2.🔸

6.9K 641 49
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie sedang menunggu Lisa di ruang rawat inap. Wajah khawatir, pikir melayang beterbangan ke segala arah, sampai ia teringat sesuatu yang hampir dia lupakan "Astaga, ibu.. Aku belum mengabari ibu"

Tangan kanannya merogoh seisi kantong di dalam saku celana dan baju, ia mencari ponselnya, namun ponselnya tertanggal di dalam taksi. Jennie meremas kepalanya sambil menunduk melihat seseorang yang terbujur di hadapannya.

Suara langkah kaki terdengar menuju ruangan itu, tunjuk tangis campur amarah mengarah pada perempuan yang pernah dia temui.

"Ya Tuhan, Li.. Kenapa kau bisa sampai begini..hiks.." tangis Rose, lalu melihat seseorang yang sedari tadi menunggu Lisa.
"Kau! Semua ini pasti karenamu 'kan? Jika saja kau tidak membiarkan Lisa menyebrang, kejadian ini tidak akan pernah terjadi padanya!" tatap Rose tajam, rautnya murka menahan sakit yang bercampur emosi atas kejadian yang menimpa Lisa.

"Maafkan aku, aku tidak tahu kalau kejadiannya akan jadi seperti ini" Jennie turun dari kursi dan merengkuh di dekat kaki Rose.

"Bangun, aku tidak butuh lutut maupun kata maafmu! Yang aku butuhkan adalah kesembuhan Lisa"

Jennie berdiri di hadapan Rose, masih dengan pelupuk mata yang basah juga sembab, ia menunduk merasa bersalah, bersedia dimaki oleh wanita di hadapannya.

"Lisa itu sangat benci keadaan jalanan. Dia teramat takut ketika mendengar banyak bunyi klakson di jalan. Oleh karena itu kadang dia tidak pernah menghiraukan semua yang terjadi di area sekitar jalan, dan lebih memilih untuk menutupi telinganya menggunakan earbuds. Tapi kali ini, kau membuatnya harus melalui hal buruk seperti ini. Kau membuat Lisa untuk menyebrang tanpa memedulikan keadaannya. Semua ini salahmu! Jelas salahmu!" emosi Rose semakin membuncah, Jennie hanya dapat menerimanya.

"Hiks.. Maafkan aku, aku tidak tahu kalau dia memiliki ketakutan seperti itu. Tolong maafkan aku." sesal Jennie, ia masih menangis dan meminta pengampunan.

"Kau, harus bertanggung jawab! Aku akan menyeretmu ke jalur hukum agar kau mendapatkan balasannya! Dia sudah baik membelikanmu makanan yang tidak sengaja dia jatuhkan, dia juga pasti memberikanmu sejumlah uang, tapi apa yang kau lakukan padanya? Kau malah membuatnya terbaring seperti ini!"

"Aku tidak menerima uangnya, aku juga tidak membawa makanan yang dia belikan. Tapi tolong maafkan aku, aku tahu semua ini salahku. Tolong jangan seret aku ke jalur hukum, aku tidak bisa meninggalkan ibuku yang sedang sakit. Tolong, biarkan aku menebus semuanya dengan jasaku, aku akan merawatnya sampai sembuh"

"Mwo? Jasa kau bilang? Apa hal seperti ini bisa kau selesaikan dengan jasa?"

"Aku akan mengambil tabunganku, dan membayar biaya rumah sakit ini. Jika jumlahnya kurang, aku akan menjual apa pun yang bisa kujual demi memperkecil biayanya. Tolong jangan masukan aku ke dalam penjara, kalau tidak ada aku tidak ada yang akan mengurus ibuku. Tolong.. Maafkan aku" Jennie memegangi lengan Rose memohon, sementara Rose menarik nafasnya dalam-dalam.

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang