BAB 19

313 40 0
                                    

Halo. Maaf mungkin aku hiatus lama. Soalnya aku juga lagi mikir Jurusan kuliah yang akan datang :'|

Yang masih sv cerita aku, aku seneng banget lho. Makasih masih setia <3. Ini aku udah mulai rutin akan update. Jika lupa, boleh chat aku di pesan ya. Biar ke inget. oke selamat membaca !

🌸🌸🌸

Hari berganti hari. Bulan berganti Matahari, dan Langit menatapi semua ke aktivitas manusia.

Hari ini juga hari syukuran atas kelahiran anak mereka. Ibu (Name) dengan secepat nya pulang dari Shizuoka.

Sepertinya Ibunya akan lama tinggal disini karna baru-baru (Name) melahirkan. Gimana sih rasanya jadi ibu?

"Mikey! Yang satunya nangis!" ucap (Name) panik

(Name) sedang memakai baju sang kakak pertama. Sang kakak ketiga menangis karena kedinginan. Sedangkan lainnya tertidur karena sudah terasa dingin dan nyaman tidur.

"Iya! Sebentar!" teriak Mikey dari dapur

"Duh, jangan kebangun yang lain..." lesu (Name)

Sang bungsu terbangun karena mendengar sang kakak menangis kencang. Sang bungsu ikutan menangis karena tak nyaman tidur.

"Duh! kan!! Duh jangan nangis ya sayang.." ucap (Name) menenangkan kakak ketiga

"WHAAAA!!!!" teriak sang kakak ke empat menangis karena ribut dan lapar

"WHAAAAAAAAAAA MIKEYYYY!!!!" giliran (Name) menangis

Habis sudah, rumah ini tak bisa dikontrol lagi kebrisikan ini. Mikey sedang menidurkan anak pertama dan kedua. Mereka sama sekali tak terganggu. Malah adem ayem.

Sedangkan anak ke-tiga dan ke-empat sedang nangis sebesar-besarnya. Tunggu beberapa menit akan muncul suara oleh sang bungsu. Anak kelima.

Kehamilan (Name) memang di luar dugaan. Perutnya yang lebih besar dari ibu-ibu normal. Berat badannya yang luar biasa naik karena hamil kembar lima.

Semua aktivitas (Name) kadang-kadang sangat tidak bisa diprediksi. Susah gerak, susah jalan, dan apalagi mengambil barang di lantai.

"Sabar, aku kesana" ucap Mikey

"Mikey..gimanaaa" tangis (Name)

"Ibu lagi di luar, sebentar lagi acaranya.."

"Mereka ga bisa tidur..apalagi aku sih semenjak lahir mereka"

"Aku tau.." ucap Mikey sambil menggendong anaknya yang ketiga

"Walau begitu aku harus tetapi janji. Aku yang meminta anak kembar, aku juga yang harus bertanggungjawab"

Mikey mengayun-ayunkan gendongannya. Tampak ia sedang berusaha menenangkan.

"(Name)..kau sudah berpikiran untuk nama mereka?" tanya Mikey

"Aku juga sudah mikir..tapi aku tak ada sama sekali ide"

"Aku sudah ada. Tapi aku tak tau kau menyukainya atau tidak"

"Hm..nanti saja kau katakan di depan umum saat syukurannya. Aku terlalu lelah.."

"Sebaiknya habis syukuran kau istirahat.. yang lain akan aku atur"

"Tapi.."

"Jangan pedulikan ibu-ibu tetangga.."

"Mereka bilang bisa bahaya jika aku tidur siang begini.."

"Justru sianglah kau harus tidur. Kau mau sel-sel tubuhmu semakin lelah? Lalu kau sakit dan jatuh mati, siapa ibu dari anak-anakku?" tanya Mikey

Mendengar itu, (Name) terdiam sejenak..Yang di katakan Mikey benar. Jika ia tak tidur, maka tubuhnya akan merasa sakit. Apalagi ia baru saja melahirkan anak kembar. Membutuhkan ektra tenaga.

"Kau sudah berusaha menjaga mereka di kandunganmu selama ini. Kau tau kan bagaimana rasanya kau muntah-muntah, pusing, dan lainnya? Kau juga kan merasakan bagaimana lelahnya saat masa-masa mereka menendang di perutmu? Kau juga tau rasanya di detik-detik terakhir melahirkan mereka. Bertumpah darah kau melahirkan mereka. Kau rela hamil mereka dengan penuh kasih sayang..kau tega membiarkan dirimu sakit dan mati? Aku butuh kau (Name)" kata Mikey

Semua yang Mikey katakan benar. Semuanya (Name) alami. Tapi.. ucapan-

"Kau jangan mendengarkan tetangga. Mereka sekali hamil anaknya satu, dia tau apa? Perutmu bahkan lebih besar daripada perut mereka yang hamil anak satu. Kau lima (Name)..LIMA" ucap Mikey

"Bukan aku merasa bagaimana terhadapmu..tapi kau istriku..kau darahku, kau jantungku, kau nadiku. Jangan menghilang (Name). Sekarang, kita turun.. tamu-tamunya sudah datang dan ingin melihat anak kita. Aku akan banggakan dirimu, sebagaimana kau bangga terhadap diriku" sambungnya

Mikey menggendong anak ketiga dan turun dari lantai dua. Meninggalkan (Name) bersama anak-anaknya.

(Name) menghela nafasnya. Apa yang ia katakan benar. Semuanya benar. Hanya saja(Name) kurang peka terhadap ini.

Anak-anaknya tak lagi menangis. (Name) memanggil seseorang untuk menggendong anaknya dan menaruhnya di kasur lantai bawah.

Acaranya akan dimulai...

🌸🌸🌸

"Kau bawa apa?" tanya Takemicchi

"Aku bawa baju-baju bayi..mungkin ini bisa membantu" ucap Hinata

"Aku juga membawakan seperti dot, botol susu, dan lainnya.." ucap Chifuyu

"Aku membawakan barang yang bisa digunakan (Name) nanti..dia pasti kelelahan sebagai ibu"  ucap Mitsuya

"Aku membawakan buku-buku untuk mereka" ucap Draken

"Kok? Buku apaan?" tanya Chifuyu

"Buku resep MPASI untuk (Name). (Name) melahirkan anak pertama mereka, pastinya dia baru belajar untuk hal ini. Aku membelikan buku untuk mereka"

"Kau kira mereka suka membaca?" tanya Mitsuya

"(Name) suka membaca" ucap Draken

"Kalian ngapain disini?" tanya Hanma

"Eh?! Kok?!" kaget Takemicchi

"Apa? Aku di undang tau" ucap Hanma

"Begitu? Kau bawa apa?" tanya Draken

"Entahlah, aku asal beli"

"Jangan salah kasih! Beli yang sesuai mereka butuh!" ucap Chifuyu

"Ya aku belinya di toko bayi lah, yakali ku beli di toko oli"

"Sudah-sudah, ayo masuk. Kita lihat anak mereka.." ucap Hinata

Hinata meleraikan pertengkaran mereka. Tak enak dilihat sama keluarga (Name), bahwa Mikey punya teman seperti ini.

🌸🌸🌸

:)

𝐘𝐎𝐔 𝐀𝐍𝐃 𝐌𝐄✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang