Dan disinilah mereka sekarang. Universal Studio Japan. Ya, Junkyu memilih untuk menyetujui ide dari teman-temannya.
Mereka semua bersenang-senang di sana. Walau Junkyu tidak terlalu menikmati setiap wahana yang mereka coba.
Junkyu terkadang melamun dan memikirkan hal-hal yang mulai mengganggunya. Percakapannya dengan Yoshi, soal artikel itu, dan hubungannya dengan Haruto.
Seperti saat ini contohnya. Junkyu dan yang lainnya memilih mencoba wahana rumah hantu. Ketika yang lainnya berteriak kaget saat seorang 'hantu' muncul secara tiba-tiba, berbeda dengan Junkyu yang hanya diam menatap datar si 'hantu'.
Pikirannya melayang, apa yang harus dirinya lakukan jika ucapan Yoshi saat itu benar? Berulang kali pertanyaan itu muncul di kepalanya, tapi berulang kali pula dirinya menepis hal itu. Dan meyakinkan diri jika Haruto adalah manusia, sama seperti mereka. Tapi hal buruk itu masih saja menghantui pikirannya.
"Hhhhh...tenanglah Kim Junkyu. Itu tidaklah benar. Haruto sama seperti yang lain. Ucapan Yoshi itu salah dan kekasihmu itu tidak ada kaitannya dengan artikel itu," gumamnya.
Junkyu mengangguk kecil. "Yah, kau benar. Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Dan hal itu sangat lah mustahil," gumamnya sekali lagi.
"Yak! Kim Junkyu!"
Junkyu mendongak. "Wae?" Tanya nya.
"Kami mau naik wahana itu, kau ikut?" Tanya Jihoon sembari menunjuk salah satu wahana.
Junkyu menggeleng. "Aku lelah, kalian saja ya? Aku menunggu di sini," katanya.
"Baiklah, kau jangan kemana-mana ya."
"Iyaa,"
Junkyu memandangi kepergian teman-temannya dalam diam.
"Junkyu-ya.."
Yang dipanggil tersentak, pemuda itu menoleh bingung.
"Oh? Kukira kalian ikut dengan mereka," katanya.
Jaehyuk menggeleng. "Tidak, kami lelah. Sepertinya baterai mereka masih full," katanya.
Junkyu terkekeh. "Ada apa memanggilku tadi?" Tanya nya.
"Oh iya, Haruto bilang dia menghubungimu."
"Hah?" Junkyu buru-buru mengambil ponselnya dari dalam tas selempang hitamnya.
Dan benar saja, ada beberapa panggilan tak terjawab dari Haruto dan beberapa pesan yang dikirimkan oleh pemuda itu.
Junkyu beranjak dari duduknya. Pemuda itu berkata pada Jaehyuk dan Asahi untuk pergi sebentar membeli minum.
"Haru-kun!"
"Junkyu."
"Ada apa? Bagaimana kunjunganmu? Kau menghabiskan waktu dengan baik bersama orang tuamu? Wah, aku tidak sabar bertemu mereka-"
"Ayo putus."
Junkyu terdiam di tempatnya. Tatapan matanya mendadak kosong.
"A-apa?" Lirihnya.
"Mainhae Junkyu-ya. Kita putus-"
"Ke-kenapa?"
"Aku mencintaimu."
Sambungan terputus begitu saja. Junkyu mulai menangis. Pemuda itu kembali menghubungi nomor Haruto. Namun yang dirinya dapat hanyalah suara operator wanita.
"Mohon maaf, nomor yang ada tuju tidak terdaftar. Silahkan periksa sekali lagi."
'Apa?'
Junkyu meneleponnya sekali lagi. Tapi hasilnya sama, suara operator yang menyatakan jika nomor tersebut tidak terdaftar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nightfall [Harukyu] ✓
Short Story[END] Disaat senja kala mempertemukan mereka... "Kau berhasil, Haruto." "Junkyu, maafkan aku." . . . ⚠️Warning⚠️ -bxb -yaoi -homopobhic jangan dekat-dekat, tetap di zona aman kalian :) *Note : Cerita ini dibuat sebelum di rilisnya Web Drama Treas...