BAB 16

31.7K 5.4K 245
                                    

Meja panjang yang berisikan berbagai macam makanan yang sangat menggugah selera. Namun Clarissa malah merasa tak selera melihat makanan-makanan itu. Jika kalian tanya mengapa? JAWABAN NYA KARENA KINI IA SEPERTI DITATAP OLEH PARA PREDATOR!

Lagi-lagi Clarissa menghela nafas dalam. Yang dapat ia lakukan hanya menunduk dan menatap jari-jari nya yang sedang bertautan. Clarissa pikir bertemu keluarga mertua tidak akan semenakutkan ini. Tapi sangat berbeda sekali dari ekspetasi nya..

Ehem!

Terdengar dehaman keras yang membuat Clarissa sedikit mengangkat wajahnya. Zayn la Auvamor— raja kerajaan Envuella atau ayah kandung Jayden menatap datar pada dirinya. Dengan susah payah Clarissa meneguk ludahnya kasar.

"Kau sudah membuat reputasi keluarga kerajaan hancur dengan kelahiranmu. Dan sekarang kau malah menikah dengan wanita yang tak tau asal usulnya." Ucap Zayn pada Jayden, namun dengan mata yang masih mengamati Clarissa.

Suasana semakin mencekam setelah Zayn mengeluarkan suaranya. Amber la Auvamor, ibu dari Jayden menatap penuh cemooh pada Clarissa. Sedangkan Zayed la Auvamor, kakak Jayden sekaligus putra mahkota hanya diam tanpa ekspresi.

"Sejak lahir aku sudah membuat reputasi keluarga kerajaan hancur. Jadi sekalian saja lebih ku hancurkan lagi." Sahut Jayden dengan santainya membat Clarissa tersedak air liur nya sendiri.

Amber menggeram marah."Jaga sopan santun mu, Jayden. Tak sepantasnya kau kembali dan menampakkan wajah cacat mu!" Bentaknya sembari menujuk wajah Jayden yang tertutup topeng berwarna hitam.

Zayed yang sedari tadi terus menyimak, menurunkan tangan ibunya. "Ucapan ibu sudah keterlaluan. Adik bisa dengan bebas nya pulang dan pergi karena dia juga berdarah Envuella."

"Lagi-lagi kau membela dia." Dengus Amber.

Zayed tak menggubris ucapan ibunya dan malah menatap Clarissa. "Namamu siapa?" Tanyanya sedikit ramah.

Dengan canggung Clarissa menjawab, "Clarissa and-"

"Clarissa Auvamor." Potong Jayden membuat Clarissa menatapnya bingung. 'Bukannya nama belakang ku andromeda?' Batinnya bertanya.

Jayden berdiri dari kursi membuat semua pasang mata menatapnya. "Sebaiknya aku sarapan dikamar saja. Terimakasih atas sambutan hangat kalian." Ucapnya tersenyum manis. Kemudian tatapannya beralih pada Clarissa yang hanya menatapnya.

"Ayo istri, kita ke kamar dan membuat anak." Ajak Jayden, langsung menarik tangan Clarissa.

Clarissa berjalan mengikuti Jayden. Ia juga ingin cepat-cepat pergi dari ruang makan. Dan soal Jayden berkata 'membuat anak' Clarissa akan mempermasalahkan nya setelah sampai di kamar. Walaupun pria yang berjalan di depan nya ini merupakan raja iblis, kalau di paksa berhubungan intim. Clarissa siap baku hantam!

~~

Setelah kepergian Pangeran kedua dan istrinya. Suasana di ruang makan nampak menjadi lancar. Tak ada lagi aura mencekam. Tiga anggota keluarga kerajaan Envuella itu tampak menikmati makanan dengan hikmat.

Zayed menaruh alat makan nya diatas piring. Dengan menggunakan sapu tangan, Zayed mengelap bibir nya sesuai tata krama kerajaan.

"Ayah ada sesuatu yang ingin ku sampaikan."

Zayn menghentikan acara makan nya dan menatap sang anak sulung. "Apakah itu sangat penting?"

"Ya, aku harus segera menyelesaikan nya."

Zayn sedikit mengangkat salah satu alis nya. Tumben sekali putra sulung nya itu bersikap seperti ini. "Katakanlah."

"Aku akan pergi ke gerbang timur kerajaan Envuella. Disana terdapat sekumpulan bandit yang sangat meresahkan rakyat. Bandit-bandit itu telah melakukan banyak kejahatan seperti, memperkosa wanita, memperjualbelikan anak, dan merampok." Ujar Zayed panjang lebar.

"Kau kan bisa mengirim para perajurit untuk menangkap para bandit itu." Tutur Amber yang ternyata sedari tadi menyimak percakapan antara suami dan anaknya.

Zayed menggeleng pelan, tak menyetujui ide dari ibunya. "Itu bisa membuat para bandit curiga dan malah membahayakan anak-anak yang disekap."

"Tapi akan ada pertemuan antar kerajaan seminggu lagi." Ucap Zayn mengingatkan.

"Aku janji akan kembali sebelum hari itu, ayah."

~~

Asher berjalan mengikuti kembarannya. Entah sudah berapa lama mereka melangkah, tapi mereka berdua tak merasakan lelah sedikitpun. Keinginan bertemu dengan sang ibu tercinta benar-benar sudah tak dapat disurutkan. Tapi bukannya bertemu Clarissa. Mereka malah tersesat di gang-gang yang terlihat sangat kumuh.

Samping kanan dan kiri Asher hanya terdapat tembok bangunan. Udara disekitar juga terasa sangat lembab. Tanah yang dipijak pun sedikit basah dan berlumpur. Suara-suara decitan tikus terdengar di sepanjang jalan.

"Kak kenapa kita kemari?" Tanya Asher sembari mengamati sekitar.

"Entahlah. Aku hanya sedikit merasakan aura iblis dari sini." Sahut Felix tanpa menghentikan langkahnya. "Sudah hampir dekat. Apa kau dapat merasakan nya?"

Asher mencoba mencari aura iblis yang dimaksud kembarannya. Namun nihil, ia tak juga merasakan apapun. Asher mendengus sebal, "Aku tak merasakannya."

"Hiks.. T-tolong."

"S-siapapun. Lepaskan aku."

"A-aku takut hiks."

Seketika Felix menghentikan langkahnya, membuat Asher yang berada di belakang ikut berhenti.

"Ada apa?" Tanya Asher.

Felix berbalik menghadap adiknya. "Apa kau tak mendengar suara isak tangis?

Asher menatap bingung Felix. " Aku benar benar tak mendengar apa pun selain suara cicitan tikus."

Tanpa aba-aba Felix menarik tangan kembarannya. Ia berjalan menuju ke depan, berniat menelusuri lebih dalam lagi.

"Sebenarnya kau ini kenapa? Dan kita mau kemana?" Tanya Asher dari belakang.

"Asher, aku mendengar isak tangis anak kecil. Tak hanya satu, tapi belasan anak. Dan aku juga mendengar puluhan detak jantung dari arah bawah." Ujar Felix sembari meneliti setiap inci bangunan.

"Detak jantung dari arah bawah?" Beo Asher.

Felix menganggukkan kepalanya singkat. "Sepertinya ada ruang bawah tanah disini." Tuturnya, berhenti melangkah saat sudah berada di jalan buntu.

Kini di depan mereka berdua terdapat tembok yang sangat menjulang tinggi.

"Apa tak sebaiknya kita fokus mencari keberadaan ibu saja?" Tanya Asher pelan.

~~
(Anggap aja si kembar oke?)

~~(Anggap aja si kembar oke?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*pict by pinterest

The Demon King's Wife [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang