12.🔸

5.8K 523 26
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Huhhffhh.. Lisa, aku baru tiba dia sudah istirahat, padahal aku merindukannya" gumam Rose yang terdengar oleh wanita di sebelahnya, Jisoo.

"Aku 'kan ada di sini Rose, kau tidak merindukanku?"

"Eonni, kenapa semalam kau tidak membangunkanku?"

"Kau tertidur pulas, aku tidak tega untuk membangunkanmu"

"Tapi tetap saja aku jadi terlambat menjemput Lisa 'kan?"

"Hey hey kalian ini kenapa malah bertengkar? Kalian mau teh atau kopi nak? atau mau istirahat saja?" sela Leony di antara kedua wanita yang sedang berdialog dengan nada tak biasa itu.

"Em.. Kita di sini saja tante, minum teh bersama tante" jawab Jisoo, Rose ikut setuju.

"Ya sudah. Kita ngobrol-ngobrol tentang hari kalian saja. Bagaimana saat jauh dari Lisa? Apa perusahaan baik-baik saja?" tanya Leony pada keduanya, namun tetap Jisoo yang menjawabnya, karena mood Rose masih berada di bawah rata-rata.

"Baik tante, semua berjalan sebagaimana mestinya"

"Ahh.. Syukurlah, Jisoo memang sekretaris yang hebat"

"Ah tante bisa saja" jawab Jisoo tersipu, mereka terkekeh bersama.

Ketiganya mengobrol sambil menyesap teh, membicarakan hal-hal mereka sesuai dengan perjanjian.

Sementara itu, Lisa sedang berada di kamarnya bersama Jennie. Ia mengambil dompetnya dari lemari, lalu mengeluarkan beberapa perlengkapan untuk Jennie gunakan sebagai calon istrinya.

"Karena aku tidak peduli mama akan menyetujuinya atau tidak, setelah mengetahui segala kebenarannya, aku tetap akan menikahimu sekalipun tanpa restunya. Ini salah satu black cardku, kunci mobil, kunci apartemen, sisanya akan menyusul"

"Lisa?" pekik Jennie menahan air matanya.

"Hm? Wae?" Lisa duduk di sebelah Jennie, ia melihat wajah calon istrinya yang sangat cantik.

"Apa aku pantas menginjakkan kaki di rumah ini? Apa aku pantas masuk ke dalam keluargamu yang begitu tinggi bagiku? Li, sebelum kau menyesali semuanya, aku tidak apa-apa jika kita tidak jadi menikah. Aku tetap akan mencintaimu dan membayar hutang-hutangku nanti, aku bisa mencicilnya, aku juga akan bertanggung jawab atas perbuatanku, Lisa, aku bersedia menerima segala hukuman dan gugatanmu. Lisa, aku bahkan tidak pantas mengenakan pakaian seperti ini, dan mendapatkan fasilitas apapun darimu" jelas Jennie mengeluarkan rasa sakitnya, ia hampir meneteskan air matanya.

"Kau memang tidak pantas mendapatkan ini Jennie, tapi kau berhak mendapatkannya, kata pantas bukan lagi tolak ukur dalam hubungan suami istri. Jennie, Tuhan tahu kau perempuan yang sangat baik selama ini, akupun enggan untuk melepasmu begitu saja, maka dari itu, ini semua adalah hakmu. Arasseo?"

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang