Satu minggu berlalu...
Ujian akhir semester sudah mereka lewati dengan lancar. Sudah satu minggu pula hubungan Haruto dan Junkyu berjalan.
Keduanya benar-benar sangat dekat, sampai-sampai Jihoon dan yang lainnya curiga berat dengan mereka. Yah, bisa dibilang mereka masih tidak mengetahui hubungan antara Haruto dan Junkyu.
Saat ini, mereka sedang berkumpul di taman belakang sekolah.
"Bagaimana dengan rencana kita sebelumnya?" Tanya Jeongwoo.
"Rencana apa?" Tanya Mashiho.
"Oh iya, setelah ujian selesai kita akan pergi berlibur ke Jepang. Kalian ikut kan?" Tanya Hyunsuk pada Yoshi, Mashiho, Jaehyuk, dan Asahi.
Suatu kebetulan Jaehyuk dan Asahi ikut berkumpul bersama mereka.
"Sepertinya aku tidak bisa," kata Jaehyuk.
"Ah wae???" Tanya Jeongwoo.
"Aku harus mempersiapkan diri untuk ujian kelulusan," kata Jaehyuk.
"Mwo? Yak! Yoon Jaehyuk! Ujian kelulusan masih lama. Ini bahkan masih semester 1," kata Jeongwoo.
"Semester 1 sudah berakhir," sela Jihoon.
"Tapi masih belum ada pengumuman," sahut Jeongwoo.
Hyunsuk memutar bola matanya malas. "Jangan memulai perdebatan yang tidak bermutu," katanya sebelum Jihoon kembali membuka suara.
"Maaf, tapi aku-"
"Kau bukan robot." Mereka semua menatap Asahi yang baru saja memotong ucapan Jaehyuk.
"Ne?" Tanya Jaehyuk.
Asahi menatap Jaehyuk lekat. "Kau itu manusia Yoon Jaehyuk. Jangan terlalu memaksakan diri, otakmu juga perlu istirahat," katanya.
"Aku baik-"
"Kau memang terlihat baik-baik saja, dari luar. Tapi tidak dari dalam. Kau bisa gila jika terus menerus berada di depan meja belajarmu."
"Asahi benar, kau perlu istirahat Jaehyuk," kata Junkyu.
"Ikutlah dengan kami," timpal Jihoon.
Jaehyuk menunduk, memikirkan ucapan teman-temannya.
"Sesekali berlibur tidak ada salahnya," kata Asahi.
Jaehyuk kemudian mengangguk pelan. "Baiklah, aku ikut," katanya.
"Nice! Bagaimana dengan kalian?" Tanya Jeongwoo pada Yoshi dan Mashiho.
Keduanya sama-sama mengangguk.
"Aku ikut," kata Mashiho.
"Baiklah, kita semua berangkat bersama-sama."
"Kapan?" Tanya Junghwan.
"Setelah pengumuman?" Saran Haruto.
"Memangnya pengumuman hari apa?" Tanya Junkyu.
"Lusa," kata Jaehyuk.
"Kita punya waktu dua hari untuk bersiap-siap. Bagaimana? Kalian setuju?" Tanya Hyunsuk.
Mereka semua mengangguk. "Setuju."
.
.
."Haru-kun."
"Ya? Ada apa?"
Junkyu duduk memeluk kedua lututnya. Sementara Haruto di sampingnya merangkul Junkyu. Keduanya sedang berada di ruang tengah sembari menonton tv.
"Kau tidak akan meninggalkanku kan?"
Atensi Haruto langsung tertuju pada Junkyu yang ternyata tengah menatapnya lekat.
"Kenapa kau menanyakan itu?" Tanya Haruto heran.
"Jawab saja," sahut Junkyu.
Alis Haruto terangkat sebelah, lalu fokusnya kembali ke acara yang tengah ditampilkan di tv.
"Tentu saja tidak, aku tidak akan meninggalkanmu," katanya.
Junkyu agak kesal karena menganggap Haruto terlihat tidak serius mengatakannya. Pemuda itu menangkup wajah Haruto dan menolehkan ke arahnya.
"Aku serius Haruto," katanya.
Junkyu merasakan hawa dingin kala Haruto menggenggam erat tangannya dan menatapnya dingin.
"Aku lebih serius," katanya.
Untuk sesaat Junkyu merasa ketakutan sebelum Haruto melepaskan tangannya dan kembali fokus menonton tv. Junkyu duduk dengan kaku menghadap ke depan. Dalam pikirannya terbayang-bayang ekspresi Haruto yang menatapnya dingin, ditambah jika dirinya tidak salah lihat. Netra sang kekasih sempat berubah warna menjadi biru selama beberapa detik.
Grep
"Maaf, aku membuatmu takut." Pemuda Kim itu tersentak saat Haruto memeluknya dengan erat. Namun Junkyu tak memberikan respon lebih dan hanya membalas pelukan itu.
"Jangan seperti itu lagi," gumamnya.
Haruto mengangguk. "Ya, aku tidak akan membuatmu takut lagi," katanya.
Junkyu memejamkan matanya.
'Apa yang Yoshi katakan itu benar ?' ~Junkyu
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightfall [Harukyu] ✓
Short Story[END] Disaat senja kala mempertemukan mereka... "Kau berhasil, Haruto." "Junkyu, maafkan aku." . . . ⚠️Warning⚠️ -bxb -yaoi -homopobhic jangan dekat-dekat, tetap di zona aman kalian :) *Note : Cerita ini dibuat sebelum di rilisnya Web Drama Treas...