8.🔸

5.9K 529 29
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Dalam ruangan yang tinggal menyisakan mereka berdua. Kalimat pertama yang akan Lisa ucapkan adalah sebuah permohonan. Sekian dari banyaknya kata yang dapat diutarakan, namun Lisa hanya mengatakannya dengan singkat, tak penuh percaya diri.

"Bu, ibu pasti merasa saya kurang sopan tadi, maafkan saya" baru kali ini Lisa meminta maaf selain kepada ibu kandungnya sendiri. Yang artinya, orang itu telah Lisa hormati, sebagaimana ia menghormati ibunya.

"Tidak apa-apa nak, ibu mengerti. Lagipula ibu tidak menganggapnya serius, karena kau anak yang baik"

"Dari mana ibu tahu kalau saya orang baik?"

"Kalau kau tidak baik, tentu saja kau tidak akan mengucapkan kalimat maaf itu pada ibu" ucap Kim, Lisa mengangguk tanpa ekspresi, lalu ia kembali menyambung kalimatnya.

"Ibu sudah tahu kalau saya akan segera menikahi Jennie?"

"Ibu sudah tahu nak"

"Bagaimana menurut ibu? Apa ibu ikhlas memberikan Jennie kepada saya? Saya tidak akan melarangnya untuk bertemu dengan ibu ketika kami sudah menikah nanti, tapi saya akan membawanya untuk hidup bersama saya, ibu mengerti 'kan maksud saya?"

"Kalian akan tinggal terpisah dari ibu?"

Lisa mengangguk lalu memegang tangan Kim. "Saya tidak bermaksud memisahkan ibu dari Jennie, tapi saya akan menyediakan rumah dan 2 perawat untuk ibu"

"Apapun yang kau berikan tidak akan bisa menggantikan posisi Jennie bagi ibu, nak. Tapi karena Jennie telah memilihmu dan mencintaimu, ibu akan melepasnya untuk menjadi istri yang berbakti padamu"

"Terima kasih bu"

Dasar Lisa, dia hanya berkata sesuai dengan apa yang perlu dia ucapkan. Tak mau banyak basa-basi tapi hatinya selalu tulus meskipun diiringi oleh perasaan gengsi.

"Tapi ada satu yang ibu pinta"

"Sebutkan"

"Jika suatu saat kau mengalami kekecewaan atau tidak pernah bisa untuk mencintainya lagi, tolong jangan sakiti dia, kembalikan saja dia pada ibu" jelas Kim, matanya berkaca-kaca.

Tiba-tiba pintu hati Lisa terketuk dengan dentuman yang amat keras, entah kenapa rasanya seperti dihantam berkali-kali di bagian dada, begitu sesak dan sedikit sakit.

Bagaimana mungkin dia bisa membuat perasaan seorang ibu bersedih seperti saat ini? Sementara dia sendiri belum mencintai anaknya, atau bahkan Lisa memang belum menyadarinya.

Lisa adalah manusia yang paling menyayangi ibunya di dunia. Tapi juga karena terlalu besar rasa gengsi, akhirnya ia selalu mengesampingkan banyak perhatian dengan kalimat pesan yang dapat diartikan oleh sebagaimana orang itu mengenalnya.

Hati Lisa mendapatkan peringatan detik itu juga, ia tidak mungkin menyia-nyiakan perasaan tulus seorang ibu yang sudah mengikhlaskan permata hatinya untuk dijadikan bahan penuntas tanya, hanya sebagai jawaban dan sebuah boneka? Tidak mungkin, detik itu juga Lisa teguhkan pada hatinya yang terdalam. Sekalipun Lisa terbiasa bersikap dingin bukan karena cuaca, tetap saja hatinya begitu hangat kala ia menemukan suhunya. Kim berhasil mengetuk hati Lisa yang jarang tersentuh oleh siapa pun.

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang