Bab 25. Revealed

78 18 35
                                    

"Kim Seokjin."

Kedatangan sang manager Sejin yang tiba-tiba membuat semua member kalut. Berkumpul di satu ruangan yang di pimpin manager adalah hal yang sangat menegangkan. Seokjin sendiri tidak tahu maksud kedatangan Sejin dan memanggil namanya untuk pertama kali.

"Ya, manager?" jawab Jin mengangkat wajahnya.

"Rumor skandalmu sudah beredar di internet."

Jin sukses membulatkan matanya terkejut. "Ha?.. apa..apa maksudnya?" Jin benar-benar bingung saat ini.

Masalah apa lagi ini?

"Hyeong videomu dengan Ika malam itu sudah tersebar." Sahut Hobi dengan suara pelan.

"Seokjin. Seharusnya kau lebih berhati-hati dengan apa yang kau lakukan. Apa yang sudah kau lakukan itu telah berakibat fatal, bukan untukmu saja, semua member juga."

Jin merendahkan kepalanya. Ia sudah mengerti topic yang sedang dibicarakan saat ini. Dan itu memanglah kesalahannya. "Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau ini akan terjadi."

Sejin masih enggan merubah arah matanya. Tetap pada satu titik dimana Seokjin berada. "Maafmu tidak akan mengembalikan keadaan. Kita harus mengkonfirmasi kalau itu bukanlah dirimu. Karena ini juga akan membahayakan posisi Ika, dalam video itu wajahnyalah yang terpampang jelas."

☘☘☘☘☘

"Appa lihat ponsel Ika tidak?"

Kondisi Ika semakin hari semakin membaik. Sehingga Ika diizinkan pulang. namun harus rajin-rajin control dan juga terapi agar cepat dalam pemulihan tulang kakinya. Tapi sejak kecelakaan itu Ika sama sekali tidak melihat ponsel miliknya itu.

"Ponselmu rusak. Appa meminta seseorang untuk membelikannya yang baru." Jawab Si-hyuk yang duduk di pinggir kasur kamar Ika.

"Hufftt akan sangat membosankan sekali jika tidak melakukan apapun dirumah." Keluh Ika.

"Kau bisa ikut Appa ke agensi. Semua sedang mempersiapkan pesta kecil untuk merayakan ulang tahun Appa. Tapi apa kakimu sudah pulih?"

"Masih sedikit sakit sih, tapi masih bisa ku tahan. Aku ingin ikut." Seru Ika dengan senyumnya yang mengembang. Ayah pun ikut tersenyum bahagia melihatnya.

"Kalau begitu pakai kursi roda saja ya? Kakimu harus benar-benar istirahat agar cepat membaik."

"Appa terlalu berlebihan tahu." Ucap Ika seakan tidak menyetujui perkataan Ayah.

"Pakai atau tidak ikut."

Pilihan yang tentu saja Ayah sudah mengetahuinya. Ika menurunkan bahunya sembari menghembus nafas pasrah. "Baiklah-baiklah."

"Kemana Yoona? Dia seharusnya menjagamu."

"Dia mengambilkan makanan di dapur. Aku yang menyuruhnya. Lagi pula aku aman di dalam rumah ini, Appa."

"Appa hanya tidak ingin kau terluka lagi, sayang. Sudah cukup ibumu memarahi Appa saat kau kecelakaan dulu. Ngomong-ngomong, apa Ibumu tahu tentang kecelakaan ini?"

Ika menggelengkan kepalanya. "Aku tidak memberitahu Ibu. Itu akan menjadi masalah besar. Ibu pasti akan mengomel ditelpon seharian. Bahkan saat ku coba matikan, Ibu terus saja menelpon lagi." Curhat Ika mengenai bagaimana cerewet Ibunya sekarang.

"Aera tidak berubah sama sekali." Sihyuk terkekeh. "Dia memang selalu khawatir seperti itu. Pasti kau selalu dimanjakan oleh Ibumu, kan?"

Sontak Ika memasang senyum palsunya serta anggukan kepala. Ika tidak ingin menceritakan hal itu pada Ayah, yang kemudian akan mengira semua ini karena kesalahannya. Ika tidak ingin Ayah merasa bersalah.

Different - Min Suga [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang