#47 : Dodge

269 34 5
                                    

Lucas berjalan menghampiri Ian, dia melewati Athanasia begitu saja, seakan-akan Athanasia tidak ada disana.

Athanasia yang terdiam ditempat pun berbalik kearah Lucas, namun tidak menghampirinya.

"Bagaimana kondisi para peserta berburu?" Tanya Lucas.

Ian yang ikut terkejut pun tersentak oleh pertanyaan dari Lucas, "Ah, itu... semuanya sudah baik-baik saja, orang-orang kembali dengan selamat tanpa mengingat kejadian apapun saat di hutan," Jawab Ian.

"Lalu, kau bisa lihat sendiri... luka putra mahkota dan Ezra terlihat sangat parah, mereka akan sulit bergerak untuk sementara waktu." Lanjutnya.

Lucas mengangguk, "Aku mengerti. Ucapnya.

"Aku membawa jantung naganya, aku akan menelitinya di menaraku. Jadi, aku akan sibuk dan tidak akan terlihat untuk beberapa waktu." Lanjutnya.

"Baiklah." Jawab Ian.

"Tapi Lucas, apa kau tidak akan berbicara sebentar dengan--"

"Kalau begitu, aku pergi dulu." Lucas memotong perkataan Ian.

Tak

Lucas menjentikkan jarinya lalu menghilang, semuanya pun terdiam.

Suasananya canggung, sangat canggung. Apalagi melihat Athanasia yang tidak mengatakan apa-apa.

"Uh, aku masih hidup?"

Semuanya menoleh kearah suara, itu Arthur yang sudah sadarkan diri.

"Kakak!"

"Kak Arthur!"

"Putra mahkota!"

Louise, Ophelia, dan Ian langsung menghampiri Arthur, semuanya terlihat sangat lega.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Ian.

Arthur terdiam sebentar lalu membuka mulutnya, "Ya... berkat Lia."

"Tidak, ini berkat semuanya." Ucap Ophelia, wajahnya memerah.

Louise berdecak, "Baru saja sadar, tapi kau sudah berlaku begini." Ucapnya.

"Terserah aku..." Ucap Arthur.

"Ah, saya akan bawakan minum." Ucap Ophelia lalu berjalan pergi.

"Tunggu, lady." Ucap Louise.

"Biar aku saja yang bawa minumnya, kakak juga pasti tidak mau jauh darimu." Lanjutnya lalu berjalan pergi.

Ophelia hanya mengangguk, lalu duduk disamping Arthur.

Athanasia masih terdiam sedari tadi, karena Arthur sudah sadarkan diri, semuanya jadi mengalihkan perhatiannya pada Arthur.

Kecuali Ijekiel, dia sedari tadi memperhatikan Athanasia. Melihat Athanasia yang terdiam sedari tadi, dia pun menghampiri Athanasia.

"Tuan putri." Bisik Ijekiel.

Athanasia tersentak, "Ah, y-ya?"

"Sepertinya anda kurang sehat, karena semuanya sudah baik-baik saja, anda bisa kembali ke istana sekarang." Ucap Ijekiel.

Athanasia menggelengkan kepalanya, "Tidak, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja."

Ijekiel tersenyum, "Anda tidak baik-baik saja, tuan putri."

"Anda bisa kembali ke istana sekarang, saya akan mengantar anda." Lanjutnya.

Athanasia terdiam sejenak, "Baiklah." Ucapnya.

"Mari, ke sebelah sini." Ucap Ijekiel, dia mempersilahkan Athanasia untuk berjalan terlebih dahulu.

Athanasia tidak mengatakan apapun pada siapapun, jadi ijekiel lah yang berpamitan pada yang lain.

Change Destiny || WMMAPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang