#Nightfall-12

451 80 2
                                    

Junkyu membuka matanya perlahan. Pemuda itu mengerjap beberapa kali, hingga dirinya tersadar. Kalau dirinya berada di kamarnya.

"Rasanya aku tadi masih di uks," gumamnya pelan.

"Sudah bangun? Syukurlah, bagaimana? Apa kau merasakan sesuatu?" Haruto tiba-tiba muncul di sampingnya dan memberondong dirinya dengan pertanyaan.

"Kau membuatku terkejut," sahut Junkyu.

Yah, Junkyu memang terkejut. Sedikit tapi.

"Mian. Jadi...bagaimana?" Tanya Haruto.

"Aku hanya merasa tidak ada energi sama sekali. Aku tidak sanggup bangun," sahut Junkyu pelan.

Bisa pemuda Kim itu lihat, Haruto menatapnya kaget dan ekspresinya seperti merasa bersalah(?).

'Mianhae, Junkyu-ya' ~Haruto

Haruto mendekat dan duduk di pinggir kasur secara perlahan. Tangannya menggenggam salah satu tangan Junkyu.

Junkyu mengerjap pelan, mereka berdua saling menatap satu sama lain. Pemuda Kim itu menutup matanya, kala merasakan usapan lembut di keningnya.

"Kau perlu sesuatu?" Tanya Haruto.

Junkyu menggeleng.

"Kau tidak mau makan?"

"Aku tidak lapar."

"Jungwoo hyung...kapan dia akan pulang?"

Junkyu menatap Haruto. "2 minggu lagi. Baru dia akan pulang," katanya.

Jungwoo memang sedang tidak ada di rumah sekarang. Pemuda itu sedang ada seminar di luar kota, sekaligus penelitian(?) atau semacamnya yang Junkyu tidak mengerti.

Selama di rumah, Junkyu sendirian. Terkadang Haruto datang menemaninya. Terkadang juga teman-teman mereka yang lain datang dan ikut menginap.

"Kyu."

"Hm?"

Haruto memperhatikan tangan mereka yang saling menggenggam.

"Aku harus pergi," katanya.

Junkyu menatap Haruto bingung. "Pergi? Kemana?" Tanya nya.

"Pulang...yah, pulang ke rumah," gumam Haruto.

"Kenapa?"

"Aku-"

Entah bagaimana bisa, Junkyu tiba-tiba duduk dan memeluk Haruto. Membiarkan tubuhnya di topang oleh pemuda Watanabe itu.

"Eh, Kyu?"

"Jangan pergi."

Haruto bisa merasakan suhu tubuh Junkyu yang semakin tinggi.

"Kyu-"

"Kau tau aku tidak suka sendirian kan?"

"Junkyu-"

"Aku tidak mau kau seperti mereka."

Haruto mengerjap beberapa kali. Pemuda itu sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat Junkyu yang sepertinya sudah tak sadarkan diri.

"Junkyu. Yak! Kim Junkyu!"

Junkyu tidak merespon. Dan hal itu sukses membuat Haruto panik bukan main.

'Gawat' ~Haruto

.
.
.

Saat ini Jihoon dan yang lainnya sedang berkumpul di sebuah cafe. Mereka sedikit bersantai setelah pulang sekolah tadi.

"Kira-kira, bagaimana keadaan Junkyu ya?" Tanya Mashiho tiba-tiba.

"Waeyo?" Tanya Jeongwoo balik.

"Benar juga, tidak biasanya anak itu tiba-tiba sakit," kata Jihoon.

"Bagaimana kalau kita menjenguknya?" Saran Hyunsuk.

Tepat setelah berkata demikian, ponsel Jihoon berdering. Di layarnya terpampang nama Junkyu Kim.

"Oh? Kebetulan sekali."

Jihoon menggeser ikon hijau. "Yeoboseyo Junkyu-"

"..."

"Mwo?! Tunggu sebentar, aku segera ke sana." Sambungan terputus.

Mereka menatap Jihoon bingung.

"Jihoon, ada apa?" Tanya Hyunsuk.

"Junkyu pingsan," sahut Jihoon.

"Lalu yang tadi menelpon?" Tanya Junghwan.

"Haruto, dia bilang Junkyu harus dibawa ke rumah sakit," kata Jihoon sembari membereskan barang-barangnya diikuti yang lain.

"Kalau begitu ayo."

Ketujuh pemuda itu segera meninggalkan cafe dan menuju kediaman Junkyu. Tak berselang lama, mereka tiba di rumah keluarga Kim.

"Kalian tunggu di mobil saja ya." Jihoon dan Yoshi keluar dari mobil. Keduanya segera masuk ke dalam rumah.

Mereka masuk ke dalam kamar Junkyu.

"Ruto -ya, apa yang terjadi?" Tanya Jihoon.

"Demamnya semakin tinggi," sahut Haruto.

Jihoon menggendong Junkyu dan membawanya keluar. Meninggalkan Yoshi dan Haruto yang diam di tempat mereka.

Yoshi menatap Haruto tajam. "Kau ingin membunuhnya?"

Haruto membalasnya dengan tatapan datar khas miliknya.

"Kau melukainya Haruto. Junkyu akan sangat kecewa padamu."

Tbc

Nightfall [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang