#17 : We Meet Again

634 62 8
                                    

"Kau?"

"Tuan putri?"

Mata Athanasia dan pria itu bertemu, mata permatanya dan mata emas pria itu membulat tak percaya.

"Ijekiel?"

Itu Ijekiel, terakhir Athanasia bertemu dengannya adalah saat pesta ulang tahun Claude 5 tahun yang lalu, itupun mereka tidak saling bicara sama sekali.

"Loh? Kalian saling kenal?" Tanya Ian pada Athanasia dan Ijekiel seperti melihat orang yang sudah lama tidak bertemu.

"Dia...tuan putri Athanasia?" Ijekiel bertanya balik pada Ian.

"Iya, dia yang aku ceritakan padamu, memangnya aku belum pernah memberitahumu namanya ya?" Jawab Ian sembari bertanya-tanya.

"Anda tuan putri Athanasia De Alger Obelia?" Ijekiel lalu bertanya pada Athanasia, ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Aku--"

"Dia Athanasia La Siodonna." Ucapan Athanasia terpotong oleh Louise yang menatap Ijekiel tidak suka.

"Apa?" Ijekiel terkejut dengan perkataan Louise lalu melihat kembali ke arah Athanasia.

"Emm, aku akan menjelaskannya padamu, coba ikut aku sebentar." Ucap Athanasia lalu menarik Ijekiel pergi entah kemana, Athanasia hanya asal berjalan saja.

'Tunggu, kenapa aku harus menjelaskannya pada Ijekiel? Memangnya dia siapa? Dia hanya cinta per--hanya orang yang lewat seperti Lucas.'

Athanasia berpikir seperti itu selama dia berjalan menarik tangan Ijekiel tanpa henti.

"Tuan putri, mereka sudah tidak terlihat." Ucapan Ijekiel membuat Athanasia terkejut dan melepaskan tangan Ijekiel.

"Ah, maaf..." Ucap Athanasia.

"Apa maksudnya ini tuan putri? Apa selama ini anda ada di Siodonna?" Ijekiel mulai bertanya.

"Jadi begini..."

Athanasia menjelaskan segalanya dari awal hingga akhir pada Ijekiel, dari dia kabur saat pesta perayaan Jennette, dia yang bertemu kesatria Siodonna, dan dia yang tahu identitas asli ibunya hingga pergi ke Siodonna.

'Kenapa aku menjelaskan hal ini pada Ijekiel? TwT'

"Jadi begitu..." Ucap Ijekiel mengerti.

"Apa tuan putri tahu? Saat yang mulia tahu tuan putri menghilang, pesta langsung dihentikan dan para kesatria langsung mencari ke seluruh Obelia hingga saat ini." Lanjut Ijekiel menatap khawatir pada Athanasia.

'Apa? Kalau sampai seluruh Obelia, kenapa dia tidak menemukanku?'

"Kamu terlalu melebih-lebihkan Ijekiel." Jawab Athanasia tertawa kecil.

"Saya serius." Ucap Ijekiel lalu tersenyum dengan tatapan matanya yang tidak tahu apa artinya.

"Oh, hahaha begitu ya..." Jawab Athanasia lalu memalingkan wajahnya ke arah lain.

'Kenapa dia berekspresi seperti itu!?'

"Kebetulan tuan putri membawa saya ke pasar, bagaimana jika kita membeli makanan terlebih dahulu?" Tawar Ijekiel pada Athanasia dan tersenyum.

"Ide bagus, aku juga agak lapar." Jawab Athanasia langsung setuju, dia tidak bisa menolak permintaan orang tampan.

"Kalau begitu, mari." Ucap Ijekiel lalu tersenyum senang.

Lalu Athanasia dan Ijekiel pun berjalan sembari melihat-lihat makanan yang ada di pasar, ada sate, roti, buah-buahan, dan masih banyak lagi.

Saat Athanasia sedang melihat-lihat tanpa melihat kedepannya, ada banyak orang yang berjalan menabrak Athanasia membuat Athanasia kehilangan Ijekiel.

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang