy nampak berpergian kemana-mana dengan ditemani Ade dan Leonicha saja tanpa Milky.
Karena sejak kejadian kemarin Milky lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Cindy, atau bahkan ke Ade dan Leonicha.
Milky justru lebih terlihat bersama teman lainnya ketimbang mereka. Itu juga yang membuat Cindy semakin merasa bersalah.
Tau begitu Cindy menolak saja tawaran dari Jaya, kalau begini kan jadinya Cindy juga yang repot.
Cindy yang melihat Milky, segera memanggil namanya membuat gadis itu menoleh. Hendak akan mendatangi Milky, tiba-tiba saja Jaya datang langsung menggandeng tangan Cindy dan menarik sang gadis untuk mengikutinya.
"Ikut gue!" kata Jaya.
"Apaan sih! Lepasin!" tolak Cindy.
"Udah ayok!"
"Eh? Itu Cindy mau kemana?" tanya Ade yang ikutan kaget melihat Cindy sudah di tarik oleh Jaya.
Cindy pun pergi begitu saja tertarik pasrah oleh Jaya. Dan kebetulan Milky yang melihatnya hanya terdiam, dan tak lama pergi.
Ade dan Leonicha yang berada di situasi canggung seperti itu hanya mendengus.
"Lama-lama gue sebel nih ya sama si Jaya. Gak tau situasi apa gimana sih tu cowok??" celetuk Ade tak terima.
"Kak Jaya gak sepenuhnya salah juga sih De, kan dia gak tau kalo Milky suka dia. Ini sih salah paham namanya."
"Gue gak suka ya canggung-canggung kayak gini apaan banget. Pokoknya Cindy kudu jelasin ke Milky secepatnya keburu Milky makin marah, itu tadi lo liat gasih mukaknya Milky udah asem banget pas Jaya maen gandeng Cindy seenak dengkulnya??"
"Iya iya aku tau, untuk sekarang biarin dulu aja mereka. Kalo makin parah kita baru maju."
Ade yang mendengar itu mendengus kembali. Lama-lama merasa khawatir sendiri jika masalah kecil begini akan semakin melebar kemana-mana.
***
"Udah jelas kan sekarang? Jadi gue mohon pengertiannya, lo bisa bilang sama orangtua lo buat batalin perjodohan kita dari sekarang, karena gue udah punya dia."
Kini Jaya sedang berada di Cafe dalam kampus, duduk bersebelahan dengan Cindy yang merasa canggung.
Larasati namanya, gadis yang dijodohkan dengan Jaya. Ia menghela nafasnya kemudian kedua matanya melirik Cindy.
"Pantes aja waktu Ospek kamu keliatan kenal banget sama Jaya, ternyata kamu itu pacarnya Jaya?" tanya gadis itu memastikan kepada Cindy.
Awalnya Cindy hanya diam, namun karena diajak bicara dirinya pun menyahut. "Iya kak, saya pacarnya Jaya."
