18. Barang Keramat Joshua

402 52 61
                                    

"Sebenernya kita ngapain sih disini? Gue bingung anjir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenernya kita ngapain sih disini? Gue bingung anjir. Gue bosen, capek, mager juga, tugas seabrek, gak tau apa semua Dosen tuh kalo kita lagi ngajar tapi tugas tetep jalan? Lama-lama gue juga nih ya yang jadi Dosennya!" celetuk Ryan bawel sendiri merasa jengah saat dirinya dan yang lain sedang berkumpul di rumah Joshua.

"Lu doang yang bingung, gue mah nugas. Lo mending jadi pajangan di rumahnya Joshua aja lah ketimbang bacot dari tadi gak guna."

"Anjim pedes banget mulut lo Han kek betina! Lagian ini Willy kemana sih lama banget di suruh beli es doang. Josh lu ada aer gak? Gerah banget gue, Willy kelamaan."

Joshua mengangkat wajahnya lantas membalas, "Lo pikir rumah gue padang pasir apa gaada air? Tuh ada kran, kokop aja sana!"

Kemudian Ryan mengumpat tak ada habisnya kepada Joshua, dan Johan yang bagian tertawa.

Lalu tak lama ada suara ketukan pintu dari luar, lantas Joshua memintanya untuk segera masuk karena pintu kamar sedang tidak di kunci.

"Masuk aja gak di kunci!" teriak Joshua. Namun pintu itu masih di ketuk juga berulang kali, mulai sedikit tidak sabaran.

Lama-lama Joshua jengah sendiri.

"Di bilangin gak di kunci kok, masuk aja woi!"

Tapi diluar masih terdengar suara ketukan dari pintu yang sekarang terdengar semakin brutal, membuat Ryan lama-lama protes lalu berteriak sambil mengumpat.

"MASUK AJA SETAN DI BILANG KAGAK DI KUNCI JUGAK!"

"TANGAN GUE PENUH ANJING! GIMANA BUKANYA!!"

Dari suaranya, mereka terkejut lalu saling pandang satu sama lain dulu baru segera membuka pintu.
Kemudian nampaklah sesosok manusia triplek bernama William, yang wajahnya sudah menahan geram merasakan ketidak pekaan dari semua temannya.

"Pada liat gak gue bawa apaan?" kata William dengan suara beratnya yang masih terkesan dingin. Merasa kesal sendiri.

Karena kondisinya saat ini kedua tangan William memang sudah penuh dengan kantong plastik berisi minuman dan makanan, alhasil dari tadi yang mengetuk pintu adalah ujung kakinya sendiri.

Namun kurang ajarnya ketiga temannya itu malah pada tidak peka, dan menunggu William mengumpat kasar dulu barulah mereka bergerak dari tempat.

Emang definisi teman-teman tidak tau diri.

Kemudian Ryan dan Johan cengengesan sambil membantu membawa kantong plastik berisi minuman di susul oleh Joshua yang menahan tawa sambil menenteng kantong makanannya.

"Yo sepurane cok gak eroh enek awakmu nek kono. Iso-iso ne kon iku meneng ae koyok patung urip!" celetuk Ryan sambil berlalu sambil mengeluarkan bahasa Jawanya untuk William.

To Get Her : Joshua Want U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang