#Nightfall-09

475 75 1
                                    

Haruto terdiam di tempatnya. Pemuda mengangguk samar sebagai tanggapan, walau mungkin Junkyu tidak menyadarinya.

"Oh iya, kau mau makan?" Tanya Junkyu.

"Hm? Aku...tidak lapar," kata Haruto.

"Oh begitu," gumam Junkyum

Junkyu kira Haruto lapar karena dia datang terlambat dan mengiranya tidak sempat sarapan.

"Kalau kau ingin makan, ayo ke kantin. Aku akan menemanimu," kata Haruto.

Junkyu yang sedikit terlihat murung, kembali menunjukkan wajah cerianya pada Haruto.

"Baiklah, ayo!"

Keduanya kemudian pergi ke kantin. Setibanya di kantin...

"Ambil makananmu, aku tunggu di meja itu," kata Haruto sembari menunjuk meja paling pojok di dekat jendela.

Junkyu mengangguk setuju. "Oke, tunggu sebentar," katanya.

Pemuda Kim itu kemudian ikut mengantri bersama murid-murid lain. Sementara Haruto berjalan ke arah meja paling ujung.

Haruto sengaja duduk menghadap para murid lain. Tak selang lama kemudian, Junkyu datang dan duduk di depan Haruto.

"Selamat makan," katanya.

Junkyu mulai memakan makanannya, tanpa menghiraukan tatapan murid lain padanya.

"Haru-kun."

"Ya?"

"Kau dari Jepang kan?"

Haruto mengangguk mengiyakan. "Iya, kenapa?" Sahutnya.

"Bisa ajak aku ke sana?"

"Ke Jepang?"

Junkyu mengangguk antusias. Haruto menatap Junkyu selama beberapa saat.

"Aku tidak janji," katanya.

Junkyu tersenyum lebar. "Tidak masalah," katanya.

"Ehey! Kalian kencan heh?" Jeongwoo, Jihoon, Hyunsuk, dan Junghwan ikut bergabung bersama mereka.

"Siapa juga yang kencan?" Sahut Junkyu.

"Ruto, kau tidak makan?" Tanya Hyunsuk.

Haruto menggeleng. "Aku tidak lapar," katanya.

"Oh iya, kalian berdua punya rencana?" Tanya Jeongwoo pada.

"Rencana apa?" Tanya Haruto.

"Liburan, sebentar lagi kita akan ujian kan. Setelahnya liburan," kata Jeongwoo.

Junkyu menatap Haruto berbinar. Yang ditatap membalas tatapan Junkyu dengan tatapan hangat.

"Jalan-jalan," kata Haruto.

"Kemana?" Tanya Hyunsuk.

"Jepang."

Mereka semua menatap Haruto.

"Sungguh?" Tanya Jihoon.

Haruto mengangguk mengiyakan.

"Hei, bagaimana kalau kita pergi bersama-sama?" Ajak Hyunsuk.

"Ayo," kata Jeongwoo.

"Sepertinya menyenangkan," kata Junghwan.

"Hanya kita?" Tanya Jihoon.

"Ajak Yoshi dan Mashiho. Mereka pasti senang," kata Hyunsuk.

"Tapi...ada baiknya kita belajar terlebih dulu. Ingat kita akan ujian kan," kata Junkyu.

"Benar juga."

.
.
.

"Sampai jumpa."

Junkyu menutup tas ranselnya.

"Sudah?" Tanya Haruto.

Junkyu mengangguk. Keduanya berjalan keluar dari kelas.

"Hari ini sangat cerah. Beberapa hari lalu cuaca sangat tidak bagus. Hujan deras, hampir seperti badai," celetuk Junkyu.

Haruto bergumam setuju. "Mungkin karena ada yang senang hari ini," katanya.

"Senang? Siapa?" Tanya Junkyu bingung.

Haruto melirik Junkyu, sudut bibirnya terangkat. Pemuda itu segera melirik ke arah lain.

Sayangnya Junkyu melihat itu. "Waaa...Haru-kun," godanya.

"Wae? Wae? Wae?" Tanya Haruto sembari menahan senyumnya.

"Yak! Kalau kau ingin tersenyum, jangan di tahan," kata Junkyu.

Detik itu juga Haruto mengembangkan senyumnya.

"Waaa...Haru-kun tersenyum. Ternyata kau yang sedang senang."

Junkyu ikut mengembangkan senyumnya. "Apa yang membuatmu senang?" Tanya nya.

Haruto berusaha untuk berhenti tersenyum. Pemuda itu menggeleng. "Tidak ada," sahutnya.

"Tidak mungkin. Pasti ada sesuatu," kata Junkyu.

"Ayo katakan padaku!" Katanya lagi.

"Tidak ada Kyu."

"Yak! Mana ada orang senang secara tiba-tiba tanpa alasan. Bahkan orang gila sekali pun."

"Haish, kau ini. Aku senang karena kita pulang bersama."

"Oh? Benarkah?"

Haruto mengangguk.

"Padahal kita hanya pulang bersama," kata Junkyu.

Haruto hanya tersenyum sebagai tanggapan.


Tbc

Nightfall [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang