"Aku menyukaimu."
Junkyu terdiam di tempatnya. Dirinya bingung harus memberikan respon seperti apa.
Junkyu tau kalau ini adalah kesempatan. Tapi bisa jadi Haruto menyukai dirinya hanya sebatas sahabat kan?
Haruto membuka matanya disaat dirinya tak mendapat respon apa pun. Matanya menatap langsung ke mata Junkyu yang juga tengah menatapnya.
"Kau tidak mau membalasnya?" Tanya nya.
Junkyu mengerjap beberapa kali. "A-aku.."
'Aku harus apa!?' ~Junkyu
Tiba-tiba Haruto kembali ke posisi duduk di samping Junkyu. Mungkin semesta sedikit mendukung mereka.
Hari itu cukup cerah, dan terlihat jelas sekali wajah Junkyu yang memerah padam. Haruto tersenyum kecil melihatnya.
Hei, sedikit menjahili sahabatnya ini tidak apa kan?
"Haru-kun, aku-" Junkyu seketika menahan napasnya, jarak antara dirinya dan Haruto hanya tersisa satu jengkal.
"Wae? Kau apa hm?" Tanya Haruto.
'Watanabe Haruto!!!!!' ~Junkyu
Junkyu melengos ke arah lain. Astaga dirinya sungguh merasa sangat malu. Haruto ini benar-benar.
"Yak, kau belum menjawab pertanyaanku," kata Haruto.
Oke, cukup. Junkyu sudah tidak tahan. Pemuda itu memilih beranjak dari sana. Namun tangannya ditahan oleh Haruto.
"Wae!?" Kata Junkyu sedikit keras.
"Kau menggantung perasaanku heh?" Tanya Haruto.
"Mwo?" Junkyu menarik paksa tangannya dan segera melangkah pergi dari sana dengan menghentakkan kakinya.
"Yak! Junkyu-ya! Kim Junkyu!"
Grep
Junkyu membeku. Tiba - tiba Haruto memeluknya dari belakang.
"Aishiteiru," bisik pemuda itu.
Junkyu lagi-lagi terdiam. Beberapa saat kemudian, pemuda itu melepaskan pelukan Haruto padanya. Mereka kemudian saling menatap satu sama lain.
"Kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu?" Tanya Junkyu pelan.
Haruto mengangguk.
"Kenapa...kau menyukaiku?"
"Aku tidak punya alasan untuk itu.." Haruto menjeda ucapannya, "..menyukai seseorang tidak harus ada alasannya kan?" Katanya.
Junkyu mengangguk kecil.
"Bagaimana denganmu? Apa perasaanku terbalas? Atau hanya aku yang memiliki perasaan lebih padamu," tanya Haruto.
Junkyu menggeleng pelan. "Tidak," gumamnya.
"Tidak?"
Junkyu menggigit bibir bawahnya, dirinya sangat gugup. "Aku..juga," katanya pelan.
'Ayolah Kim. Kau pasti bisa mengatakannya' ~Junkyu
Sementara Haruto, pemuda itu diam menunggu.
"A-aku juga menyukaimu."
Haruto menahan senyumnya. "Itu artinya...perasaanku terbalas kan?" Tanya nya.
Junkyu mengangguk pelan. Detik itu juga Haruto membawa Junkyu ke pelukannya.
"Saranghae," kata Haruto.
"Nado," sahut Junkyu.
"Saranghae!!!"
Bugh
"Yak!"
Haruto tertawa melihat Junkyu yang benar-benar sudah sangat malu. Pemuda Kim itu menyembunyikan wajahnya yang sudah sangat memerah di dada bidang Haruto.
Mereka berpelukan setelah secara resmi status keduanya berubah. Dari yang sebelumnya sahabat menjadi sepasang kekasih.
Di situasi yang sama, namun di tempat yang berbeda.
Terlihat 2 orang pemuda lain tengah memperhatikan keduanya dari kejauhan.
"Ini sudah kelewatan."
"Jika sudah melibatkan perasaan, kita tidak perlu ikut campur. Biar waktu yang akan membuktikan semuanya."
Yoshi menoleh pada Asahi, "Bagaimana dengan Junkyu? Dia bisa mati jika terus bersama Haruto," katanya.
Asahi terdiam sebentar. "Aku yakin itu tidak akan terjadi. Lagi pula...keinginannya sudah hampir terpenuhi. Dia juga sudah tau jika hal ini akan terjadi," katanya.
Pemuda itu kemudian membalas menatap teman sekelasnya itu. "Haruto akan pergi jika keinginannya sudah terpenuhi. Aku rasa kau tidak lupa dengan hal itu," katanya.
Asahi berbalik pergi dari sana. Meninggalkan Yoshi yang masih terdiam memikirkan ucapan Asahi.
"Padahal aku sudah memberinya peringatan," gumam Yoshi pelan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightfall [Harukyu] ✓
Short Story[END] Disaat senja kala mempertemukan mereka... "Kau berhasil, Haruto." "Junkyu, maafkan aku." . . . ⚠️Warning⚠️ -bxb -yaoi -homopobhic jangan dekat-dekat, tetap di zona aman kalian :) *Note : Cerita ini dibuat sebelum di rilisnya Web Drama Treas...