22.🔸

5.3K 371 13
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie POV🌼

4 bulan berlalu, tidak terasa bayiku mulai tumbuh di sini dengan baik. Usianya kini menginjak pekan ke-17.

Aku dan Lisa sering menjenguknya bersama, Lisa merawat kami dengan penuh cinta dan kelembutan kasih sayangnya.

Dia tidak hanya siaga, tapi juga begitu pengertian ketika aku tidak menyukai beberapa hal d isekitar, seperti bau parfumnya, bau masakan, dan yang lainnya. Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa mengalami hal-hal aneh belakangan ini, mungkin karena kandunganku yang membuat aku menjadi begitu sensitif dan terkadang rumit, sulit dimengerti.

Kadang aku merasa kasihan pada suamiku sendiri, dia sudah menahan nafsunya selama 3 bulan. Meskipun demikian, kami selalu melakukan seks oral, entah Lisa yang memuaskanku, maupun sebaliknya.

Tapi setelah usia kandunganku menginjak pekan ke-17, aku ingin memberikan kepuasan penuh bagi Lisa suamiku si paling sabar. Selama ini dia sangat dipenuhi dengan kesabaran yang ia punya.

Bahkan ketika dia harus pergi bekerja ke kantor untuk mengecek kondisi perusahaan, dia selalu menyempatkan waktu untuk menelponku, mengingatkan beberapa hal penting yang mungkin bisa aku lewatkan karena lupa, dan Lisa selalu mengingatkannya, seperti melarangku bekerja, mengingatkanku meminum vitamin, berjemur, dan menyekolahkan bayi kami.

Ya, aku dan Lisa sudah menyekolahkan bayi kami sejak dalam kandungan, memberinya musik, mengajaknya berbicara, bercerita, dan jalan-jalan di sekitaran rumah.

Ketika Lisa tak ada di rumah, mama yang menggantikan posisi Lisa untuk menemaniku jalan-jalan dan berjemur di sekitar taman. Mama juga sering mengajaknya mengobrol, sama seperti ibu yang kalau datang untuk menjenguknya. Banyak sekali yang menyayangi baby El, dan aku bersyukur karena baby El akan mempunyai 2 orang nenek yang sangat menyayanginya, meskipun kedua kakeknya telah tiada.

###

Rencananya hari ini kami akan mengunjungi baby El, karena ini sudah jadwalnya kami menemui si kecil.

Aku tengah bersiap sekarang, begitupun suamiku, dia sedang berganti pakaian karena baru saja selesai membawaku berjalan-jalan di sekitar taman.

Di tengah kesibukannya soal mengurus perusahaan dari rumah, juga pembangunan bisnis bersama sahabatnya, Rose, Lisa selalu menemaniku ke mana-mana, dia selalu mengutamakanku dan bayi kami, padahal aku tahu dia sangat sibuk.

Dan dia adalah satu-satunya calon ayah yang tak pernah berhenti memegang perutku ketika dia melihatku, di sisiku, juga saat bersamaku. Sampai-sampai ketika aku tertidur pun Lisa selalu memeluknya, mengusapnya dan menjaganya seolah itu adalah telurnya.

"Ayo sayang, sudah siap?" Sekarang dia bertanya setelah bercermin, sebenarnya dari tadi aku sudah siap, tapi aku menunggunya selesai berganti.

"Sudah, hon"

Kami sudah mengetahui jenis kelamin bayi kami sejak memasuki pekan ke-14. Entah dalam tes itu akan akurat atau tidak dengan kelahirannya kelak, tapi dokter telah memastikan bahwa jenis kelaminnya adalah laki-laki.
Ya, kami menyebutnya El, karena Lisa sudah menyiapkan sebuah nama El untuk bayi kami.

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang