2. Si Ratu Kamuflase

9.8K 1.4K 84
                                    

Udah follow akun makdoktersss belum? ShiningHaha follow yess, cyinnn.

-------------

Tak ada yang menyangka Cantika memiliki usia 2/3 dari rata-rata kebanyakan manusia hidup di dunia. Ia bak bidadari tersesat di bumi. Postur tubuh, kerutan kulit, pun tekstur muka, tak berubah signifikan sejak usia dua puluhan.

Wajah mantan finalis Putri Indonesia ini tergolong imut. Sepasang manik beriris coklat. Hidung mancung nan runcing. Bibir merah merekah meski tanpa dipulas, sempurna dilengkapi deretan gigi putih rapi dengan dua gigi kelinci alami dari lahir.

Orang-orang masih sangat takjub bagaimana Cantika merawat tubuh, hingga seolah tak lekang oleh waktu.

Satu hal juga yang tak berhasil orang-orang tebak tentang si Ahli Kamuflase ini. Ia akan berubah rajin saat sedang patah hati.

"Lo bisa bersih-bersih rumah lo sendiri kali, Tik."

Cantika menoleh. Tangan lentiknya sibuk mengusap spon berbusa ke piring gelas kotor. Beberapa pulau busa tercipta di apron anti air merah jambu yang ia pakai.

"Nggak. Ntar Mama Papa tahu, gue punya banyak pikiran."

"Atau lo masukin surat lamaran pegawai nggak tetap restoran aja. Jadi bagian bersih-bersih, cuci piring, mereka pasti senang."

"Ide bagus. Tapi makasih. Takutnya ntar gue teriak di tengah-tengah." Cantika mengukir senyum tulus ketika ia berpindah pekerjaan. Mulai mengelap piring basahnya tadi, dan menempatkannya ke kabinet bawah tempat alat makan disimpan. "Harusnya lo senang juga, rumah lo rapi gara-gara gue."

"Tapi gue lihatnya ngenes. Mendingan eksplor make up kayak dulu, daripada beberes begini." Sahabat satu-satunya bertinggi badan 175 cm-nya mulai menjentikkan jarinya. "Atau shopping? Gue sama Alin mau deh nemenin."

"Anggap aja gue bantu Bi Ratna. Ya kan Bi?"

Bi Ratna sumringah. Tak ada yang lebih membahagiakan daripada tugas hariannya selesai lebih cepat dan bisa segera merebahkan tulang-tulang rentanya.

"Iya Non. Makasih, Non."

Prita mendengkus tak percaya. Bukan sekali dua kali, ia kedapatan cleaning service dadakan. Ini sudah berjalan lima tahun terakhir. Sebelumnya, perempuan cantik yang gemar patah sambung hati itu mengalihkan kesedihan ke perawatan kecantikan seharian di salon, rumah tempatnya tinggal, juga hunian sang sahabat. Cantika juga sempat menghabiskan suatu waktu di pagi hingga sore, mencoba 10 tema make up berbeda. Pun beberapa kali, melampiaskan emosinya dengan mengekor para pemburu berita. Mengajak debat narasumber-narasumber 'berbahaya'.

Prita tak lagi kaget. Hanya, segelintir was-was masih mengancam.

Kedua sahabat yang jarang berseteru itu berkenalan sejak sama-sama masih gadis, hingga sekarang sudah tak gadis lagi. Sayangnya, yang satu belum berhasil menemukan tambatan hati. Prita tahu betul isi luar dalam seorang Cantika. Sepagian, ia telah menghabiskan stok air mata di depan Prita. Mengakui keputusan gegabahnya bersama Rais. Konglomerat bisnis perhotelan yang hanya maju mundur mempermainkan hatinya. Sayangnya, meski sedekat kerabat, Prita tak punya andil dalam menentukan keputusan Cantika. Ia hanya berani menyediakan bahu dan nasehat jika sekali-kali sahabatnya melebihi batas. Dan kini, apa yang Cantika lakukan, benar-benar terlampau amat jauh. Terpaksa, Prita memuntahkan ribuan wejangan berikut daftar dosa-dosa yang telah si Cantik lakukan.

(END) Senyummu Tampak Tak Baik-Baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang