47. I Still Love You

494 48 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cin, kamu ngapain ngetem di dalam kamar dari tadi? Makan yuk, kamu belum makan siang loh dari tadi."

"Enggak Cha, gue di sini aja. Nanti kalo laper gue bisa ngambil sendiri."

Leonicha mendecak dan menghampiri Cindy yang tengah goleran di atas kasur. Leonicha duduk di pinggir ranjang menghadap Cindy.

"Jangan bilang karena ada Kak Christie kamu jadi gak mau keluar kamar." Leonicha menyahut agak memicingkan kedua matanya.

Cindy kemudian menyahut agak canggung. "Ya gimana ya, lo juga gak ngasi tau gue kalo kakak sepupu lo itu Pak Joshua. Sumpah gue kaget demi apapun, kayak what the?? Dahlah capek gue dari tadi di bikin kaget mulu heran."

"Ya menurut kamu, aku apa ngerti kalau sebelumnya kamu udah kenal sama dia? Jadi bagiku buat apa aku ngasi tau kamu, toh ku pikir kamu bakal biasa aja. Tadi di kampus juga kalian gak ada interaksi apa-apa kan? Yaudah kupikir emang gak saling kenal, eh ternyata malah sebaliknya."

Cindy hanya menghela nafasnya, antara bingung, resah, malu, degdegan dan beberapa sisa puing-puing rasa terkejutnya, bercampur menjadi satu.

"Yaudah gih buruan makan, ntar semakin malem kamu tiba-tiba bangunin aku tengah malem cuma mau nemenin makan, aku gak mau loh ya. Enak-enak tidur malah di bangunin."

Cindy mendecak dengan nada tak suka menyahut. "Lo mah gitu, sumpah ya gue tuh gimana sih, itu, gue nanti aja deh. Belum laper juga."

"Belum laper apa masih gak enak ketemu sama Pak Joshua?"

"Gue malu anjir! Udah ah nanti aja, ntar juga kalo gue laper makan sendiri." hendak Leonicha akan protes, langsung di potong oleh Cindy.

"Gue sendiri, gak bakal bangunin lo." ujarnya lantas mendecih pelan. Dan Leonicha tersenyum lebar sambil menepuk-nepuk bahu Cindy.

"Anak pintar." kata Leonicha.

.

.

.

Waktu sudah semakin malam dan gadis itu hingga saat ini benar-benar tidak berani untuk keluar dari kamarnya.

Melihat Leonicha di sebelahnya yang sudah terlelap, namun Cindy masih berkutat dengan hape nya sambil berselimut tebal di malam yang semakin dingin ini.

Dan tak lupa di temani dengan suara krucukan dari dalam perutnya, menandakan bahwa kini gadis itu sedang menahan laparnya.

Kemudian gadis itu menahan perutnya sambil menyeletuk. "Lo jangan laper di tengah malem begini bisa gak? Jangan bikin gue repot ya, ngerti?"

Cindy sedang bicara kepada perutnya sendiri sambil menahan ringisannya.

"Apa gue makan aja ya sekarang? Tapi ntar kalo ketemu Pak Joshua gimana? Gue masih malu anjir." monolognya, lalu melirik Leonicha yang sudah molor kemana-mana.

To Get Her : Joshua Want U ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang