Bab 31. Two Things to Look Rorward to

195 19 33
                                    

"Chughae putri Appa.."

"Aa~ Appa.. terima kasih..."

Pelukan kedua orang, ayah dan anak itu menjadi moment haru bagi keluarga. Semua yang melihat akan menitikkan air mata. Bahkan Ika pun juga menangis karena tepat hari ini ia wisuda. Ada rasa bangga di dalam hatinya karena sudah menyelesaikan pendidikan S1-nya.

Setelah selesai potret bersama, mereka pulang menuju rumah untuk dirayakan disana bersama seisi rumah. Ia juga sempat mempostingnya di instagram, karena moment ini adalah moment yang ditunggu.

Sangat disayangkan Ara, kakak sepupunya tak bisa datang. Ia sedang di Amerika karena Ayahnya.

Mengingat pemuda itu, Ika ingat dua tahun lalu itu adalah terakhir mereka bertemu dengan membahas mengenai agamanya. Hari-hari selanjutnya sangat minim pertemuan karena jadwal mereka sangat padat, mereka harus siap terbang kemana pun karena corona ini sudah berakhir. Yeah Ika senang mendengarnya.

Namun nyatanya tidak. Ika syok mendengar kabar bahwa Min Yoongi dinyatakan positif Corona sehabis konser di LA tepat bulan Desember akhir.

Bagaimana bisa kabar buruk selalu mendatanginya pada saat akhir tahun? Ika jelas sedih. Bahkan hampir saja ia tidak ingin belajar kalau saja Yoongi tidak memberi pesan bahwa dirinya baik-baik saja, jangan khawatirkan keadaannya karena agensi pasti akan menjaganya dengan baik selama karantina.

Ika dengar dari sang Ayah bahwa selama setahun hampir dua tahun kemarin itu mereka melakukan wajib militer setelah Yoongi dinyatakan telah sembuh. Ayah Hyuk juga iseng mengirim foto mereka bertujuh dengan tampilan yang berbeda, sedikit hitam dan berambut pendek layaknya tentara. Tentu saja Ika tertawa keras melihatnya. Tapi waktu itu Ika tak bisa menghadiri kepulangan mereka, ini karena dosennya meminta Ika untuk merevisi karya ilmiahnya di kampus.

"Kau ingin lanjut S2, nak?"

"Appa.. beri Ika nafas sebentar," membuat seisi rumah terkekeh. Di pikir Ika robot kali ya, baru lulus disuruh belajar lagi.

"Apa meneliti membuatmu pusing?"

"Bukan pusing lagi, tapi sudah stress. Kalau Ika ini sebuah kertas, mungkin Ika sudah hangus terbakar. Otak di paksa kerja terus." Selama mengerjakan memang sefrustasi itu, apalagi mengetik kalimat-kalimatnya, tanda baca, lay outnya, kerangka, di tambah lagi nanti sewaktu sidang. Ika sempat takut waktu sidang dilakukan, tapi mengingat jerih payahnya selama meneliti, takut itu ia urungkan.

"Ayo semangat, kejar pendidikan sampai S3,"

"Appa!"

Ayah Hyuk tertawa lalu melebarkan tangannya, mengisyaratkan sang putri tercinta untuk memeluknya. Tentu saja Ika melakukannya, meskipun wajahnya menahan senyum dengan wajah yang cemberut.

"Putri Appa...." Suaranya begitu pelan namun tampak serak.

"Appa.. terima kasih... Appa sudah menemani Ika sampai saat ini. Menyemangati ketika Ika lelah dan berpikir untuk menyerah. Appa selalu ada ketika Ika membutuhkan. Ika berterimakasih kepada Tuhan karena telah melahirkan Appa menjadi Ayah yang sangat menyayangi Ika, mengurus Ika dengan sabar meskipun Appa tahu Ika sangat keras kepala. Terima kasih Appa.. terima kasih sudah menjadi Ayah yang baik..."

Pelukan mereka bertambah erat bersamaan dengan air mata yang keluar mengisi suasana dalam ruang. Ika menangis dalam pelukan sang Ayah. Begitu juga dengan Hyuk yang mencium pucuk kepala sang putri dengan haru.

🍀🍀🍀🍀🍀

Ini gila. Kabar kelulusannya telah menyebar di agensi. Siapa lagi memangnya kalau bukan Bang Si-hyuk yang melakukanya. Oleh sebab itulah, raga beserta jiwanya kini tengah memasuki gedung HYBE Entertainment. Ika di paksa untuk datang kesini, katanya berkumpul merayakan kelulusannya bersama para artis maupun staff. Meskipun sudah kelewat, tapi tetap saja mereka mau merayakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different - Min Suga [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang