#Nightfall-15

403 66 1
                                    

Junkyu meletakan kepalanya di atas meja dengan menghadap ke kanan. Matanya menatap Haruto yang sibuk mencatat materi di papan tulis.

Alis tebal, sepasang mata tajam, hidung mancung, dan bibir tebal. Wah, Junkyu baru sadar jika teman sebangkunya itu tampan.

Kalau di pikir-pikir lagi, pasti banyak yang menyukai Haruto karena parasnya yang tampan itu. Juga kepribadiannya yang misterius, membuat sebagian orang pasti akan penasaran dengannya.

Tapi seingat Junkyu, tidak ada yang dekat dengan Haruto selain dirinya dan teman-temannya. Sibuk dengan pikirannya sendiri dan mata yang masih tertuju pada Haruto. Tanpa dirinya sadari, pemuda Watanabe itu juga ikut menatapnya balik.

Jadi keduanya saling tatap, tapi dengan salah satunya yang terlihat melamun. Bahkan pada saat Haruto menopang kepalanya dengan satu tangan pun Junkyu masih dengan pikirannya sendiri.

"Mereka sedang apa?" Tanya Hyunsuk.

Jihoon menggeleng. "Entahlah, mungkin sedang berlomba siapa yang menatap paling lama dan tidak berkedip dia yang menang," sahutnya.

Seketika Hyunsuk mendelik dan berdecih.

"Sepertinya mereka sedang jatuh cinta," celetuk Jeongwoo.

Mereka menatap pemuda Park itu bersamaan. Junghwan di sebelahnya menyipitkan matanya.

"Kau tau apa soal cinta heh?" Katanya.

Alis Jeongwoo terangkat sebelah. "Kau bertanya itu padaku?" Tanya nya.

Junghwan menatap Jeongwoo seolah menantang pemuda Park itu.

Cup

Jeongwoo menatap Junghwan dengan tersenyum miring.

"Yak! PARK JEONGWOO!!!!"

BRAKK

Seluruh atensi kelas tertuju pada Jeongwoo yang sedang meringis pelan. Pemuda itu baru saja terjatuh dari kursinya setelah Junghwan mendorongnya dengan keras.

"Kau gila!?" Junghwan meninggalkan kelas begitu saja. Tanpa menghiraukan panggilan Jeongwoo padanya.

"Aigoo Jeongwoo-ya. Junghwan sepertinya marah padamu," kata Jihoon.

Jeongwoo segera bangkit dan berlari keluar kelas.

"Apa yang terjadi?" Tanya Junkyu.

"Drama percintaan remaja," sahut Jihoon.

Junkyu mendelik.

"Oh! Harusnya aku yang bertanya padamu," kata Jihoon tiba-tiba.

Kening Junkyu berkerut. "Apa?" Tanya nya.

"Apa yang terjadi padamu dan Haruto?"

"Hah?"

"Kalian berdua saling menatap satu sama lain tadi. Apa kalian punya hubungan?" Tanya Hyunsuk tiba-tiba.

Junkyu menatap keduanya kaget. "Hu-hubungan apanya!?" Sanggahnya.

Haruto menggeleng. "Kami tidak ada hubungan apa-apa," katanya.

"Benarkah?"

Haruto mengangguk membenarkan.

"Padahal aku mengharapkan traktiran hari ini," kata Jihoon.

"Yak!"

'Tidak ada hubungan ya.' ~Junkyu

Junkyu diam-diam tersenyum miris. Kalau boleh jujur tentang perasaannya, Junkyu jatuh hati pada Haruto.

Junkyu awalnya tidak mengerti kenapa dirinya merasa ada yang berbeda saat bersama dengan Haruto. Seolah pemuda Watanabe itu adalah sebuah rumah yang membuatnya nyaman.

Junkyu menghela napas pelan, menopang kepalanya dengan satu tangan menghadap jendela. Membelakangi Haruto.

'Tidak harusnya aku seperti ini' ~Junkyu

"Kyu," panggil Haruto.

"Eh-wae?" Junkyu sedikit tersentak saat Haruto memanggilnya.

"Kau mau ikut?" tawar Haruto.

"Kemana?" Tanya Junkyu.

"Taman belakang, kita free class."

Junkyu terdiam sebentar, lalu mengangguk. Keduanya keluar dari kelas dan berjalan menuju taman belakang.

Haruto mengajak Junkyu untuk duduk di salah satu bangku taman yang berada tepat di bawah pohon.

Tiba-tiba saja Haruto membaringkan tubuhnya dengan paha Junkyu sebagai bantalnya.

"Haru-"

"Aku pinjam sebentar."

Junkyu memilih diam tak membalas. Sementara Haruto memilih untuk memejamkan matanya.

Junkyu memperhatikan Haruto dengan seksama. Dan nampaknya dirinya baru sadar, lagi. Jika kulit Haruto itu ternyata sangat pucat. Walau begitu, tak mengurangi kadar ketampanan seorang Watanabe Haruto di matanya.

"Junkyu-ya."

"Mm?"

Haruto terdiam sebentar sebelum berucap. "Aku menyukaimu."

Tbc

Nightfall [Harukyu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang