BAB 18

459 57 3
                                    

"Eh? Dimana?" tanya (Name)

Ruangan ini putih. Semuanya putih. Bahkan (Name) saja memakai gaun putih.

"Eh? Ini-" panik (Name)

"Tunggu.." lanjutnya

Keringat dingin membasahi pelipis (Name). Dadanya berdegup kencang. Hanya satu kata yang ia pikirkan.

Panik.

"D-dimana?"

(Name) berlari dari tempat berdirinya, dan berteriak-teriak. Meminta tolong siapapun yang ada disana. Namun, nihil.

Hanya ada ia seorang. Langitnya biru. Ruangan disini putih.

"MIKEY!" teriak (Name)

Nihil. Tak ada suara apapun yang terdengar.

Tiba-tiba goncangan bergetar hebat. (Name) makin semakin panik. Apa yang terjadi?

(Name) menunduk dan berlari menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, ruangan ini seakan-akan telah mengunci semua ruangan. Seakan-akan hanya ruangan ini, hanya di diami satu orang.

"(Name)!"

Suara itu suara Mikey. (Name) mengenalnya. (Name) berlari dan berteriak sambil melihat ke kanan dan ke kiri.

"Mikey?! Itu kau?"

Cahaya putih tiba-tiba datang di hadapan (Name) dan..

"Hah?!" kaget (Name)

(Name) memegang jantungnya yang berdegup kencang. Keringat dingin juga membasahi tubuhnya.

"(Name)! Kau tak apa-apa kan?" tanya Mikey

Mikey tampak panik dengan (Name) yang tiba-tiba bangun. (Name) melihat ke ruangan itu.

Tampak ruangan rumah sakit yang sempat tadi ia melahirkan. Infus tergantung disebelah kanannya.

Tampak wajah sang suami panik dan khawatir dengan keadaannya.

"(Name)? Ada yang sakit? Syukurlah jika sudah bangun. Ibu dan Ayah katanya akan datang" ucap Mikey

"M-mimpi?"

"Hah?"

"Tadi..mimpi..mimpinya-"

"Sstt.. mimpi buruk? "

(Name) mengangguk dan mencoba mengatur nafasnya. Ia melihat ke kiri. Tampak ada Draken dengan banyak darah-darah.

"Kenapa berdarah?" tanya (Name)

"Eh? Oh..ada sesuatu yang harus di hajar" ucap Draken

"Bayi.. mereka..kemana?" tanya (Name)

"Sedang di ruangan di mandikan. Aku tak di izinkan masuk karena badanku penuh dengan darah begini. Apalagi kau tiba-tiba pingsan setelah melahirkan anak terakhir. Selamat (Name), kau ibu terbaik" ucap Mikey sambil tersenyum

"Semua... selamat..kan?"

"Iya. Kau tau? Semuanya laki-laki. Aku tak percaya jika anak kita kembar dengan jenis kelamin laki-laki semua. Tapi tak apa, asalkan anak kita sehat"

"Hoi. Sebaiknya kau cuci tangan atau makan sekarang. Sepertinya kau tidak makan dari tadi. Biar aku menjaga (Name)" ucap Draken

"Kok gitu?"

"Iya, pas bayi datang kau bisa menggendongnya. Apalagi ini lima. Sepertinya kalian membutuhkanku untuk menggendong anak kalian sampai rumah"

"Takemicchi... kemana?" tanya (Name)

"Eh? Oh dia sudah ku suruh pinjam mobil Tachibana.. ah..siapa namanya..adiknya Hinata" ucap Draken

"Agar bisa membawa bayi kalian semua pulang dengan selamat. Yah..udara di kota saat ini buruk. Bukan pagi yang udaranya segar tanpa nafas pendosa"

"Nyonya Sano?" tanya perawat

"Ah..ya.." ucap (Name) menatap perawat yang baru masuk

"Bayinya kembar ya.. selamat anaknya sehat semua. Sudah bisa dibawa pulang. Ini bayinya.."

Perawat-perawat itu masuk membawa bayi yang ada di gendongannya.

Banyak sekali perawat itu sambil membawa keranjang bayi. Membuat ruangan itu menjadi sempit.

" Kami taruh disini ya" ucap perawat sambil menaruh di atas ranjang sebelah

Tampak semua anak kembar itu masih tertidur lelap. Bahkan satu dua mereka mirip persis dengan Mikey. Tiga lainnya mirip (Name).

"Wah.. memang dominan ayah dan ibunya ya" ucap Draken

Mikey melihat itu mencuci tangannya dan berganti bajunya. Baju yang telah kotor oleh darah itu terganti dengan kaus.

Rasanya dia ingin sekali menggendong anaknya.

"Nyonya Sano, ada yang di keluhkan? Apa ada yang mungkin.. belum terbiasa?" tanya perawat

"Ah ya.. itu..aku..bisa duduk?" tanya (Name)

"Itu bisa sekitar tiga jam lagi. Mungkin karena kembar ya..jadi..agak sakit. Tetapi tenang, nanti akan sembuh"

"Terus, ASI pertama juga sudah bisa di berikan. Apa mau di berikan sekarang?" tanya perawat lagi

"Boleh..lagian aku juga.. harus bisa menyusui mereka " ucap (Name)

"Baiklah kalau begitu.. tolong tuan-tuan bisa keluar sebentar saja?" tanya perawat

"Kok gitu?" tanya Mikey

"Y-ya..hm.. Nyonya akan-"

"Aku kan Tuannya. Tak masalah kan?"

"Duh! Mikey! Keluar!" ucap Draken

🌸🌸🌸

𝐘𝐎𝐔 𝐀𝐍𝐃 𝐌𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang