#38 : Beautiful

459 61 15
                                    

"Aku menunggumu disana, kembalilah, Athanasia."

Deg

"Hah..."

Perkataan pria yang Athanasia temui di kehidupan sebelumnya masih terngiang di telinga Athanasia, sampai-sampai Athanasia terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu.

Sinar matahari menyinari menembus jendela kamar Athanasia, mataharinya cukup terik, mungkin karena saat ini adalah musim panas.

Ceklek

"Oh, tuan putri, anda sudah bangun?" Ucap seseorang yang memasuki kamar Athanasia, itu Lilian.

"Iya..." Jawab Athanasia lirih.

"Kalau begitu, saya akan mengantar anda ke kamar mandi, setelah itu anda sarapan." Ucap Lilian tersenyum.

"Sarapan? Bukannya makan siang atau malam?" Tanya Athanasia memiringkan kepalanya.

"Eh? Sekarang kan sudah pagi." Ucap Lilian, dia kebingungan dengan perkataan Athanasia.

"Apa!? Bukankah yang mulia dan Jennette mengunjungiku tadi pagi!?" Ucap Athanasia tak percaya.

"Itu kemarin, tuan putri." Ucap Lilian tersenyum.

"Ah, jadi aku tertidur sampai pagi ya." Ucap Athanasia mencoba untuk mengerti.

"Kalau begitu, saya antar ke kamar mandi sekarang?" Tanya Lilian.

"Iya." Jawab Athanasia singkat.

Lalu, Lilian pun membantu Athanasia untuk berjalan ke kamar mandi, mungkin karena Athanasia tidak sadarkan diri selama 5 bulan, kakinya cukup sulit untuk digunakan berjalan.

Setelah itu Athanasia pun sarapan di kamarnya, Lilian masih saja menyuapi Athanasia, lagipula Athanasia tidak keberatan.

"Aku sudah kenyang." Ucap Athanasia.

"Baiklah, apa ada sesuatu yang anda inginkan?" Tanya Lilian sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Emm, apa ada surat untukku?" Tanya Athanasia.

"Kabar bahwa tuan putri telah sadarkan diri sudah tersebar ke seluruh Obelia, banyak surat yang berdatangan dari kemarin." Jawab Lilian tersenyum.

"Bisa kamu pilihkan dan bawakan surat dari kenalanku saja?" Ucap Athanasia.

"Maksud tuan putri teman-teman anda kan? Akan saya bawakan." Ucap Lilian lalu berjalan keluar kamar Athanasia.

Beberapa saat kemudian, Lilian kembali dengan membawa nampan berisi beberapa surat disana, sepertinya Lilian sudah memisahkan suratnya dari kemarin.

"Kalau begitu saya akan keluar sekarang, panggil saya jika anda butuh sesuatu." Ucap Lilian.

"Iya." Jawab Athanasia, lalu Lilian pun keluar dari kamar Athanasia.

Ceklek

Athanasia mengalihkan pandangannya pada surat surat yang ada didepannya, surat tersebut dikirim dari orang-orang yang Athanasia kenali.

"Ada Louise, Ijekiel, Ian, Xavier, Helena, Alice, Cecilia, Ophelia,  ternyata kenalanku banyak ya." Ucap Athanasia tersenyum.

"Aku akan baca surat dari Louise dulu." Lanjutnya lalu membuka dan membaca surat dari Louise.

Athanasia, aku dengar kau sudah sadar?
Aku sangat senang dan langsung menulis surat untukmu.

Sebenarnya aku sangat ingin pergi ke Obelia untuk menemuimu, namun Obelia melarang orang-orang dari negara lain untuk masuk ke wilayah Obelia, hal itu sudah terjadi sejak kau tidak sadarkan diri.

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang