20.🔸

6.2K 408 42
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

Dari awal aku merasa ada yang aneh pada perubahan tubuhku, aku sudah merasa bahwa sesuatu telah terjadi. Dan benar saja, aku dikonfirmasi hamil malam ini, sebuah kabar yang sangat membahagiakan.

Kabar kehamilanku merupakan hal yang paling membahagiakan bagi keluarga kecilku, keluarga Lisa, juga keluargaku dan Lisa.

Aku juga tidak menduga soal si kecil yang sedang berada dalam rahimku ini, hanya merasa mungkin aku sedang mengalami tidak enak badan sementara. Tapi setelah mengetahui ada yang hidup dalam tubuhku selain aku, juju, pertama kali aku mendengarnya, aku sangat ingin menangis saat itu juga. Rasanya hampir tidak bisa dipercaya, bahkan aku sangat terkejut yang juga disertai perasaan bahagia.

Aku sangat bersyukur atas semua kejutan ini. Mengandung anak dari Lisa yang juga buah cinta kami berdua, seperti mimpi yang sulit digapai dalam waktu dekat. Namun sekarang semua itu telah menjadi kenyataan. Ada sosok kecil yang tinggal di sini, di dalam perutku, yang akan aku jaga sebaik mungkin.

Terima kasih sayang, sudah datang kepada ibu, sudah memilih ibu untuk menjadi ibumu, sudah percaya pada ibu untuk bisa menjagamu. Ibu janji, ibu tidak akan membiarkanmu merasa tak nyaman, nak. Ibu akan selalu bilang pada ayahmu tentang apa yang kita rasakan bersama. Mari berjuang dan hidup dengan baik ya sayang? Ibu dan ayahmu menanti pertemuan kita di dunia. See you 9 bulan lagi sayang. Ibu dan ayah mencintaimu, sangat mencintaimu.

###

"Hon?"

"Hm? Wae baby?"

Aku ingin tahu tentang apa yang dokter jelaskan pada Lisa ketika dokter memberikan resep untukku. Apa aku berhak mengetahuinya? Tentu saja berhak, iya 'kan?karena aku adalah istrinya, dan semua yang dokter katakan sudah pasti berkaitan dengan diriku juga kandunganku.

"Apa saja yang dokter jelaskan tadi, padamu hon?"

"Yakin kau ingin tahu?"

"Em, aku ingin tahu sayang. Jangan menyimpan segalanya sendirian, aku istrimu"

"Baiklah istriku, sekarang aku akan menjelaskannya. Tapi berjanjilah, setelah ini kau tidak perlu memikirkan hal-hal lainnya, karena aku tidak mau baby kita stress di dalam sana" ucapnya sambil mengusap perutku. Padahal dokter bilang ini masih berupa kantung, seperti gumpalan darah yang belum membentuk banyak sel, ya semoga saja dia dapat berkembang dengan baik. Doakan ya...

"Iya sayang, katakan padaku hm?" balasku mengusap pipinya.

Kami tengah berada di dalam kamar saat ini. Usai pulang dari rumah ibu, kami pulang ke rumah, beristirahat di dalam kamar. Tak ada yang kami lakukan untuk sementara waktu, karena mungkin kondisiku dan Lisa sendiri juga masih lelah usai ke sana-kemari. Hm.. Untungnya Lisa tidak kelelahan di jalan, mianhae yeobo.

"Dokter bilang aku harus menjaga kandunganmu, pikiranmu, dan suasana hatimu. Meskipun aku tidak ikut merasakan apa yang mungkin belakangan ini kau rasakan, tapi aku yang akan bertanggung jawab terhadap segalanya mulai hari ini ke depan.
Ada beberapa hal yang sangat aku kecewakan pada kalimat dokter, yaitu ketika beliau bilang ada baiknya aku menunda bercinta dari usia kandunganmu saat ini hingga 3 bulan ke depan. Mungkin sebagian orang tidak memperhatikan hal itu, tapi aku sangat memperhatikannya, karena bagaimanapun aku harus mementingkan kondisimu dan calon anak kita.
Sayang, jika kau merasa ada sesuatu yang kurang nyaman, tolong katakan padaku, ya? Jangan kau pendam seorang diri dan akhirnya itu akan menjadi pengaruh bagi si kecil kita. Apa pun, segalanya, kau boleh ucapkan padaku perihal ketidaknyamanan itu. Aku pasti akan memperbaikinya agar kau merasa lebih baik dan tetap nyaman"

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang