#Nightfall-13

389 71 0
                                    

Ini adalah minggu terakhir sebelum ujian akhir semester. Para murid mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian yang akan dilaksanakan minggu depan itu.

Kriiinggg

"Baiklah, semangat untuk kalian semua. Jangan lupa belajar untuk minggu depan. Lakukan lah yang terbaik," kata Lee ssaem.

"Ne ssaem!"

"Kalian boleh istirahat."

Beberapa murid keluar dari kelas bersama-sama menuju kantin. Berbeda dengan Junkyu yang hanya diam di tempatnya.

"Kau tidak ke kantin?" Tanya Asahi.

Junkyu menggeleng. "Pergilah duluan. Mungkin jika sempat, aku akan menyusul," katanya.

Asahi mengangguk lalu beranjak dari tempatnya dan keluar kelas bersama Mashiho dan Yedam.

Oh iya, Asahi memang menjadi teman sebangkunya seminggu setelah dirinya sakit. Entah apa yang dirinya lewatkan, tapi Asahi dan Haruto bertukar tempat duduk.

Junkyu melirik ke tempat duduk pojok di sisi lain. Tidak ada Haruto di sana, hanya tas pemuda itu yang menggantung di sisi meja.

"Kyu, ikut ke kantin?" Ajak Hyunsuk.

Junkyu mendongak, lalu menggeleng. "Kalian duluan saja," katanya.

"Baiklah, janji ke kantin ya. Kau tidak boleh terlambat makan," kata Hyunsuk.

"Iya- iya."

Hyunsuk pergi keluar kelas bersama Jihoon, Yoshi, Jeongwoo, dan Junghwan.

Setelah terdiam cukup lama, Junkyu menghela napas lelah. Pemuda itu beranjak keluar kelas.

Ke kantin menyusul teman-temannya? Tentu saja tidak. Junkyu lebih memilih pergi ke rooftop.

Di sepanjang koridor, Junkyu melirik ke luar jendela. Cuacanya sedang tidak mendukung untuk melakukan aktivitas di luar ruangan.

Langit terlihat sangat gelap dan angin bertiup cukup kencang. Pohon-pohon dan tanaman lain terlihat bergerak mengikuti arah angin. Junkyu sampai lupa sekarang ini sedang musim apa.

Setibanya di rooftop, Junkyu memilih memanjat dinding pembatas yang tidak terlalu tinggi itu dan duduk di atasnya. Membiarkan kakinya menggantung di sisi bangunan.

Oh iya, ngomong-ngomong rooftop yang Junkyu datangi saat ini adalah rooftop gedung B. Yang mana terdapat taman mini di sana. Berbeda dengan rooftop gedung A yang hanya ada tempat duduk.

Duduk di pinggir atap gedung yang bisa dibilang cukup tinggi itu tentu sangat berisiko. Junkyu bisa saja terjatuh dari sana jika dirinya tidak menjaga keseimbangan.

Pemuda itu menutup matanya dan membiarkan angin menabrak tubuhnya. Junkyu hanya diam selama beberapa saat.

Hingga pemuda itu kembali membuka matanya dan menangkap sebuah objek yang berdiri di ujung dinding pembatas rooftop gedung A. Seorang pemuda yang berdiri menatap kosong ke depan.

Junkyu menyipitkan matanya untuk memastikan sesuatu. Pemuda di sana nampak menggenggam sebuah kertas. Junkyu mengerjap, matanya seketika membola.

Pemuda itu segera turun dari dinding pembatas dan sedikit berlari ke sudut rooftop lainnya.

"Haru-kun!!!"

JEDAR!!!

Junkyu tersentak kaget, tubuhnya membeku. Matanya memerah menatap Haruto yang seolah-olah ditarik kuat untuk jatuh ke bawah.

Brukk

Junkyu jatuh terduduk, kakinya seolah tak bisa menahan beban tubuhnya. Air matanya mengalir deras begitu saja.

"Haru-kun... Hiks...Haruto," lirihnya.

Cukup lama Junkyu menangis di tempatnya. Hingga dirinya tersadar. Pemuda itu menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Lalu bangkit dan berlari turun.

'Tidak! Tidak mungkin itu Haru-kun. Aku pasti salah lihat.' ~Junkyu

Junkyu berlari melewati Jeongwoo dan Jihoon yang baru saja akan memanggil pemuda Kim itu.

"Yak! Kim Junkyu!" Panggil Jihoon.

Kedua pemuda itu segera mengejar Junkyu yang berlari ke arah lapangan.

Junkyu berhenti tepat di depan gedung A. Matanya melihat ke sekelilingnya.

"Yah itu tidak mungkin. Haru-kun pasti baik-baik saja," racaunya.

Pemuda itu masih melihat ke sekelilingnya. Mencoba mencari keberadaan orang yang dilihatnya 'bunuh diri' tadi.

"Junkyu!"

Entah kenapa Junkyu kembali menangis. Pemuda itu hampir saja jatuh jika Jihoon dan Jeongwoo tidak menangkapnya.

"Yak Kim Junkyu! Ada apa denganmu?" Tanya Jeongwoo.

Junkyu menggeleng pelan. Dirinya hanya bisa menangis tanpa menjawab.

"Kami tidak tau apa yang terjadi. Tapi tenangkan dirimu, Kyu."

Kedua pemuda Park itu kemudian berusaha menenangkan Junkyu yang sibuk menangis.

Tbc

Nightfall [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang