(Name) menaruh ramen itu ke mangkok. Ia duduk di sofa, dan mengambil air putih. Perutnya sudah keroncongan meminta di isi.Apalagi ini efek tubuhnya isi lima!
Mikey yang melihat itu membuka jaketnya dan mencuci kakinya. Daritadi ia tersenyum melihat (Name).
"Nah! Ini dia ramennya! Kalian suka kan, Nak?" tanya (Name) pada perutnya sendiri
(Name) mengambil sumpit dan memakan ramen itu. Rasa hangat kuah ramen memasuki mulut (Name) rasanya sangat nikmat. Apalagi mie yang lembut, rumput laut yang ada di mienya.
Malam-malam begini, dengan perut meminta di isi makan ramen adalah solusinya!
Tak lama, (Name) menghabiskan ramen itu dan bersandar di sofanya. Perutnya sudah terisi kenyang.
Mikey yang baru saja kembali dari dapur duduk di sofa bersama (Name).
"Kemana tadi?" tanya (Name)
"Buat susu hangat" ucap Mikey
"Tumben.."
"Aku mau tinggi"
"Semangat"
Mikey melirik kearah (Name). (Name) yang sedang minum air membuat mata Mikey melirik kearah perutnya.
Apa (Name) tidak berat? Apalagi anaknya kembar!
Mikey menaruh kepalanya di bahu (Name) dan tangannya berada di pinggang (Name).
(Name) yang melihat itu hanya terdiam sambil tersenyum. Tidak tau bahwa Mikey punya keinginan lain di otaknya.
Mikey pun menarik tangan (Name) dan mendudukkan tubuhnya di paha Mikey.
Wajah (Name) memerah seketika melihat perlakuan Mikey kepadanya.
"A-apa yang kau lakukan?!" ucap (Name)
"(Name)..."
"Y-ya?"
"Jika..sedang..hamil.. memang nya boleh?"
"B-boleh a-apa?" gugup (Name)
Tangan Mikey menyelip di balik baju (Name) dan tangannya berada di kaitan bra (Name).
Kepala Mikey berada di leher (Name) dan ia mencium aroma khas (Name) yang selalu membuatnya gila.
"Tu-tunggu! Ja-"
Ucapan (Name) terdiam saat Mikey membungkam mulutnya. Wajah(Name) memerah karenanya. (Name) memukul bahu Mikey.
"Hah! Tunggu.. Jang-"
Ucapan (Name) lagi-lagi terbungkam karena ciuman dari Mikey.
"Tunggu..ah... Mikey!" teriak (Name)
"Hm?"
"Memangnya boleh..?" lanjut Mikey
"I-itu.. ah !"
"Hm?"
"Sya-syarat dan...keten..tuan..berlaku"
"Yaudah"
Tangan Mikey dengan cepat membuka semua kancing piyama (Name). Membuat wajah (Name) memerah seperti tomat.
"Tu-tunggu! Bukan seperti itu maksudnya!" ucap (Name)
"Jadi?" bingung Mikey
"Ma- maksudnya berlaku itu..kita tak tau harus bisa apa tidak..apalagi.. kandungan ku sekarang sudah lima bulan"
"Jadi ga boleh?"
"Ya..err..kan katanya berlaku..nah..kita tidak tau apa boleh saat kandungan nya saat lima bulan atau gimana.."
"Oh.."
Wajah Mikey bersandar di dada (Name). Baju piyama (Name) terbuka semua. Wajah Mikey tampak lesu karena mendengar kata (Name) tadi.
Tangan (Name) mengelus rambut Mikey. Sebelah tangannya ia mengelus punggung Mikey.
"Besok kita akan ke dokter lagi. Cek jenis kelamin si kembar" ucap (Name)
"Hm"
(Name) yang melihat itu hanya tersenyum. Mikey saat ini sedang mode ngambek.
"Sabar ya, setelah melahirkan nanti boleh"
"Habis melahirkan nya?"
"Ya..bukan habis melahirkan nya itu..tapi tunggu beberapa bulan.. sebab jahitan bekas melahirkan itu sakit.."ucap (Name) menjelaskan
"hm"
🌸🌸🌸
"Jadi sudah lima bulan ya, Nyonya?" tanya dokter
"Iya, bisa cek kelaminnya kan?" tanya (Name)
"Tentu. Naik ke atas ranjang kita akan periksa"
(Name) mendengar itu segera ia naik keranjang dan membuka sedikit kancing bajunya. Memperlihatkan perutnya.
Dokter pun menaruh gel di perut (Name) lalu melihat ke komputer.
Mikey pun ikut melihat dan berdiri di samping (Name).
"Laki-laki" ucap dokter
"Mikey! Kita dapat anak laki-laki!" gembira (Name)
"Yes!"
"Tapi ini masih dua..." ucap dokter
"Eh? Lainnya?" bingung (Name)
"Mereka tersembunyi di belakang, jadi ini dua laki-laki ya.."
"Pemalu banget..gatau mirip siapa" ucap (Name) sambil melirik Mikey
"Memangnya aku pemalu?" tanya Mikey pada dirinya sendiri
🌸🌸🌸