5.🔹

6.5K 549 30
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Jangan mengintip Jennie!"

"Tidak, tidak! Harus berapa kali aku katakan, kau tidak percaya sedari tadi mataku tertutup?"

"Jangan dengarkan suaranya! Biarkan saja"

"Astaga Lisa! Bagaimana mungkin suaranya tidak terdengar jika aku tak dapat menutup telingaku?"

"Ya jangan hiraukan!"

"Aku sedang berusaha"

"Sebentar lagi, jangan buka matamu hingga aku berkata selesai"

"Iya, lagipula kau pipis berapa liter sih? Lama sekali, ini sudah mau 3 menit sejak kau masuk"

"Ya aku baru pipis selepas kecelakaan itu. Sudah, ayo keluar"

"Aku boleh buka mata"

"Ya boleh"

"Baiklah. Ayo jalan, hati-hati. Pelan-pelan saja"

"Iya. Kau juga bawel !"

"Aku bawel untuk kebaikan. Kau?"

"Aku juga untuk kebaikan"

Jennie membuka pintu kamar mandi, bertepatan dengan kedatangan Jisoo yang baru saja tiba dari luar.

"Wuah.. Baru kutinggal 15 menit, kalian sudah selengket ini? Sampai ke kamar mandi bersama.. Ciee.. So sweetnya"

Lisa melepaskan tangan Jennie, membuat keseimbangannya berkurang, beruntungnya Jennie cekatan menangkap Lisa lagi, dan kembali memeluknya juga memapahnya. "Jangan hiraukan ucapan Jisoo eonni jika kau tidak merasa"

"Benar itu Li, kata Jennie juga begitu" Jisoo terkekeh lalu duduk di sofa.

"Diam kau Jisoo" pekik Lisa.

"Ngomong-ngomong kenapa Lisa dirangkul Jen?"

"Katanya kaki dia lemas ketika dibawa untuk berjalan. Eonni aku boleh minta tolong padamu?"

"Eoh, tentu. Katakan saja"

"Tolong panggilkan dokter yang merawatnya. Aku ingin tahu kenapa kakinya bisa seperti ini"

"Ekhem, berawal dari tatap, jatuh pada khawatir, lama-lama tumbuhlah benih-benih cinta. Cerita dongeng hari ini. Oke, aku panggil dokter dulu ya? Lanjutkan saja, jangan sungkan" dasar memang Jisoo, sehari tanpa ribut dengan Lisa rasanya ada yang kurang. Makanya dia jadi salah satu manusia yang paling dekat dengan bos sekaligus sahabatnya tersebut.

"Terima kasih eonni"

Lisa duduk di ranjangnya, Jennie menyimpan infusannya lalu menaikan kaki Lisa.

Encounter Becomes Forever ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang