8. Berdua, Bersama

738 104 385
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di tempat itu, tempat yang sama saat gadis berambut panjang dengan poni depan tersebut jatuh pingsan, Cindy saat ini sedang duduk menyender tembok sambil merenung di rooftop.

Arah pandangnya menengadah ke langit yang cukup teduh, tidak panas namun juga tidak mendung. Justru membuatnya merasa sedikit nyaman berada di posisi itu.

Cindy menghela nafas entah untuk yang ke berapa kalinya, terkadang angin juga sedikit menghempaskan beberapa helai rambutnya yang tergerai indah. Sudah beberapa kali tangannya pun aktif menyelipkan helaian rambutnya ke belakang telinga gadis tersebut.

Lalu tak lama, Joshua datang tiba-tiba memperhatikan sang gadis yang sedang menyender sambil melamun, di datanginya gadis tersebut sambil membawa kantong kresek berisi ice cream.

Begitu sudah dekat, Joshua segera mengambil satu bungkus ice cream tersebut dan segera di berikannya tepat di depan gadis tersebut.

Cindy pun menoleh pemuda yang saat ini jadi ikutan duduk di sebelahnya sambil mengulurkan ice cream itu.

"Ambil! Itu untuk kamu." ucap Joshua, sambil menghisap ice cream batangan miliknya sendiri dengan kerjapan polos.

"Saya bukan anak kecil." kata Cindy menolak. Joshua lantas mengambil satu tangan Cindy untuk menerima pemberiannya.

"Ice cream itu umum, bukan hanya untuk anak kecil. Ambil itu keburu cair!"

Mau tak mau Cindy menggenggam bungkus plastik ice cream batangan yang memiliki rasa yang sama dengan milik Joshua.

"Maafkan saya soal tadi. Saya terpaksa bicara begitu agar kamu bisa fokus belajar. Saya tau kamu anak yang pintar, jadi sangat di sayangkan kalau kamu tidak benar-benar fokus sekolah dengan baik." tutur Joshua.

Cindy yang mendengar itu pun berdecak.
"Pak Joshua sudah saya beri peringatan bolak-balik untuk tidak mencampuri urusan saya, kenapa sih Bapak masih saja mengurusi saya? Sebenarnya apa tujuan Pak Joshua?"

"Tujuan saya hanya mengajar di kelas kamu dan membenahi akhlak kamu. Itu aja sih gak ada yang lain."

Cindy menoleh dengan melebarkan kedua matanya hendak ingin protes. Lalu Joshua yang masih sibuk dengan ice cream nya, ikutan menoleh membalas tatapan intimidasi dari gadis tersebut dengan tenang.

"Kenapa menatap saya seperti itu?" tanya Joshua.

Gadis cantik itu memicingkan kedua matanya. Tanpa takut dengan pandangan keduanya yang saling tertaut.

"Pak Joshua sangat menyebalkan! Saya tidak suka sama Bapak!"

Mendengar kalimat itu bukannya Joshua sakit hati, namun justru pemuda tampan tersebut tertawa dengan suara tawanya yang terdengar enak di telinga.

To Get Her : Joshua Want U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang