Keesokan paginya
"Ugh... sakit sekali..." Ucap Athanasia.
Semalam, setelah bertemu dengan Lucas di perpustakaan, Athanasia pun kembali ke kamarnya. Saat itu kamarnya sangat rapi, karena Lucas membereskannya.
Athanasia masih berbaring dikamarnya, ia langsung mengganti pakaian dan tidur, ia tidak mandi.
Lily belum pergi ke kamar Athanasia, itu artinya sekarang masih sangat pagi. Mataharinya juga belum terlihat.
SRUK
"Sudah bangun?"
Athanasia terkejut, ada seseorang yang berbicara dibelakangnya. Dan tentu saja orang itu adalah Lucas. Athanasia segera membalikkan badannya dan melihat Lucas yang tengah berbaring santai disebelah Athanasia.
"Astaga!" Athanasia yang terkejut langsung beranjak dari tempat tidurnya.
Lucas memiringkan kepalanya, "Ada apa?" Tanyanya.
"Kau! Ngapain kau disini!" Teriak Athanasia.
"Loh? Kan kau sendiri yang bilang tidak mau jauh dariku." Ucap Lucas.
"Apa!? Kapan aku--"
"Lucas, tetaplah disini... jangan jauh-jauh dariku."
Ingatan tadi malam.
Athanasia mengedipkan matanya dua kali, lalu membulatkan matanya tak percaya.
Lucas menyeringai, "Sudah ingat?"
"Tidak! Aku tidak ingat apa-apa!" Bantah Athanasia.
"Jangan ganggu aku! Aku mau mandi!" Lanjutnya pergi menuju kamar mandi.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Lucas masih ada di kamar Athanasia.
Ia duduk di sofa sembari membaca buku tanpa judul dengan sampul biru tua. Athanasia yang melihatnya tidak menanyakan buku apa itu. Ia terlihat tidak peduli.
Setelah mengeringkan rambutnya dengan sihir, Athanasia pun ikut duduk di sofa yang berhadapan dengan Lucas.
"Lucas." Panggil Athanasia.
"Apa?" Jawab Lucas.
"A-- yang mulia tidak sadarkan diri." Ucap Athanasia.
"Aku tahu." Ucap Lucas.
"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Athanasia.
"Diam saja." Ucap Lucas.
Athanasia memandang Lucas yang terlihat tak acuh dan masih dengan tenang membaca bukunya.
Karena kesal, Athanasia pun beranjak dari tempat duduknya, lalu pergi ke balkon kamarnya.
Mataharinya belum terlihat sebelumnya, suhunya juga cukup dingin. Diluar istana sangat sepi, tidak terlihat ada siapapun disana.
"Jiwa jahatnya sudah hilang, tapi jiwa aslinya belum kembali. Apa yang harus ku lakukan?" Gumam Athanasia.
Seseorang datang dari belakang, "Mau aku bantu?" Bisiknya.
Athanasia terkejut lalu menoleh ke arah orang tersebut, ia semakin terkejut melihat Lucas tepat berada didepan wajahnya.
"Aku kaget!" Ucap Athanasia.
Lucas tertawa kecil, "Ah, sungguh?"
"Iya." Jawab Athanasia.
Athanasia memalingkan wajahnya, sebenarnya ia terkejut bukan karena Lucas yang tiba-tiba ada dibelakangnya, tapi karena wajah mereka yang terlalu dekat, Athanasia jadi berdebar dan beralasan kalau ia terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Destiny || WMMAP
FanfictionAthanasia, dia adalah putri dari kaisar kekaisaran Obelia, Claude de Alger Obelia. Saat umurnya 9 tahun, dia pergi meninggalkan ayahnya karena tidak mau bernasib sama seperti di novel berjudul 'Real Princess' yang dia baca di kehidupan sebelumnya. N...