Ketika pria itu tengah menjelaskan materi, seseorang masuk dan segera duduk di tempatnya. Disamping Junkyu.
Junkyu yang menyadarinya sedikit tersentak. "Kau?" Katanya pelan.
Orang itu menoleh dan tersenyum ramah. "Hai," sapanya.
Junkyu hanya diam namun matanya tak lepas dari teman sebangkunya itu. Sementara yang di tatap memeriksa dirinya, apakah ada yang salah atau tidak. Sampai-sampai di tatap lekat begitu.
"Apa ada yang salah?" Tanya nya.
Junkyu mengerjap seakan tersadar. "Oh, kau yang-"
"Junkyu, Haruto, tolong jangan berbicara saat pelajaran berlangsung," tegur Kim ssaem.
Seketika keduanya menunduk meminta maaf. Kim ssaem kembali menjelaskan materi yang sempat tertunda tadi.
.
.
."Sampai jumpa minggu depan," tutup Kim ssaem.
"Ne~" sahut para murid.
Setelah Kim ssaem meninggalkan kelas...
Junkyu langsung mengubah posisi duduknya menghadap Haruto dan sukses membuat pemuda tinggi itu tersentak.
"Kau yang kemarin tidak sengaja aku tabrak kan?" Tanya Junkyu.
Haruto mengangguk pelan.
"Kau juga yang menjadi waitress di restoran tadi malam."
Haruto mengangguk lagi. Junkyu terdiam, menatap Haruto lekat.
"Yak Kim Junkyu, kenapa kau melihat Haruto seperti itu?" Tanya Jeongwoo.
Junkyu beralih menatap Jeongwoo yang duduk di depannya dan Haruto.
"Sejak kapan Haruto ada di kelas ini?" Tanya nya.
"Hah?" Pertanyaan itu seketika membuat Jeongwoo terpaku selama beberapa saat.
"Biar aku yang bertanya, sejak kapan kau berada di kelas ini?" Haechan yang duduk di sebelah kanan Haruto tiba-tiba bertanya pada Junkyu.
Junkyu mengerjap beberapa kali. "Apa maksudmu? Tentu saja aku sudah ada di kelas ini setelah kenaikan kelas bersama kalian semua," sahutnya.
"Nah, kalau begitu kenapa kau bertanya begitu pada Haruto?" Tanya Haechan lagi.
Junkyu menatapnya bingung. "Aku tidak mengerti," katanya.
"Haruto sudah menjadi teman sekelas kita selama dua tahun, sejak kelas 1 dia bersama kita. Dan kau baru sadar sekarang?" Kata Jihoon yang sedari tadi memperhatikan.
"Benarkah?"
'Aku tidak ingat itu' ~Junkyu
"Lupakan saja. Ayo ke kantin, jangan sampai kita kehabisan makan siang," ajak Jihoon.
.
.
.Di kantin...
Junkyu hanya mengaduk-aduk makan siangnya. Jihoon melirik temannya yang tengah melamun itu dengan tatapan bingung.
"Junkyu-ya, cepat habiskan makan siangmu," tegurnya.
Namun Junkyu masih dengan pikirannya sendiri. Menatap kosong makan siangnya.
Jeongwoo, Junghwan, Jihoon, dan Hyunsuk saling lirik.
Tap
"Yak! Kim Junkyu!" Pekik Junghwan.
Plak
"Aw!! Yak, kenapa kau memukulku?" Ringis Junghwan
"Salahmu yang berteriak di telingaku bodoh!" Ketus Junkyu.
"Kau kenapa? Sejak tadi hanya melamun, kau bahkan mengubah makan siangmu menjadi bubur," tanya Hyunsuk.
Junkyu melirik nampan di depannya, isinya sudah tidak berbentuk lagi. Pemuda itu kehilangan selera makannya.
Junkyu mendorong sedikit nampannya ke depan. Lalu menelungkupkan kepalanya di atas lipatan tangan di meja.
"Kau bertengkar dengan Jungwoo hyung?" Tanya Jihoon.
Junkyu menggeleng. "Aku tidak bertengkar," katanya sedikit teredam.
Pemuda Kim itu merasa sangat lemas, seolah energinya terkuras banyak.
Jeongwoo melirik ke arah Haruto yang berjalan melewati meja mereka.
"Ruto-ya," panggilnya.
Haruto menoleh. "Wae?" Tanya nya.
"Kau tidak makan?"
"Sudah selesai, kenapa?"
"Duduk di sini dulu. Tidak usah buru-buru kembali ke kelas." Pemuda itu menarik Haruto agar duduk di samping Junkyu.
"Baiklah," gumam Haruto.
"Yak, coba kau bujuk Junkyu agar dia makan," bisik Jeongwoo pada Haruto.
"Aku??? "
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightfall [Harukyu] ✓
Short Story[END] Disaat senja kala mempertemukan mereka... "Kau berhasil, Haruto." "Junkyu, maafkan aku." . . . ⚠️Warning⚠️ -bxb -yaoi -homopobhic jangan dekat-dekat, tetap di zona aman kalian :) *Note : Cerita ini dibuat sebelum di rilisnya Web Drama Treas...