Bab 29. Statement or Answer

101 18 18
                                    

Ayo vote





Kedatangan perempuan yang sama sekali tidak dikenal di dalam gedung ini membuat sedikit staff beberapa kali mencuri pandang ke arah kedua perempuan itu yang kini tengah berjalan beriringan menuju tempat dimana lokasi Bangtan berada.

Dengan celana kulot jeans dan sweater berwarna coklat susu, menambah rasa manis pancaran dari sang gadis berambut pirang panjangnya yang di ikat, hingga menampakkan leher cantik nan putihnya.

Ika tahu sepupunya ini sengaja. Dari cerita yang di dengar, memang si maknae itu harus diberi pelajaran. Kalau jadi Ika tentu saja sudah marah besar.

Sangat tidak rela harus sampai seperti itu.

"Annyeong haseyo," sapa Ika yang baru saja masuk diruang istirahat. Ika melihat semua member mulai mengangkat wajahnya dan merubah posisi duduknya agar terlihat lebih sopan, kemudian mereka pun membalas sapaan Ika.

"Wah kalian semakin tampan saja." Ika tersenyum setelah mengatakan itu, hingga membuat semua member pun juga ikut tersenyum malu dan berterima kasih, bahkan ada yang membalas mengatakan Ika juga semakin cantik.

"Aku membawa teman perempuanku kesini, ah tidak, dia sepupuku."

"Dimana dia?" tanya Jimin.

"Kenapa tidak disuruh masuk saja?" lanjut Namjoon bertanya.

"Ya, itu benar. Suruh masuk saja. Lagi pula kami juga sedang bersantai hari ini." sahut Hoseok.

"Mungkin dia malu, atau terlalu gugup untuk bertemu kita. Apalagi aku, pria paling tampan." Ika memutar bola matanya jengah, namun tersenyum. Siapa lagi yang berkata seperti itu jika bukan pria pemilik bahu lebar.

"Ika-ya," Ika sontak menempatkan telunjuknya di bibir ketika Suga memanggil. Ika tahu apa yang akan dikatakan si pria pucat itu, maka dari itu Ika harus membuat Suga tidak boleh angkat bicara.

Dan itu sukses mengundang kedua alis Jungkook bertemu. Ia berkerut kening. Ika yang melihat itu hanya mampu tersenyum.

"Sebentar ya, aku akan membawanya masuk." ucap Ika yang tak lama sudah kembali lagi dengan Ara yang kini tepat berada di samping Ika.

"Annyeong haseyo, Jhon Caramelia imnida, kalian bisa memanggilku Ara saja." sapa Ara memperkenalkan diri setelah membungkuk

"Annyeong haseyo," sapa balik mereka.

"Senang bertemu kalian. Ini merupakan suatu penghormatan bagiku karena bisa bertemu langsung dengan kalian dalam pertemuan nonformal seperti ini." Ara berkata seraya membungkukkan kembali tubuhnya dan lagi-lagi member juga ikut membungkuk untuk menghargainya.

"Aahh Ara-ssi, jangan bicara seperti itu. Anggap saja kita memang sering bertemu. Jangan bicara formal seperti itu." balas Namjoon yang tampaknya mulai tertarik dengan perawakan Ara.

"Kami juga senang sekali bertemu denganmu." kata Seokjin dengan senyuman yang begitu manis. Ara pun jadi ikut tersenyum malu. Ah Ika yang melihatnya pun menjadi sedikit aneh.

Aranya sudah berubah.

Sepertinya memang takdir sedang berpihak kepada mereka berdua atau lebih tepatnya kepada Ara. Lihatlah, Kim Taehyung sekarang tengah berjalan menghampiri, dan tiba-tiba mengulurkan tangannya.

"Kim Taehyung,"

Ara melirik Ika sebentar, melihat Ika mengangguk, Ara pun mengulurkan tangan dan menggenggam tangan lentik milik Taehyung.

"Jhon Caramelia,"

"Jhon?"

Ara dapat melihat jelas bagaimana kening mulus yang tampak sedikit dari celah poni Taehyung berkerut.

Different - Min Suga [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang