BAB 11

568 79 2
                                    

Dua bulan kemudian. Perut (Name) berubah menjadi lebih besar. Apalagi ia tau bahwa ia sudah hamil anak kembar.

Ini semua sebab Draken!

Sudah lima bulan (Name) mengandung. Sudah lima bulan juga, Mikey yang lebih pulang cepat dari kantor untuk membantu istrinya dirumah.

Selama (Name) hamil, Mikey yang belanja di pasar. Ia yang memasak, mencuci baju, ngepel, menyapu, dan lainnya.

(Name) awalnya membantu, namun dilarang sama Mikey. Bahkan sudah lima bulan ini, (Name) tak pernah menginjakkan kakinya diluar pagar rumah.

Jarak paling jauh di tempuh oleh (Name) adalah teras rumah. Itupun harus meminta izin dan berikan alasannya kepada Mikey.

"(Name), kau mau makanan apa?" tanya Mikey

Tadinya, (Name) menginginkan dorayaki untuk dimakan. Lalu, ia berubah pikiran menjadi ramen.

"Eum..dorayaki sih...eh engga deh! Ramen aja!"

"Ini yang bener apa?"

"Err...dorayaki rasa ramen ada?"

"Pertanyaan mu sungguh membuatku pusing  (Name)" ucap Mikey

"Lagian ini anakmu Mikey! Mereka berlima! Belum lagi aku yang memakannya!"

"Iya deh, ramen dengan dorayaki oke?"

"Iya!"

Mikey pun menghidupkan mesin motornya, dan menatap (Name).

"Jangan kemana-mana" ucap Mikey

"I-iya.."

"Kau sudah pernah ketahuan keluar rumah kan?"

"Itu ke tetangga Mikey!"

"Tidak akan ku izinkan"

Mikey menaik motor kesayangan nya, dan membuka pagar rumah.

"Bye-bye sayang!"

Brummm..

Suara motor Mikey terdengar jelas di pendengaran (Name), Mikey sudah pergi menuju toko dorayaki dan ramen.

Lama-kelamaan suaranya menghilang. Menyisakan suara angin yang berhembus, dan kesunyian yang ada.

"Aku bosan lho Mikey.." serak (Name)

(Name) sangat ingin pergi keluar lagi. Ia juga bosan sudah lima bulan ini ia hanya dirumah.

Tanpa sadar, (Name) mengelus perutnya yang terbalut baju. Ia tersenyum saat mengelus perutnya itu.

"Papa mu  itu sangat pengertian pada kita, Nak. Tapi, Mama juga ingin melihat dunia lagi"

(Name) tanpa sadar lagi, ia berbicara sendiri. Menatap perutnya yang sudah besar, dan terasa lebih berat.

"Sebaiknya aku menonton televisi saja" ucap (Name)

BUM!

Suara ledakan terdengar saat (Name) menginjakkan kakinya di ambang pintu. (Name) pun terkejut.

Jantungnya berdetak dengan kencang, teriakan orang-orang memenuhi satu komplek.

"KEBAKARAN! KEBAKARAN!"

(Name) dengan cepat berlari kecil karena tidak sanggup belari kencang. (Name) membuka pintu pagar, dan melihat kejadian dimana kebakaran.

Rumah penuh dengan api yang membara membuat ketakutan semua orang. Orang-orang membawa air untuk membantu memadamkan api.

Jaraknya hanya lima dari rumah (Name), apinya mulai membesar dan berjalan menuju mangsa lainnya.

Disebelah rumahnya, juga mulai terbakar setengah karena ulah api itu.

"Nyonya (Name)! Lari!" ucap tetangganya itu, Yuna.

"Ta-tapi bagaimana dengan-"

"Tinggalkan! Apinya akan kesini!" ucap Yuna dengan nafas memburu

Ia memegang tangan (Name) mengajak ia lari dari kawasan itu.

(Name) memasuki rumahnya, dan mengambil barang yang penting saja. Ia memasukkan dalam plastik, dan memakai jaket.

Ia berlari sebisanya. Yuna tampak khawatir dengan (Name). Apalagi, (Name) sedang hamil dan Yuna sedang mengendong anaknya yang menangis sejak tadi.

"Lari semua! Berlindung ditempat yang aman!" teriak petugas pemadam kebakaran

Suara sirene memenuhi kompleks perumahan ( Name). Yuna menarik tangan (Name) untuk menjauhi kawasan itu.

"Mama!" teriak anak kecil yang menggendong tasnya. Di temani dengan laki-laki yang memakai jas kantor

"Apa baik-baik saja?" tanya laki-laki itu

"Tidak apa-apa. Mobil pemadam sudah datang"

Laki-laki itu menatap (Name) yang wajahnya pucat pasi, bahkan tangannya tak lepas dengan memegang perutnya.

"Tuan Sano kemana?" tanya laki-laki itu

"Dia akan kesini" jawab (Name)

Laki-laki itu adalah suaminya Yuna. Keluarga itu mengkhawatirkan keadaan (Name).

"(Name)!" teriak seseorang dari kejauhan

Suara motor Mikey terdengar di telinga (Name). (Name) menoleh kearah suara.

Mikey dengan cepat memakirkan motornya dan berlari kearah (Name). Ia dengan gesit memeluk tubuh (Name).

"Apa ada yang terluka?" tanya Mikey

"Aku baik-baik saja"

" Syukurlah"

Mikey menatap kearah kerumunan orang-orang. Tampak api sudah mulai mengecil.

'Syukurlah tidak terjadi apa-apa dengan istriku' batin Mikey sambil tersenyum

🌸🌸🌸

Maaf telat update (。•́︿•̀。). Akhir ini sibuk belajar buat ujian! Tapi tetap update oke? ♡

𝐘𝐎𝐔 𝐀𝐍𝐃 𝐌𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang