17. Mencoba Meredakan Amarah Horanghae

392 53 30
                                    

"Nongki kuy abis ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nongki kuy abis ini." ujar Una tiba-tiba datang ke meja Galuh dan Ade.

"Boljug, masih males pulang gue." jawab Sonia.

"Gass lah, ayok ajak Cindy sekalian biar rame." tambah Ade.

Galuh dan yang lainnya menyetujui akhirnya mereka dengan hebohnya mendatangi meja sang gadis.

"Maen yok! Gak langsung pulang 'kan?" tanya Galuh excited sampai menggebrak meja dengan senyumannya yang lebar.

"Santai woi gue yang kaget loh ini!" cibir Una sambil mengelus dada.

"Hehe yamaap." jawab Galuh sambil cengengesan.

"Sorry gue gak bisa. Gue mau belajar abis ini."

"Yaelah lu mah belajar mulu botak ntar lo kek lampu taman."

"Mulut lo anjim." cibir Sonia.

Cindy hanya terkekeh, lalu kembali menyahut sambil memakai tasnya hendak keluar dari bangku.

"Next time aja ya gue ikut, kalian have fun oke?"

"Em oke deh, janji ya next lo kudu ikut!" ujar Galuh yang segera di angguki oleh Cindy sambil tersenyum manis.

"Hm, janji. Kalo gitu gue duluan. Kalian hati-hati di jalan. Bye!"

"Yaa, lo juga ya!" kata Sonia, dan keempatnya melambaikan tangan.

"Btw belajar mulu beneran dah Cindy tuh gak capek apa ya? Lagian buat apa sih belajar kalo bisa nyontek? Ye gak Son?" kata Una yang di setujuin sama Sonia.

"Ho'o. Otak gue suka gak nerima materi kesian banget dari pada berasap jadi gue bikin santuy aja."

Ade yang mendengar itu lantas berdecak. "Hilih hilih. Itu mah namanya lo yang malesan pakek ngeles segala."

"Heh kek lo gak pernah nyontek ae, ngaca ya sodara Ade Hira yang terhormat!"

"Eh jangan salah, lo kalo ngomong bener soalnya."

"Buahahaa geblek lo! Dahlah cabut." kata Galuh tertawa sembari berjalan terlebih dahulu, lalu di susul oleh yang lainnya sambil bergurau seperti biasanya.

***

Sekarang Cindy telah berada di perpustakaan bersama dengan sang guru magang yang ganteng itu.

Baru mengerjakan beberapa soal gadis itu lantas berhenti, ia merogoh tas di kursi sebelahnya untuk mengambil botol minyak kayu putih.

Kemudian langsung di sodorkannya di atas meja tepat di hadapan Joshua.

Pemuda yang saat itu sedang membuka modul materi lantas mengangkat wajah gantengnya memandang heran sodoran sang gadis.

"Sepertinya Pak Joshua masih memerlukan minyak itu." kata Cindy tanpa ekspresi apapun, hanya sekadar bicara dengan intonasi biasa membuat kernyitan di kening Joshua pun tercetak dengan jelas.

To Get Her : Joshua Want U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang